James ternyata menepati janjinya. Ia menjemput Floren tepat pukul 9 pagi. Dan untuk Floren, dia sudah tampak baikan setelah kejadian pertemuan dia dengan makhluk satu itu. Mungkin ia ingin melupakan, tetapi dia masi cukup heran, mengapa makhluk satu itu berada disitu kemaren? Apa jangan-jangan itu sodaranya James? Atau pacar adeknya James? Floren tak tahu. Karena Floren hanya mendengar "Hai. Sori terlambat." Cuma itu. Bukan menunjukkan bukti apa-apa. Semoga dia nggak berurusan dengan makhluk satu itu lagi. Semoga.
000
Floren POV
Gue lupa hari ini James jemput. Apa gara-gara gue masi shock ketemu dia lagi untuk yang keduakalinya? Oke Floren, jangan mikirin hal itu. Hal gak penting. Lo pasti bisa lupain kok. Btw, gue slalu lupa manggil dia jomblo. Apa itu pertanda bahwa dia bakal mau taken? I don't know.
"Floren, bangun yuk sayang. Itu ada temennya yang jemput" ujar nyokap pas gue lagi enak-enaknya tidur
"Apasi ma. Floren masi ngantuk" jawabku seraya mengucek mata dan merenggangkan badan
"Cepet siap-siap. Itu ada temen kamu nungguin" kata nyokap seraya membereskan tempat tidurku
Itu yang dilakuin nyokap kalo dia ngebangunin gue. Sungguh baik kannn.
"Siapa?" tanyaku heran
"Ja Ja Jasper? Ohiya James. Iya, James. Cepet kamu siap-siap. Mama tunggu dibawah" ujar nyokap seraya meninggalkan kamar gue
James? Ngejemput?Oh iya gue lupa. Diakan udah bilang kemaren. Aduh. Jadi gaenak kan
Akhirnya gue pun berjalan gontai kearah kamar mandi. Tak butuh waktu lama untuk bersiap, gue pun langsung turun dan menemui James. Urusan makan biarlah makan dikantin kampus. Yang penting dia gak nunggu kelamaan banget.
000
James POV
Dasar cewe kebo. Masa jam segini masi tidur. Dia pasti lupa kalo gue mau jemput. Oh saja.
Pas gue lagi main hape gegara bosen nungguin cewe kebo itu, tiba-tiba ada suara, "Eh, sori nunggu"
Muncullah Floren dengan terburu-buru. Macem dikejar maling.
"Gimana? puas tidurnya?" tanyaku datar
"Jangan marahlah. Gue lupa beneran. Lain kali gak gitu deh. Maafin yayaya" jawabnya dengan muka melas
Aduh dia bisa melas juga hahaha. Gue mau kerjain lagi ah.
"Bodo. Lo uda bikin gue nunggu lama. Udah, cepet masuk mobil" ujarku seraya berjalan ke arah kursi pengemudi
Pas gue lagi nyetir, dia semacam pengen ngajak ngomong. Tapi berhubung gue lagi nyetir sekaligus mau ngerjain, jadi gue diem aja. Bodo amat.
"James"
"James"
"Lo marah?"
"Jangan diem kek"
"Woy"
"Elah"
"Lo ngeselin taugak"
"Oy"
"Hih"
Ternyata, selain dia suka kebo dan aneh, dia juga cerewet. Mungkin udah dasarnya cewe kali ya emang cerewet.
Akhirnya pas dia ngomong "Pak James" baru gue tanggepin.
"Apa?" jawaban yang cukup singkat untuk menanggapi omongan dia yang panjang lebar tadi
"Lo marah?" tanyanya dengan um, cemas mungkin
"Apa peduli lo?" Haha. Jawaban skakmat. Muka dia langsung bingung gitu. Hahaha. Ngakak gue
"Yakan gue sebagai mantan asisten lo dan sebagai murid lo gitu. Jadi gue kan mesti tau dosen gue kenapa"
"Oh gitu" jawab gue dengan muka sok-sok gakpeduli
"Ih. Lo marah? Ya maafin gue. Janji deh pas lo jemput lagi, gue gak bakal kesiangan. Janji" ujarnya seraya mengancungkan kelingking
"Hm" balas gue seraya fokus menyetir
Tiba-tiba, tangan kiri gue serasa ada yang megang. Dan ternyata, Floren menautkan kelingking gue sama dia dan dia bilang "Janji" sambil tersenyum.
Lucu sih tapi macem anak kecil. Untuk ukuran gue, it's not my style.
"Apasi lo kayak anak kecil aja" ujarku seraya melepaskan tautan kelingking
"Biarin. Yang penting gue uda janji dan gue pasti bakal nepatin" jawabnya sambil tersenyum
"Whatever. Gue mau nanya serius"
"Nanya apa?" muka dia cukup heran.
"Lo semalem kenapa?"
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Oke part ini gaje bingit. Next chapter semoga lebih baik dr chapter ini. Semoga gue gak ngestuck...................
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Savior
Teen FictionFlorentia Agatha. Cewek aneh dan penyendiri yang berhasil menarik perhatian James, asisten dosen yang cukup tampan dan memiliki banyak fans. Siapa sangka pertemuan yang tidak terduga menjadi masalah yang besar buat Floren? Apa yang terjadi sebenarn...