- baby word -

6.2K 814 134
                                    

Haechan dulu bermimpi, kehidupan pernikahan akan menjadi hal yang menyenangkan. Bangun di sisi orang yang kau cintai, menatap wajahnya dekat, dan sebelum menutup mata dihadiahi ciuman pengantar tidur. Kenyataannya, hal yang diimpikannya dulu hanyalah sebagian kecil dari apa yang dia sebut menyenangkan. Sesungguhnya, pernikahan baginya adalah hal yang luar biasa.

Ia tidak akan mengira setelah dinikahi Mark tugasnya menjadi bertambah. Sebelum menikah Haechan sudah biasa dengan pekerjaan rumah dan hidup mandiri, jadi untuk urusan tersebut ia tak pernah pusing. Dikira hanya akan bertambah untuk melayani suaminya layaknya yang ada di drama-drama. Ternyata ada tambahan lain, ia juga bertugas menjadi guru bagi Mark. Guru yang mengajari Mark bertutur kata dengan bahasa ibu pertiwinya dan menjelaskan kosakata asing bagi Mark secara mudah.

Bukannya Haechan keberatan, selama ini bahkan sebelum menikah, Haechan juga terbiasa mengajarkan apa yang belum Mark ketahui. Haechan juga banyak belajar bahasa asing dari Mark. Tapi yang menjadi masalah, ketika bayinya belajar berbicara. Ia menjadi guru dobel di keluarga kecilnya.

Masalah utama, Mark selalu berbicara pada anak satu-satunya menggunakan bahasa Inggris terkadang bahasa Perancis (karena ia berasal dari Kanada), sementara Haechan menjejalkan kosakata Korea dengan mengkonter Mark bahwa bahasa ibu itu lebih penting. Dan Mark hanya membalas dengan, "Apa salahnya sih menjadi bilingual? Kalau mungkin, aku ingin Chenle menjadi poliglot di usia balita". Oh, ingatkan Haechan untuk menempeleng kepala Mark agar ia sadar anak mereka baru berusia empat belas bulan.

Seperti saat ini, ketika bayinya, Chenle berjalan tertatih sambil berteriak menunjuk apa yang ia mau. Haechan mencoba menerka-nerka apa maksudnya sambil mengamati. Mark sendiri masih sibuk kerjaannya, jadi Chenle dan Haechan hanya berdua.

"Mom, tetet bo! Tetet!"

Haechan menyerah dan memilih menggendong bayinya kemudian membawanya pada apa yang ditunjuk. Kemudian ia tersenyum gemas. Bahwa yang dimaksud putranya itu ingin bola basket.

"Nonggu, baby. Nonggu. Basket anijanayo," katanya meralat Chenle dengan bahasa Korea sambil menurunkan gendongannya.

Inilah yang Haechan kadang kesalkan. Mark terlalu banyak memanipulasi perkembangan anaknya hingga membuatnya bingung. Tidak pernah sekalipun sejak anaknya lahir, Mark berbicara bahasa Korea. Selalu menggunakan bahasa Inggris. Ia mau saja anaknya besar bilingual, masalahnya Haechan sendiri terbiasa hidup satu bahasa. Haechan bukan bodoh, ia cerdas malah. Ia juga paham apa yang dikatakan Mark pada bayinya. Tapi ia tidak suka hal yang merepotkan seperti ini. Apalagi jika tidak ada Mark begini.

Kembali berkutat dengan bayinya dan terus menjejalkan bahasa Korea hingga anaknya menirukan. Dalam hati bertekad akan lebih sering menunjukkan hangeul mulai besok, meski anaknya untuk membaca saja belum bisa. Dan mengajarkan lagu-lagu Korea (karena Mark sangat suka menyanyikan Twinkle-Twinkle Little Star ketimbang Ppanjak Ppanjak Jageun Byeol).

"Chenle baby, daddy has back!" seru Mark sambil merentangkan tangannya.

Chenle dengan gesit merangkak mendekati kaki ayahnya sambil berseru, "Dadda! Tetet!" Bola oranye itu ia lemparkan ke ayahnya.

"Nonggu, baby," ralat Haechan lagi.

"Gogu!"

Mark tertawa. Anaknya ini menuruni sifat cerdasnya Haechan, benar-benar menirukan dengan cepat.

"Daddy jangan diajak bahasa Inggris terus dong Chenle-nya. Emangnya dia mau hidup di Vancouver? Enggak kan?" protes Haechan.

"Ya memang enggak. Mommy kenapa cemberut gitu sih?"

"Karena tadi dia ngomong, mommy gak ngerti. Berasa gagal kan mommy".

"Ey, bukan begitu. Buktinya barusan Chenle niruin mommy kan?"

"Kalau gak ada daddy lagi terus mommy ga ngerti lagi gimana?"

"Iya, iya. Mulai sekarang daddy ngobrol dua bahasa deh sama baby. Ya? Jangan cemberut lagi? Toh bahasa baby juga masih butuh banyak berkembang. Daddy juga sih".

Haechan senyum. Tak menyadari jika bayinya telah berada di antara kakinya sambil berkata, "Mommeh! Lepyu!"

Ah, Haechan mana jadi protes kalau begini manisnya si bayi menyatakan perasaannya. "Mommy loves you too, Chenle baby!"

- FIN -

ini versi tanpa editing dan half raw half done

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini versi tanpa editing dan half raw half done. karena buku ini telah diterbitkan dan sebagian chapter ini ada dalam preview ebook, jadi aku repost biar buku ini muncul


P.S.S YANG MASIH DOYAN NYIDERS WKWK HERAN DEH SEHARI NAMBAHNYA MASIH BANYAK VIEWERSNYA MESKI UDAH DIBUKUIN :)) POKOKNYA AKU DOAIN YANG BAIK KEK KETAGIHAN BACA WORKS AKU, GAK CUMA AKKING SERIES INI, APAPUN SEMUA SAMPE NGEMIS-NGEMIS KE AKU MINTA NAMBAH WHATSOEVER! AMIN!

아가낑낑 - akking seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang