YES,I'M A FOOL

142 10 2
                                    

Seokjin side

"Hyung.. Gwencanna??"
Jimin tamapk khawatir padaku.

" Gwencanna..." kataku sambil tersenyum

"Hyung sudah dapat kabar dari Libby?"

"Hmmm.. eomma selalu mengabariku lewat telpon"

"Hyung tidak menengoknya?"
Aku tak menjawab

"Aah.. kau takut?"
Aku langsung melotot ke arah jimin..

"Siapa bilang aku takut??"

Jimin langsung tertawa

"Temui Libby.. ayo sana! Mumpung hyung juga lagi free, Go.. go..!"

Jimin mendorongku dari kamar,seenaknya mengambilkan jaket dan topi untukku dan menyuruhku keluar.

"Ya.. aku di usir dari kamarku sendiri.."
"Ya! Park Jimin..!!"

Mau tak mau aku menyambar kunci mobil di rak,memakai jaket ku dan keluar menuju garasi
Manager hyung sedang libur hari ini
Anak-anak yang lain sudah tak tahu kemana sejak pagi, mereka selalu kelayaban di hari free begini.

Menyetir di hari terik begini.
Membuatku cepat lelah

Eomma bilang Libby sudah mulai menjalani terapi..
Aku langsung menuju ke pusat fisioterapi,dengan menunduk dan jalan tergesa aku hanya melihat sneaker hitamku saat berjalan.
Aku membetulkan letak topi baseballku.

Aku melihatnya.. kakinya masih di gips,tapi dia tertawa dengan seseorang.

"Kenapa tidak masuk saja?"

Seseorang mengagetkan ku dari belakang

"Ooh... kaget. Oh... Kim Eric sunbaenim.."

"Aaah... nae hobae.."

"Apa kabar,sunbae?"

"Baik...lama kita tak bertemu ya?"

"Nee.. sejak terakhir kali sunbae bilang mau mengundurkan diri dari dunia musik.. 8 bulan atau 9 bulan yang lalu"
"Apa sunbae baik-baik saja?"

Eric sunbae tersenyum

"Aku tahu arah pembicaraan mu.. ya aku baik-baik saja,aku bahagia sekarang. Sebagai ganti bernyanyi aku menemukan dia yamg lebih berharga dari segalanya.."

Matanya memandang penuh cinta ke arah wanita yang sedang berbicara riang dengan Libby..

"Aah.. kudengar sunbae memang mau menikah ya.. selamat kalau begitu.."

"Terimakasih.. ayo.. masuk ke dalam bersamaku."

"Aaah tidak,tidak.. aku di sini saja.."

"Kau ingin bertemu dengannya kan? Aku tau itu.."
Eric sunbae menunjuk ke arah Libby
Ah...

"Tidak sunbae,aku di sini saja. Melihatnya sudah cukup untukku"

"Kenapa?"

"Dia membenciku,hahaha... wajarlah di benci padaku karena aku yang selalu membuatnya celaka selama ini".

Eric sunbae menatapku prihatin

"Bersabarlah.. aku pernah berada di posisimu.. jadi aku tahu itu."

"Aku akan masuk ke dalam kalau begitu,sampai nanti".

Aku hanya tertawa getir.. ya aku tahu Eric sunbae mengorbankan karier nya demi orang yang dia cintai.
Aku? Entahlah.. aku belum pernah berfikir sejauh itu.
Jika kau mau menyebutku bodoh..
Aku memang bodoh.
Ya aku akui itu.
Yes,I'm a fool

Yang kulakukan hanya mengintip dari jauh,aku takut untuk mendengar Libby mengatakan kalau dia benci padaku. Aku takut mendengar hal itu lagi.
Kurasa Jimin benar. Aku memang takut.

Aku berbalik dan saat itu dokter yang mirip dengan Suga melihatku
Kemiripannya dengan Suga sungguh membuatku tak nyaman.
Walau dia lebih tinggi dari Suga yang asli. Dan lebih ramah dari Suga versi satu lagi. Aku tetap merasa tidak nyaman.

"Aaah... Libby Oppa."
Aku tersenyum terpaksa.

"Dokter.."

"Bisa bicara sebentar..."

Kami akhirnya duduk di kantin rumah sakit dengan secangkir kopi masing-masing di hadapan kami

"Aku mempelajari kasus Libby.. masalah pembullian memang punya dampak besar dalam psikologis seseorang,butuh waktu yang panjang bagi pasien untuk bisa kembali menemukan keberanian bersosialisasi.."

"Aku sengaja mengenalkan Libby pada Niri ssi,Niri ssi juga punya cerita sebagai korban pembullian dan berhasil melaluinya dengan baik,aku berharap Niri ssi bisa memberikan dampak positif dari sisi introvert Libby.."

"Aku tahu,Libby oppa selama ini juga tahu tentang masalah Libby..?
Bahkan mungkin kau juga tahu bahwa alasan Libby di bully adalah dirimu."

Aku tersentak,tak di pungkiri akulah penyebab Libby di benci oleh teman-temannya.
Tapi aku selalu menutup rapat-rapat mataku akan hal itu.

"Jangan salah.. aku tidak menyalahkanmu.. hanya saja akan butuh waktu yang sangat panjang bagi Libby untuk sembuh,jika Jin ssi... tetap ada di samping Libby saat ini."

"Maksud dokter.. aku tidak boleh menemuinya..?"
Aku tahu maksudny. Tapi tetap saja aku terkejut saat mendengarnya secara langsung

"Hanya sampai Libby mempunyai kekuatan untuk bertahan dengan dirinya sendiri."

"Bisakah sampai saat itu,Jinssi menjaga jarak dahulu?"

Aku menghela nafas panjang.. aku akan lakukan apapun untuk Libbyku
Termasuk menghilang dari hadapannya

"Akan kulakukan..."

Tak sadar aku sudah kembali ke rumah,aku bahkan tak tahu kapan aku masuk ke mobil dan menyetir sampai ke rumah..

"A.. Jinhyung sudah pulang?"

"Jimin bilang kau pergi menemui Libby.."

"Apa Jinhyung bertemu dengannya?"

"Apa Libby nuna baik-baik saja?"

"Jinhyung?"

"Aah... Libby sudah lebih baik."

Aku pun berlalu meninggalkan tanya di wajah mereka semua..
Aku perlu mandi,mandi yang lama sekali di bawah shower yang dingin.

***** *******  ******    *******   ******

To all member army grupku gomawo buat support nya juga paksaannya buat nulis cerita ini hahahaha
Next part maybe the last one
See ya!

OPPA NEXT DOOR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang