"Suka sama siapa? Bukan suka juga, sih, tapi udah cinta mati gitu." -Theo
{***}
Pagi ini, Monic sudah bersiap untuk pergi kerumah Theo. Iya, mulai hari ini hingga kedepannya, Monic yang akan mengurus dan merawat Theo. Kata Yuli--ibu dari Theo, kalau Jessica yang rawat, yang ada malah membuat kekacauan dirumah.
Seperti waku itu, katanya Jessica sedang membuat segelas teh untuk Theo, namun disaat Jessica ingin membawanya ke kamar Theo, gelas tersebut jatuh dan menyebabkan suara yang sangat keras.
Bahkan pernah, Theo meminta untuk diambilkan sesuatu dikamarnya, bukannya mengambilkan sesuatu tersebut, Jessica malah mengobrak-abrik isi lemari Theo.
Katanya, "Aku cuma mau cari bukti kalo mas itu gak punya mantan, soalnya aku mau jadi yang pertama sama yang terakhir buat mas."
Geli, sih.
Saat Monic sedang mematut diri dicermin full body miliknya, ponselnya berdenting. Menandakan ada sebuah pesan masuk. Monic memutar badannya kebelakang dan mengambil ponsel miliknya yang tergeletak diatas kasur.
Disaat Monic ingin membuka pesan tersebut, ponsel Monic berdenting beberapa kali. Karena jengkel, Monic berdecak sebal, "Spam banget, sih."
Ternyata, pesan masuk tersebut berasal dari John.
"Apaan, sih. Gaje banget si John," rutuk Monic sambil melempar ponselnya kearah kasur. Untung mendarat tepat diatas kasur, kalau tidak?
"Gue kesana naik apa, ya? Minta tolong Alan aja kali, ya?" Monic mengangguk dan mengambil ponselnya kembali.
Namun, sesaat kemudian ia menggeleng, "Enggak-enggak, gue gak mau kena semprot Alan. Dia 'kan masih marah sama gue."
"Alah udahlah, naik taksi aja. Duit lo banyak juga, Mon," omel Monic untuk dirinya sendiri. Setelah mengambil sling bag miliknya, Monic berjalan menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monic & Memories✔
Teen Fiction"And then, a happily ever after that just a bullshit." Start; 5 Desember 2016 End; 14 Juli 2017 [Baca aja, siapa tau suka]