Bagaimana Hati Yang Mati Itu

2.7K 98 0
                                    

Rifky pun memulai hijrahnya..
Rifky menemui Fauzya di kantin. Untuk bertanya bagaimana caranya berhijrah
Di kantin. Seperti biasanya Fauzya makan sendiri. Mungkin hanya karna dia yang sedikit berbeda dengan teman-temannya. Jadi kurang orang yang ingin berteman dengannya.
Rifky menghampiri Fauzya sambil membawa buku dan pulpen.
Rifky : Kamu makan sendiri di sini yah?
Fauzya : Kamu liatkan. Seperti biasanya saya begini. Kenapa kamu kesini?
Rifky : Ajari aku caranya hijrah.
Fauzya pun kaget. Bagaimana tidak, laki-laki playboy, sok tau, dan paling suka mengganggu itu ingin hijrah.
Fauzya : Duduk dulu.
Rifky pun duduk. Sambil melihat terus Fauzya, karena ekspresi wajahnya yang lucu ketika kaget.
Rifky : Langsung saja ajari saya hijrah. Oh iya hijrah itu apa? Kata orang hijrah itu untuk mengubah diri menjadi lebih baik.
Fauzya : Hijrah itu mengubah segala kebiasaan, akhlak, ibadah, dan semuanya yang kurang baik menjadi baik. Termasuk itu teman pergaulan. Karna teman pergaulan itu adalah cerminan diri kita.
Rifky : Ooh. Tunggu biar saya catet. (Rifky menulis di bukunya itu)
Fauzya : Kalau mau hijrah itu tidak boleh pacaran yah.
Rifky : Tenang, saya sudah memutuskan pacar ku. Terus apalagi?
Fauzya : Perbaiki sholat. Dan seringlah membaca Al-Qur'an.
Rifky : Jujur fauzya. Saya sudah lupa. Kapan terakhir saya membaca Al-Qur'an. Itupun waktu kamu suruh saya buka surah Al-Isra' ayat 32. Saya bukanya lewat hp.
Fauzya : Berarti Al-Qur'anmu sudah lama berdebu yah? Sedangkan hpmu sebegitu kau jaga dan selalu mengkilap di genggamanmu. Padahal membaca Al-Qur'an itu ada keistimewaannya, hanya saja kamu tidak tau.
Rifky : Keistimewaannya apa? Kasih tau saya.
Fauzya : Keistimewaannya adalah menyembuhkan hati yang sakit.
Rifky : Maksudnya. Hati yang sakit itu. Sakit hati karna cinta yah
Fauzya : Lebih dari itu. Ada 3 macam hati. Ada hati yang hidup, hati yang sakit, dan hati yang mati. Hati yang sakit ini adalah hati yang kadang mengingat akhirat dan cenderung pada dunia. Hati ini jika tidak di rawat dengan baik, maka akan membinasakan kita oleh kenikmatan dunia. Dan kalau dibiarkan terus menerus hati bisa mati.
Rifky menulis segala yang di katakan Fauzya. Rifky pun bertanya-tanya. Tentang hati yang mati. Bagaimana mungkin orang masih hidup tapi hatinya mati.
Rifky : Hati yang mati itu seperti apa? Ini tidak masuk akal. Bagaimana mungkin hati bisa mati dan orangnya masih hidup.
Fauzya : Bisalah. Hati yang mati itu yang tidak mau menjalankan perintah Allah dan mendekati larangannya tanpa rasa takut. Hati yang seperti ini yang paling sulit mendapatkan hidayah. Meskipun ia mendengar peringatan seperti ceramah maupun lantunan ayat suci. Tidak tergetar hatinya. Hatinya tidak merasakan itu lagi.
Rifky : Kenapa hati bisa mati?
Fauzya : Hati mati karena tidak pernah membaca Al-Qur'an, zikir, dan berdoa. Sehingga dia pun menjadi keras hati.
Rifky yang menulis itu pun mengeluarkan air mata. Mengingat akan setiap kesalahannya.
Fauzya : Kenapa kamu menangis?
Rifky : Saya tidak menangis. Tidak tau juga air ini datangnya dari mana.
Fauzya : Ooh
Rifky : Bagaimana cara menghidupkan hati yang mati.
Fauzya : Perbanyak baca Al-Qur'an, zikir, banyak berdoa, dan banyak istigfar. Insyaa Allah, hati yang mati itu pun akan mulai hidup kembali
Rifky itu pun menulisnya
Rifky : Makasih fauzya.
Fauzya : Kalau kamu benar-benar ingin belajar. Akan saya kenalkan dengan kakak sepupuku. Karna yang di anjurkan itu belajar dengan mahrom.
Selesai menyampaikan itu semua. Fauzya langsung kembali ke kelas.

Keesokan harinya...
Rifky pergi kerumah Fauzya
Rifky : Assalamu'alaikum (sambil mengetuk pintu)
Fauzya : Wa'alaikumussalam (membukakan pintu dan mempersilahkan Rifky masuk kerumahnya)
Rifky : Fauzya saya mau minta nomor telpon dan alamat kakak sepupumu
Fauzya : Untuk apa?
Rifky : Kan katamu belajar di mahrom itu lebih baik. Jadi saya mau belajar dengan sesama laki-laki.
Fauzya pun menyebutkan nomor telpon dan alamat kakak sepupunya
Rifky : Makasih yah. Namanya dia siapa, Fauzya?
Fauzya : Namanya Kak Adam.
Rifky : Oke. Saya pulang dulu yah.

Sesampai dirumah. Rifky menelpon kak Adam.
Rifky : Assalamu'alaikum
Kak Adam : Wa'alaikumussalam. Maaf ini dengan siapa?
Rifky : Ini dengan Rifky kak. Saya temannya Fauzya
Kak Adam : Ooh. Iya. Fauzya sudah cerita. Kapan kamu mau datang kerumah?
Rifky : Insyaa Allah besok kak.

Jangan Ajak Aku PacaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang