[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My Heart

[REVISED] 32 - #The Road End?

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 32 - #The Road End?

• • •

"Annyeonghaseyo, Ketua Komisaris Hwang. Terima kasih karena telah mengundangku di acara makan malam keluarga anda, malam ini." Ujar seseorang bersuara berat, di belakang Sehun dan Tiffany.

Keduanya langsung menengok ke arah belakang mereka secara bersamaan.

"Kau..." Tiffany menganga dan kebingungan saat itu.

Taeyong sudah berdiri di depannya dengan setelan tuxedo, dengan dasi panjang berwarna hitam.BLaki-laki itu tersenyum pada Tiffany, tetapi tidak dengan Sehun dan hanya tersenyum sinis pada Sehun. Bukan hanya Tiffany yang kebingungan, saat ini. Tapi, Sehun yang ada di sebelahnya pun ikut bingung dengan kehadiran laki-laki yang pernah membuat kesalnya itu

"Duduklah, kalian bertiga!" Ujar kakek Hwang, di sela-sela ketegangan yang dirasakan oleh Tiffany. Wanita itu mulai berpikir, bagaimana kakeknya ini bisa mengenal seseorang yang berdiri tepat di depannya sekarang?

Ketiganya lalu melangkahkan kaki ke arah meja bundar di depan mereka demi mendapatkan sebuah bangku untuk duduk. Tiffany sekarang terduduk di antara dua laki-laki di sampingnya. Ia masih memperhatikan Taeyong yang kini telah duduk di sebelahnya.

"Taeyong-ssi, kau menyukai wine bukan? Jika ya, pesanlah wine yang kau sukai." Ujar kakek Hwang dari tempatnya.

"Tunggu! Apa yang kakek bilang barusan?" Batin Tiffany.

Wanita itu tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh kakeknya. Kakeknya menawarkan Taeyong sebuah wine, dan tidak menawarkannya pada Sehun? Ini keterlaluan!

"Ne. Saya akan memesannya nanti dan meminumnya bersama anda, Ketua Komisaris Hwang." Tutur Taeyong.

"Cih!!!" Tiffany mendelik kesal. Tiffany beralih menatap Sehun. Laki-laki itu tampak diam dan tidak berkata apa-apa. "Kenapa jadi seperti ini? Astaga!" Tiffany berubah menjadi kesal.

Ia tidak tahu maksud kakeknya yang mengundang Taeyong untuk makan malam bersama dengan keluarganya, malam ini. Ditambah dengan Sehun di sebelahnya... Tiffany semakin menyumpah dan merutuk kesal.

Kelimanya, kakek Hwang, Jeno, Taeyong, Sehun dan Tiffany memakan makan malam mereka dalam diam. Malam ini, mood Tiffany hancur dibuat oleh kakeknya sendiri.

"Jadi, apa pekerjaanmu saat ini?" Tanya kakek Hwang pada Taeyong di sebelahnya.

Taeyong kemudian menyapukan serbet makannya, ke mulutnya. Lalu meraih gelas yang ada di samping piring makan, lalu meneguk isinya. "Aku hanya menanamkan modal di banyak perusahaan dalam negeri maupun luar negeri, dengan berupa membeli saham dan hanya perlu menunggu bagi hasil." Ujar Taeyong, menjawab pertanyaan kakek Hwang. "Tidak banyak yang kukerjakan selain memperhatikan pergerakan harga saham. Jadi setidaknya, aku lebih memiliki banyak waktu luang di rumah." Tutup Taeyong. Tangannya lalu meraih sebotol wine yang sebelumnya ia pesan, dan menuangkannya ke gelas kosong milik kakek Hwang.

"Penjilat!" Batin Tiffany penuh kesal.

Tiffany semakin curiga pada Taeyong. Apa jangan-jangan Taeyong sedang mencari perhatian pada kakeknya sekarang ini? Yang jelas, sekarang Tiffany semakin takut. Takut, bahwa hal buruk bisa saja terjadi malam ini.

"Itu pekerjaan yang bagus. Tapi sebaiknya, kakek memberi saran agar kau tidak menggunakan semua uangmu untuk investasi. Sebaiknya, gunakan setengah persen kekayaanmu lalu beralih ke jenis investasi lainnya. Jika perusahaan rugi, kau tidak perlu takut akan kehilangan semua uangmu." Ujar kakek Hwang pada Taeyong.