9. Kehilangan, lagi

12 3 0
                                    

Assalamualaikum, hai!!!! Maaf ya aku lama gak muncull :) abis mager dan nggak ada idenya muncul si.. Juga ada kendala lain. Hape ku habis hilang, ketika aku sedang lomba debat mei kemarin.

Enjoy it!

"Anugrah!" panggil seorang pria paruh baya. Badannya tegak, caranya berjalan berwibawa, tetapi tetap berkesan ramah. Dia adalah om Irfan, ayah Anugrah. Ia semakin dekat dengan kami. Gue mulai panik, gugup, entahlah. Padahal kami dulu sangat dekat.

"Anugrah, kamu lagi ngapain disini?" tanya om Irfan kepada Anugrah. Sepertinya dia belum menyadari adanya gue, atau dia mungkin sudah tidak mengenali gue. Entahlah.

"Ayah, ayah ngapain disini?" Tanya balik Anugrah.

"Ditanya kok malah balik tanya" jawab om Irfan.

"Ini yah, aku lagi silahturahmi aja sama Agatha" kata Anugrah. Om Irfan terlihat kaget.

"Ini Agatha? Astaga kamu sekarang tbah cantik ya. Om sampe pangling" katanya pada gue.

"Iya om, ini Agatha. Apa kabar om?" jawab gue. Gue mencoba untuk tidak terlihta gugup serta kaku.

"Alhamdulilah, om sehat. Kamu sendiri gimana? Sehat? Keluarga gimana?" tanyanya lagi.

"Alhamdulilah om, semuanya sehat" jawab gue ramah, gue berhasil mengendalikan kegugupan gue.

"kapan mau main ke rumah? Mentang mentang selesai hubungan sama Anugrah, masa hubungan sama om tante selesai juga"

"Iya om, kapan kapan aku main ya"

"Okelah, om tunggu ya" katamya dan kemudia tersenyum.

"Anugrah, kamu masa ngajak  silahturahmi Agatha di warung kecil gini sih? Ajak dong ke tempat yang lebih nyaman untuk ngobrol ngobrol" katanya kepada Anugrah.

"Iya yah"

"Oh iya, Om. Kenalin ini ka Fahmi" kata gue ke om Irfan.

"halo om, saya Fahmi. Pacarnya Agatha"

"Oh? Iya iya. Yasudah Agatha, nak Fahmi, om pamit dulu ya. Anugrah, ayah pergi dulu ya"

"Iya yah, hati hati"

Om Irfan pun pergi. Saat berjabatan tangan dengan ka Fahmi tadi, sepertinya dia terlihat tidak suka. Raut dan tatap matanya. Menunjukkan dia tidak nyaman ketika ka Fahmi bilang dia adalah pacar gue.

Kalo gue sih, seneng seneng aja dibilang pacarnya. Hehe

Suasana hening. Sampai om Irfan telah lenyap dari penglihatan kami.

"Anugrah, siapa sebenernya ka Fahmi? Apa yang dia sembunyiin dari gue dan lo tahu" tanya gue.

"Agatha, kamu udah sering aku bilangin. Jangan terlalu percaya sama orang, terutama sama cowok" jawab Anugrah.

"Heh, iya. Aku memang seharusnya gak gampang percaya sama cowok. Terutama sama cowok kaya kamu!" jawab gue ketus.

"Agatha, udahlah. Mending sekarang kita pulang. Apa kamu gak takut dicariin kak Vino?" kata kak Fahmi pada gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang