Januari // 一月

468 107 19
                                    

2015年 1月

Tahun baru, seperti biasanya aku ke kuil bersama beberapa temanku. Aku menggunakan pakaian biasa—kaus dan celana jeans selutut—lantaran tidak suka menggunakan yukata.

Dan di kuil, aku melihatmu.

Kamu sedang bersama seorang perempuan berambut ikal cokelat, menggunakan yukata warna merah terang. Kamu tertawa, sesuatu yang jarang aku lihat karena kamu selalu mengulum senyum. Dan bibir perempuan itu bergerak, aku tahu ia menyebut nama depanmu dengan mudah, Tatsuya-kun.

Aku berusaha berpikir positif bahwa ia bukan pacarmu. Bahkan setelah pulang dari kuil, aku berlatih menyebut namamu di depan cermin, Tatsuya-kun, Tatsuya-kun.

Konyol, bukan? Tetapi itu yang kulakukan, dan semoga kamu tidak takut karena kelakuanku.

Kemudian sepanjang bulan Januari itu, aku sering melihatmu dengan perempuan itu. Kadang aku ingin bertanya siapakah dia, tapi aku terlalu takut.

*

Tatsuya lagi-lagi mengulas senyum. Jelas kalau (Y/n) hanya melihat perempuan itu hanya di bulan Januari.

Perempuan itu adalah sepupu Tatsuya, yang berkunjung dari Amerika sejak akhir Desember untuk melihat keadaannya. Bahkan perempuan itu lebih tua darinya, dan ia tidak ingin perempuan yang lebih tua darinya menjadi pacarnya.

*

Lalu suatu hari, kamu menyapaku di gerbang sepulang sekolah.

"(Last name)-san," katamu.

Merasa gugup karena kamu menyebut namaku, aku memilin jemariku di balik punggungku. "Um, ya, Himuro-san?"

Aku bahkan tidak memanggilmu Tatsuya-kun meski aku sering berlatih mengucapkan namamu.

"Ini, payungmu tertinggal di meja kelas," katamu seraya menyerahkan payung berwarna merah bintik-bintik putih punyaku.

"Arigatou¹," ucapku, lalu membungkukan badanku.

"Jangan ceroboh," katamu, seperti biasanya mengulas senyum tipis. "Aku duluan."

"Un, ha'i."

Lalu, Murasakibara-san pun berjalan melewatiku. Kamu menyusul langkahnya, dan berjalan pulang bersama dengannya.

Aku juga ingin pulang bersamamu. Duh, enaknya menjadi Murasakibara-san. Eh, tapi tidak juga deh. Aku tidak mau menjadi sepertinya karena tidak dapat menjadi kekasihmu, suatu hari nanti.

*

Tatsuya menggelengkan kepalanya, lalu berdecak pelan. Ia bersahabat dengan Atsushi, tapi kadang-kadang ada yang mengira hubungan mereka lebih dari itu. Padahal, ia jelas masih tertarik pada perempuan.

Semoga saja (Name) tidak berpikir demikian. Ia tidak ingin (Name) menjauh darinya, karena hati Tatsuya mulai tergerak.

Tangan Tatsuya membalik lembar berikutnya. Bulan Februari.

*

Catatan:

¹ Terima kasih.

(Ditulis 19 Juli 2017)

12 Months : Himuro TatsuyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang