Happy Reading!
--
Vivi dimana kau?
Vivi jangan kesitu!
Yak! Yak vivi!!
Vivi kau tidak mendengarkan ku ya?!'Aish ribut sekali!' Gumam ku kesal. Dari tadi ia hanya berteriak memanggil peliharaan kesayangannya itu. Apa dia pikir aku ini robot? Dari tadi aku mengangkat barang-barang dari dalam mobil box dan membawanya ke dalam rumah. Sedangkan dia? Hanya bermain bersama anjing nya itu.
"Sehun! Cepat angkat ini!" Teriak ku pada Sehun yang sedang duduk di bawah pohon bersama vivi anjing kesayangannya.
"Simpan dulu disitu, sebentar akan ku angkat." Jawabnya santai.
"Baik. Aku tidak akan bertanggung jawab jika barang ini rusak!" Balas ku. "Yak! Aku akan mengangkatnya!" Teriaknya.Kemarin saat pulang kampus, kami di ajak tuan. Sung untuk melihat rumah ini. Pertama kali aku melihat rumah ini, aku sempat terpukau. Rumah ini memiliki halaman yang luas, ada taman, ayunan di di dekat taman, pohon besar serta meja dan kursi kayu di bawahnya. Juga rumah ini tidak terlalu besar, dan kurasa memang cukup untuk aku dan Sehun. Aku tidak menyangka appa bisa menemukan rumah yang seperti ini. Aura damai yang kurasakan saat melihat rumah ini, dan aura kehancuran saat melihat Sehun di dekat rumah itu.
Sebenarnya, dari kemarin aku dan Sehun sudah bisa menempati rumah ini, namun aku mengundurnya karena aku masih mencoba meyakinkan diriku sendiri, bahwa tinggal bersama Sehun untuk sementara itu tidak akan sulit. Ya.. semoga begitu adanya.
Oh ya, rumah ini memiliki 1 kamar utama yang cukup besar, 1 kamar tamu, dan juga terdapat ruang kerja milik Sehun, ruang keluarga, ruang laundry dan dapur. Masih banyak lagi ruangan kosong tapi aku tidak tau nantinya itu akan digunakan sebagai apa.
Aku dibantu oleh beberapa orang suruhan ayah Sehun untuk merapihkan isi rumah. Pelan-pelan rumah kosong ini mulai terisi, dan juga banyak hiasan-hiasan yang dibawa oleh para pelayan itu. Dan aku sangat senang dengan bar di dalam rumah ini.
'Sepertinya aku akan betah di dapur' gumamku sambil tersenyum. Aku melihat di area dapur tersedia lengkap alat-alat memasak dan ada meja makan kecil disana.Ya Tuhan, kalau saja aku tidak menikah dengan Sehun aku sudah pasti bahagia seumur hidup, apalagi dengan rumah yang seperti ini.
Baru saja aku meletakkan pantatku di sofa depan tv, Sehun sudah memanggilku. "Yoong.. aku lapar..". Aku mengerutkan dahi saat mendengar hal itu. "Lalu? Urus dirimu sendiri!" Balas ku padanya. Memangnya aku ibunya? "Maksudmu? Kau istri ku jadi kau harus mengurus ku!" 'Cih!'
Aku ingin sekali mengumpat langsung padanya, namun niat itu ku urungkan saat beberapa pelayan tadi menghampiri kami dan berpamitan untuk pulang. Aku mengucapkan terimakasih pada mereka, begitu pula Sehun. Setelah mereka pulang, aku menuju ke kamar dan di ikuti oleh Sehun.
"Yoong ah.. lapar!" Sehun merengek seperti anak bayi. Apa aku sedang mengurus bayi tanpa ayahnya? "Yaya akan ku buatkan sebentar. Aku ingin istirahat. " aku menyerah saja, lagian aku juga akan makan sebentar. "Aigo.. baik sekali!" Dia mengacak-acak rambutku dan tersenyum. Anehnya, pipiku malah memerah. "Lihat pipi mu merah! ㅋㅋ tidurlah Ny.Oh.." Sambung Sehun menggodaku. Dan Ny.Oh? Ku akui dia pandai menggodaku sampai pipi ku memerah dan menjadi panas.
.
.
.
Setelah keluar dari kamar, Sehun menuju ke ruang kerjanya yang tidak jauh dari ruang tamu. Dia masuk ke dalam dan melihat apa saja yang ada di dalam situ.
Perasaannya campur aduk saat mengingat sebentar lagi ia akan bertanggung jawab atas perusahaan, ia senang sudah bisa menjadi bagian perusahaan, namun ia juga agak takut mengingat ia akan bertanggung jawab atas kerugian serta kesalahan yang mungkin nanti di lakukan perusahaan, meskipun ia tidak bertanggung jawab penuh, tetap saja ia khawatir. Dan juga ia sedih, seakan noona-nya itu adalah belahan jiwanya, ia sedih kalau-kalau dia sibuk di perusahaan serta kuliahnya ia akan sangat jarang bertemu Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE, Mr. OH! [YOONHUN]
FanfictionRank tertinggi #184 in random Rank tertinggi #182 -Yoona > 1000 cerita Pada akhirnya aku akan tetap bersama mu. Akan menyimpan mu di dalam hati ku terdalam -Im Yoona to Oh Sehun. Dan kau, ayo kita lupakan kenangan buruk sejak 10 tahun yang lalu hing...