Prolog

23 1 1
                                    

Reina Intan Galax
25-09-1980
08-04-2014

Disinilah Rein sekarang. Berlutut di depan makam ibu yang sangat Rein rindukan. Entah mengapa setiap kali ia ke makam ibunya, semua kenangan indah bersama ibunya akan terulang kembali di dalam otaknya. Tanpa disadari, setetes air mata yang ia tahan sedari tadi telah sukses meluncur di pipinya.

"Mom, Rein kangen banget sama mom. Kenapa mom tinggalin Rein? Apa mom tau kalo sekarang dad itu berubah? Sekarang itu dad udah gak peduli sama Rein dan bang Reyvan. Yang dad sayang itu cuma Riska. Bahkan mungkin dad udah gak anggep Rein sama bang Reyvan itu ada." Rein berkata sambil terus menahan tangisnya.

Rein telah berjanji kepada ibunya dulu bahwa ia tidak boleh menangis jika sedang berkunjung ke makam ibunya. Tetapi apa boleh buat. Dia selalu saja menangis karena dia sangat merindukan kasih sayang ibunya.

"Mom, Rein pulang dulu ya. Takut bang Reyvan cariin Rein.
Mom yang bahagia ya disana. Rein pasti akan selalu doain mom dari sini. Rein pulang ya, mom." sambil menaruh bunga edelweiss di atas nisan ibunya.

Ia berjalan keluar dari pemakaman menuju jalan raya dengan mata yang sembab. Di saat ia sedang fokus terhadap tas sling bagnya, tidak sengaja ia menabrak punggung seseorang.

"Aduh..." ujarnya sambil mengelus kening.

Merasa punggungnya ditabrak oleh seseorang, cowok itu berbalik.

"Lo tuh jalan pake mata dong. Gitu aja gak ngeli..." ujar cowok itu terhenti karena melihat wajah cantik Rein.

"Sorry, gue gak sengaja." Ujar Rein dengan nada yang dingin.

nih cewek cantik banget dah... kayak bidadari turun dari surga, batin Gibran.

"Oy, gue ngomong sama lo." bentak Rein kepada Gibran.

"Eh sorry, soalnya lo cantik banget." ujar Gibran yang tanpa sadar bahwa ia keceplosan.

Rein hanya menaikkan sebelah alisnya lalu ia pergi begitu saja dari hadapan Gibran. Dia tidak peduli dengan Gibran yang daritadi mengejarnya. Kebetulan saja taksi lewat dan Rein langsung memasuki taksi tersebut tanpa menoleh sedikit pun kepada Gibran yang napasnya sudah tersengal- sengal.

"Pokoknya gue harus ketemu lagi sama cewek itu. Apapun yang terjadi." ujar Gibran meyakinkan diri.

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Hai guys. Gue mau kasih tau aja kalo gue bakalan slow update. Please give vomment ya....





Because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang