12. CINTA KADALUWARSA

51.4K 1.5K 102
                                    


Suci Aulia Rubi

Kesal, kecewa, malu itu lah rasa yang ku rasakan sekarang. Kesal, karena nenek lampir Jenifer yang sok kecantikan dan sok baik di depan kak Dika.
Kecewa, karena kak Dika selalu memuji dan membela nya.
Malu, karena tanpa sadar aku berteriak di tengah pesta kak Dika dan teman-teman nya.

Aku memilih meninggalkan kak Dika di tengah pesta dan pergi ke toilet untuk menyembunyikan wajah ku yang terasa panas dan pasti nya sudah memerah karena kesal dan malu.

Aku menghadap cermin toilet dan mengompres wajah ku dengan mengunakan tisu basah.
Tiba-tiba tubuh ku digeser seseorang. Dari pantulan bayangan di cermin aku bisa melihat wajah mak lampir Jenifer sedang berdiri di samping ku dengan lirikan mengejek nya.

Mak lampir ini mungkin juga siluman rubah. Dia bisa berakting seperti cewek polos dan baik bila aku berada di dekat kak Dika. Tapi bila dia melihat ku tidak bersama kak Dika dia selalu mencemooh ku. Sejak aku mulai kuliah, dan banyak banyak mahasiswa mengetahui kalau aku adalah istri kak Dika, si mak lampir Jenifer ini selalu mengejek ku sebagai manusia idiot.

Sebenarnya aku ingin merobek mulut pedas nya, tapi ya mau gimana lagi, karena yang di ucapkan nya adalah fakta, aku memang tak secerdas mereka. Dan itu juga yang membuat ku merahasiakan hinaan nya dari kak Dika, aku tidak mau kalau kak Dika tau kalau teman-teman nya mengetahui bahwa dia memiliki istri yang punya kecerdasan di bawah standar.

Mak lampir itu kembali menyenggol bahu ku dengan senyum licik nya.

"Apa mau kamu?" aku bertanya dengan senyum manis yang ku paksakan, yang sejujur nya jauh di dalam hati ku ingin sekali menjambak rambut nya, dan mencuci seluruh otak licik nya ke dalam closet.

"Menyadarkan kamu, bahwa kamu manusia idiot dantidak pantas dengan Dika yang cerdas itu" dia kembali menghina ku.

"Jadi menurut kamu Dika pantas nya sama kamu?" Jika saja sedang berada di Indonesia dan dia bukan teman kak Dika, kupastikan aku sudah mencakar wajah ular nya.

"Dika memang pantas nya dengan aku. Aku menyukai Dika sejak semester satu. Sayang nya aku baru tau kalau Dika punya istri manusia idiot seperti kamu"

Dia menyukai suami ku sejak mereka semester satu, dan dia BARU tau kalau kak Dika sudah punya istri. Berarti selama aku belum kuliah di sini kak Dika mungkin tidak mengakui ku, atau dia tebar pesona dengan mak lampir ini. 'Tidak mungkin, kak Dika sangat mencintai ku"

"Ah... Senang nya pelukan Dika tadi, pelukan nya terasa kekar dan hangat. Aku suka aroma tubuh nya" dia tersenyum mesum menghadap cermin, seolah kak Dika sedang memeluk nya.

"Hey... Kak Dika itu suami saya" aku membentak nya agar tidak menghayalkan suami ku.

"Dia memang suami mu, tapi dia juga menyukai aku" dia tersenyum setan pada ku dan detik berikutnya dia berteriak "awwww".

Kalian tau apa yang membuat nya berteriak?, aku memandiakan nya dengan tisu bekas yang terkumpul dalam tempat sampah di samping ku.

Aku rasanya ingin salto, jungkir balik, dan melakukan salebrasi bangga lainnya, karena bisa melihat wajah kesal nya.

Tapi rasa bangga ku mendadak berkurang ketika melihat beberapa orang masuk ke dalam toilet dimana kami berada. Kak Dika muncul dengan wajah panik nya diantara kerumunan orang yang masuk.

"Kamu tida apa-apa?" kak Dika membersihkan si mak lampir dari beberapa tisu bekas yang masih lengket menempel pada tubuh nya.

Sakit... Itu yang kurasakan saat melihat Kak Dika tidak menghawatirkan ku, dia lebih peduli dengan mak lampir itu.

Istri Si Dokter Muda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang