Bad Boy Love Cold Girl

BAB 6

Sam mengerang pelan, ia meraba-raba kasurnya dan mengambil ponselnya yang tadi bergetar. Ia mengucek-ucek matanya, mencoba menyesuaikan intensitas cahaya yang berasal dari ponselnya.

Cogan soquad

Rizky: Wassup manteman! Cogan here!!

Bryan: Bacot lo, udang.

Dafa: kok berisik, ada pembagian sembako ya?

Rizky: Lo tuh sembako mulu, tuh bule kesasar duluan.

Bryan: Wah, ajak ribut nih. Sini gue ladenin.

Rizky: Idihh, ceritanya lo nantangin gua? Ayok dah, nggak takut gue, sini biar gue ketekin ampe mampus!

Bryan: najis lo!

  Samuel: Berizik! Gue ngantuk
setan!

Rizky: Hello? Ini udah jam enem kali, Lo nggak punya jam apa?

Dafa: Beliin gih, kasian.

Samuel: Nggak peduli!

Samuel: Ad paan sih?

Dafa: Ad paan sih (2)

Rizky: Jdi, kalian ingetkan sbntar
ngumpul di rumah Sam?

Dafa: Hmm, terus?

Samuel: Hmm, terus? (2)

Bryan: Hmm, terus? (99+)

Rizky: Nggak sih, cuma ingetin
doang:)

Samuel: Bangsat!

Rizky: muehehehe

Rizky: Kok cuma di R doang?

Rizky: slh gue paan coba?

Rizky: Serah deh, dedek lelah.

Read by 3

Rizky: Dan pda akhirnya, gue
selalu sendirian:(

Sam menggelengkan kepalanya membaca ruang obrolan antara ia dan juga teman- temannya. Sam meletakkan ponselnya lalu memilih untuk mandi. Beberapa menit berlalu, ia sudah nampak segar dengan rambut yang basah serta kaos polos dan jeans. Ia duduk di tepi kasur dan meraih ponselnya. Entah kenapa ia teringin untuk menghubungi gadis unik yang baru saja ia kenal beberapa jam yang lalu itu pun dengan cara yang tidak etis.

Mudah bagi Sam untuk mendapatkan nomor Allamanda. Tanpa membuang waktu, ia mengirim sebuah pesan kepada Allamanda yang ia awali dengan sapaan manis. Lama, hingga akhirnya pesan itu dibaca namun balasan yang sedaritadi ia tunggu tak kunjung ada.

Wah, gila nih cewek.

Pada akhirnya, Sam memutuskan untuk mengirim berpuluh-puluh pesan hingga balasan muncul dari sang penerima. Sam tersenyum senang. Ia kembali mengirimi sebuah pesan, namun, pesan terakhir yang ia terima membuatnya terdiam untuk sejenak.