part 14

419 24 0
                                    


Harusnya aku sadar

***

Ini terasa asing, berkali kali aku terbatuk mencium bau amis yang menyengat ini.

Sungguh ini terasa pengap untuk ukuran ruangan besar yang terlihat pernah mewah. Haha

"Giselle! "

Aku menoleh kesana kemari, beberapa kali ku dengar namaku di sebut. Panggilannya begitu lembut dan hangat. Aku yakin dia baik.

Langkah demi langkah ku lewati, bau nya semakin menjadi hidungku terasa gatal karna bau yang mengganggu . Sapuan angin seolah mengucapkan selamat datang untuk ku.

Langkah ku terhenti.

Seorang wanita duduk bersimpuh di tepian ranjang. Rambut nya terlihat kusut, bajunya lusuh dan dekil.

Ini rumah yang terlalu mewah untuk di tempati wanita gila. Pikirku.

Isakan nya terdengar begitu memilukan. Terkadang rintihan nya begitu menyayat hati, sesakit dan sepedih itukah dia(?)

***

Ku tarik nafas ku perlahan, memberanikan diri untuk menghampirinya.

Tanganku yang lancang tanpa di suruh menyentuh pundaknya. Tubuhnya basah, kurasakan rambutnya begitu kasap seperti sapu injuk.

"Ap---?? "

Ku tutup rapat mulut ku yang hampir mengeluarkan kata. Dia bergerak dan menoleh perlahan.

Ku siapkan senyum terbaikku untuk menyambutnya. Dia menoleh sempurna, wajah cantiknya masih terlihat di antara helaian rambut kusut yang terurai di depan wajahnya.

"Apa kau baik baik saja? "Tanyaku ragu.

Dia menggeleng, tersenyum sinis, dan tiba tiba tertawa bahkan sampai terbahak.

"Kenapa? Apa ada yang lucu? "

Dia terus tertawa terbahak-bahak. Membuka mulutnya lebar lebar, apa aku pernah bilang dia cantik(?) sepertinya akan ku tarik kata kata itu lagi. Tuhan dia sangat menyeramkan.

Matanya yang bulat terlihat tak seindah pada menit yang tadi.

Dia membelai wajahku lembut, jari jemarinya terasa dingin menyentuh pipiku. Aku memejamkan mataku merasakan sentuhannya yang begitu lembut.

"Eeekkkkkk----"

Ku rasakan gerakan tiba tiba nya yang mencekik ku kuat. Belaiannya berubah menjadi tamparan. Tangan kanan nya tak mau lepas dari leherku dan terus mencengkramnya kuat, membuat ku sesak.

Tuhan tolong aku 😭

Tawanya menggema di penjuru ruangan. Apa salahku(?) apa dia bahagia melihatku menderita begini(?)

Suaranya terdengar besar dan keras untuk kalangan wanita. Mulutnya tertawa lebar, ku lihat garis di pipinya. Tuhan 😢 ku lihat pipinya sobek akibat tawanya. Air matanya turun di tengah tawa nya yang bagiku terlihat pilu.

My boyfriend is ghost ! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang