Kepulan asap yang mulai terlihat semakin membuat Yonghwa panik sekaligus bingung.
"Pangerann!! Ayooo!!"
Otaknya ingin segera kabur,tapi kakinya diam bak terpaku.
"Pengawal yang satu lagi sudah memanggil bantuan. Saya akan langsung mencari Putri begitu Anda keluar dari tempat ini."
Benar juga. Mungkin itu alasan mengapa ia tak bisa langsung pergi begitu saja. Seohyun menghilang, "ta..tapi..."
"Ayoo Pangeran!" orang-orang semakin menggila dan beberapa kali ia hampir terjatuh akibat tabrakan warga. Apa kepanikan membuat mereka tak lagi mengenali apalagi memperdulikan Pangerannya sendiri?
Yonghwa baru saja akan mengikuti si pengawal tapi kali ini otaknya ikut bersekongkol dengan kakinya. Ini tidak benar. Dia tidak mungkin meninggalkan Seohyun sendiri. Bagaimana pun, seberapa pun ia membenci Seohyun, dia tetaplah suami Seohyun, "tidak. Aku akan mencari Seohyun. Kau tunggulah disini! Aku akan langsung kesini begitu menemukannya."
"Tapi Pange..."
"Dengarkan aku! Ini perintah!" tegas Yonghwa. Ia berlari meninggalkan si pengawal dan berusaha menerobos lautan manusia.
Tapi, meski sudah sekuat tenaga dia mencari, Seohyun tak juga kelihatan. Betapa susahnya Yonghwa harus melawan warga yang sedang berlarian dan berbeda arah dengannya. Selang beberapa waktu pandangan Yonghwa menangkap sebuah boneka kodok berwarna hijau. Bukankah itu boneka yang tadi ia berikan untuk Seohyun?
Secepat kilat ia mengambil boneka itu. Langkahnya semakin menggila, kini ia benar - benar seperti orang kesetanan.
Sesekali ia terbatuk akibat asap yang semakin banyak. Rupanya kebakaran itu berasal dari sebuah stand booth panahan. Seingatnya, tadi di depan stand boot tersebut sedang ada pertunjukan api. Apa mungkin mereka salah sasaran dan api nya malah mengenai tirai panahan itu? Entahlah. Yonghwa tidak sempat memikirkan hal begitu. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Seohyun.
Ia memasuki semua toko maupun stand booth yang ada, kemudian menemukan sebuah tempat minum seperti bar. Ada seorang pria tua yang sedang duduk di depan meja dengan berbagai rak minuman di belakangnya. Laki-laki itu tampak sedang menuangkan segelas minuman dan raut wajahnya sangat tenang padahal di luar sana terjadi kebakaran.
"Permisi!!" tanpa ba-bi-bu Yonghwa langsung menghampiri si pria tua yang tampak terkejut dengan kedatangannya.
"Pa... Pangeran?" dia menunduk memberi salam hormat, "ada yang bisa saya bantu?"
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
"Ah itu..."
"Sudahlah! Apa kau melihat Seohyun?"
"Seohyun? Maksud Anda Putri Seoh..."
"Ya! Apa kau melihatnya?" katanya tak sabaran.
"Itu..."
"Yonghwa..." sebuah suara membuat Yonghwa membalikkan badannya. Seohyun berdiri persis di belakang Yonghwa sambil memeluk keroronya erat. Itu artinya keroro yang saat ini dipegang Yonghwa bukan milik Seohyun.
"Ya! Kau darimana?"
"Aku... tadi ntah bagaimana aku tak melihatmu lagi. Terus tiba-tiba semua orang berlari. Untung ada Haraboji ini, dia menolongku dan membawaku kesini."
Yonghwa berjalan mendekati Seohyun, "kenapa tidak berusaha mencariku, hah?!"
Seohyun menatapnya bingung plus ketakutan. Kenapa Yonghwa akhir-akhir ini sering marah? "Kupikir kau sudah kembali ke kerajaan dan para pengawal akan mencariku. Aku takut tersesat jadi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairytale - Yongseo
FanfictionTakdir begitu kejam menjebak Yonghwa dalam situasi yang mengharuskannya selalu bersama gadis kasar, manja dan lemah itu. Yonghwa membencinya, sampai rasanya ingin membunuh. Yonghwa membencinya, iblis bertopeng perempuan yang sukses membuat darahny...