Pagi itu Hyojin cukup terburu-buru ketika akan berangkat sekolah. Dia tidak sempat sarapan, bahkan tidak mengecek ulang buku-buku pelajaran yang harusnya ia bawa hari itu.
Ia nyaris mendobrak pintu apartemennya sendiri. Gadis berambut panjang itu terkejut begitu mendapati sosok tinggi Kim Yugyeom yang berdiri menjulang di depan pintu apartemennya dengan jaket yang menutupi seragam sekolahnya.
Yugyeom tersenyum. Begitu menyejukkan, membuat Hyojin melupakan acara terburu-burunya dan melemparkan senyum senada pada pemuda tinggi berparas tampan itu.
"Good morning,"
"Morning," sapa Hyojin balik. "Kau belum berangkat?"
"Aku menunggumu. Kita bisa berangkat bersama." tanpa aba-aba Yugyeom menarik tangan Hyojin dan membawanya ke sebelah motornya yang terparkir apik di dekat pintu gerbang.
"Tunggu! Jadi aku ikut denganmu?" tanya Hyojin yang mulai cukup panik.
"Dangyeonhaji. Kau tidak akan terlambat kan?"
"Tapi kan-"
"Aku tidak terima penolakkan." Yugyeom memaikan helm dengan paksa di kepala Hyojin. Sedangkan gadis itu malah merengut sebal karena khawatir dengan tatanan rambutnya yang bisa saja menjadi berantakan.
"Kau tidak berangkat bersama Youngjae-oppa dan yang lainnya?" tanya Hyojin.
"Tidak. Mereka sudah duluan dengan mobil Minho-hyung," jawab Yugyeom.
Hyojin mengangguk pelan. Kemudian berpegangan erat pada sisi jaket Yugyeom ketika pemuda itu melajukan motornya meninggalkan pelataran apartemen yang diisi daun-daun kekuningan yang berguguran.
Setibanya di Sekang High School beberapa anak memandangnya iri. Jelas saja, Hyojin yang notabenenya adalah murid baru disitu dalam beberapa minggu saja sudah berangkat bersama Kim Yugyeom. Pujaan dari hampir seluruh populasi murid perempuan di Sekang High School.
Ia kelihatan akrab dengan Choi Youngjae dan bahkan mengobrol dengan Bambam seolah-olah mereka adalah teman lama. Tambahan, sering bergabung dengan kelompok yang bahkan banyak diidamkan murid-murid perempuan di sekolah itu.
Benar-benar menimbulkan rasa iri.
Rupanya Youngjae dan yang lainnya masih menunggu kedatangan Yugyeom, sehingga mereka berkumpul di dekat parkiran sementara mobil yang tadinya mereka kendarai sudah dibawa pergi ke kantor oleh Minho.
Mark juga baru tiba kendati hari ini merupakan jadwalnya naik bus. Berhubung mobil milik Minho bukan termasuk mobil yang bisa menampung delapan orang sekaligus sopir, maka aturan salah satu dari mereka harus naik bus pun mulai tercipta.
Kemarin adalah jadwal Jinyoung naik bus, dan sekarang jadwal Mark. Yugyeom jarang naik bus karena ia punya motor yang bisa ia bawa kapan saja ia mau. Kalau tiba gilirannya naik bus, maka Yugyeom akan memilih untuk menunggangi motornya ke sekolah.
Ketika Jackson bertanya padanya, kenapa Yugyeom tidak memakai motornya saja agar tidak usah ada salah satu dari mereka yang harus naik bus, Yugyeom menjawab bahwa yang ia butuhkan adalah kebersamaan mereka dan bukannya motornya.
Jawaban yang sempat membuat Jackson berpikir keras, karena merasa hal itu sangat merepotkan.
Namun, lama kelamaan mereka mulai terbiasa. Dan sepertinya, mereka mulai menikmatinya.
"Hyojin-ah!" sapa Youngjae pada Hyojin yang berjalan di sebelah Yugyeom untuk menghampiri mereka.
"Oppa," sapa Hyojin balik diiringi satu senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHTMARE (a GOT7 FANFICTION)
FanfictionChoi Hyo Jin. Gadis tujuh belas tahun yang merasa hidupnya baik-baik saja dan bahagia, sampai suatu ketika kedua orang tuanya memindahkannya ke Negeri Ginseng tempat kelahirannya. Memaksanya tinggal di apartemen butut tempat tinggal saudara sepupun...