I give it to you
Although it was a bit awkward, I want to give it all to youI give it to youTo me, who sometimes cries and laughs, it's only youFor you
Propose - BTS
"Aku sudah bilang aku tidak mau dijodohkan!", aku berteriak pada Ibu ku. Tiba-tiba saja tangan Ayahku mendarat di pipi ku dengan sangat keras. Aku pun memegang pipiku, menatap tidak percaya. Ayah baru saja menamparku.
"Hentikan rengekanmu itu Ji Eun ah. Kau tahu ini permintaan mendiang kakekmu dan harus dilaksanakan. Jika tidak kita tidak akan mendapatkan warisan darinya sepeser pun. Kau mau hidup susah? Selama ini kau hidup enak karena semua ditanggung oleh kakekmu!", Ayah memarahiku.
Memang selama ini warisan kakek lah yang menghidupi kami sekeluarga. Ayahku merupakan anak tunggal dan tidak bekerja. Jadi benar-benar uang kakek yang menghidupi kami. Kerjaan Ayahku setiap hari hanya bermain judi dan mabuk-mabukan. Sementara Ibu ku hanya bisa pasrah dengan kelakuan Ayahku.
Aku sendiri bekerja sebagai pelayan di sebuah restaurant keluarga, walaupun penghasilanku tidak besar, setidaknya aku mulai tidak tergantung dari warisan kakekku.
Kakek memang pernah menulis di surat wasiatnya, bahwa seluruh warisan akan tetap dapat kami nikmati sampai aku menikah. Dan jika aku menikah selain dengan pilihannya, maka seluruh warisan kakek akan diberikan kepada panti asuhan. Selama ini kami mendapat transferan uang dari pengacara kakek setiap bulannya.
Tahun ini aku berumur 24 tahun, jadilah sekarang aku dipaksa menikah dengan laki laki pilihan kakek. Bahkan aku sendiri tidak mengenalnya, bagaimana mungkin aku mau menikah dengan orang asing. Aku ingin pernikahanku dengan orang yang aku suka, bukan dengan perjodohan seperti ini.
"Aku tidak mau, Appa. Eomma, tolonglah bilang ke Appa aku tidak mau menikah dengan orang asing. Lagipula memangnya laki laki bodoh mana yang mau saja dijodohkan begitu", aku masih berusaha membujuk Ibuku agar merayu Ayahku.
"Ji Eun ah, coba kau temui dulu laki laki itu, baru nanti kau boleh menolaknya. Eoh? Eomma mohon", Ibuku mulai mengeluarkan jurusnya, aku paling tidak bisa jika Ibuku sudah memohon seperti itu.
"Arraseo. Baiklah. Tapi jika aku tidak suka, maka aku tidak mau menikah dengannya. Ok?"
-----
Hari ini aku memakai pakaian rumahku, aku tidak ingin membuat laki laki yang dijodohkan denganku itu berfikir aku tertarik dengannya sehingga berpakai rapi. Jadi hari ini aku hanya memakai baju gombrong garis-garis dan celana pendek putih saja.
Aku menunggu selama sejam, tapi laki laki sialan itu belum juga datang. Aku melihat jam tangan, sudah pukul 4 sore. Jika sampai jam setengah 5 dia belum datang juga, maka aku akan pulang. Anggap saja aku sudah bertemu dengannya dan menolak perjodohan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matchmaking [BTS Jung Kook FF] ✔
FanfictionJungkook dan Ji Eun harus bersatu karena janji kakek mereka, tapi lambat laun perasaan mereka pun berubah. Ji Eun merasa Jungkook adalah laki-laki yang sempurna.