Capter21

763 41 3
                                    

"Tapi tunggu deh kak, rambut ini kan warnanya hitam pekat, kalo rambut kak Levy kan coklat,terus rambut siapa dong?,"

"Apa jangan-jangan ada maling dirumah kita ya?, "
Tanya ku pada Vyna.

"Tapi kan dikomplek kita penjagaannya ketat kak, apa lagi dirumah kita, "

"Iya juga sih, terus rambut siapa dong?, "
Tanya ku dengan frustasi sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Mana gue tau,
Ah, pasti ini makluk astral, izh serem gue gak mau masuk kamar lo ah kak, "
Ujar Vyna yang langsung lari menuju lantai bawah.

"Izh, masa sih, ah aku gak percaya, "
Ucapku pada diriku sendiri lalu masuk kedalam kamar.

                             -~-

Ruang keluarga

"Vyn, "
Panggil aku pada Vyna yang masih serius dengan drama korea-nya.

"Vyna, "
Panggilku lagi sambil mencolek bahunya.

"Apaan sih?, "
Tanya Vyna dengan nada sedikit kesal, karena acara menontonnya aku ganggu.

"Malem ini tidur dikamar gue ya, pleaseeee, "
Ucapku memohon pada Vyna dengan menautkan kedua tanganku didepan dada.

"Kalo gak gue yang tidur dikamar lo juga boleh, "
Ucapku sambil memasang senyum termanis.

"Ogah, lo tidur sendiri dikamar lo, ngerti, "
Ujar Vyna dengan menunjuk-nunjukan jarinya pada wajahku,
Lalu detik selanjutnya dia memalingkan wajahnya lagi.

"Izh, kog lo kayak gitu, gue kakak lo loh, lo gak takut kualat apa?, "
Ucapku sedikit menakutinya dengan kata 'kualat'

"Bomat, "

"It's ok, tapi jangan salahin gue kalo gue gak sengaja ngomong nama Revan alnaindo putra sama ayah bunda, "
Ucapku lalu mengambil benda berbentuk persegi panjang berwarna putih dari saku celanaku.

"Eh jangan, ok gue mau tidur sama lo,"

"Hemm, ajing pintar, "

"Apa?, "

"Ups, sorry maksudnya anak pintar, hehehe, "
Ucap ku lalu melenggang pergi menuju dapur.

                            -~-

Malam hari

"Kak matiin dong lampunya, "

Suara Vyna benar-benar sangat mengganggu-ku saat aku sudah mulai terlelap.

"Vyna adik kesayangan gue, lo kan tahu kalo gue gak bisa tidur kalo lampunya dimatiin, jadi diem gak usah ribut deh, gue ngantuk, "
Terangku pada Vyna.


"Tapi gue juga gak bisa tidur kalo lampunya gak dimatiin, silau tahu gak, "

"Yaampun apa susahnya sih, tigal lo tutup muka lo sama bantal, udah gak silau kan, "
Ucapku sambil memberikan bantal tepat dimuka Vyna.

"Ish, nyebelin banget sumpah, "

"Sssstttt, diem gua ngantuk, "
Ucap ku lalu membalikan badan menjadi membelakangi Vyna.



00:30 malam

Tepat jam setengah satu pagi aku terbangun entah kenapa, tapi yang pasti aku tidak bisa tidur.

Saat aku melihat kesamping, aku melihat Vyna masih tertidur pulas.

Aku membalikkan tubuhku kekiri dan kanan setiap menit untuk mencari posisi tidur yang nyaman tapi tak kunjung aku temukan.



"Ufsh, kog gue malah pengin buang air kecil ya, "
Ucapku pada diriku sendiri lalu bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

                             -~-

Setelah selesai buang air kecil,
Aku tidak langsung keluar kamar mandi,
Yang kulakukan justru berdiri menghadap cermin didekat wastafel, untuk mandangi wajahku.



Sudah sekitar 3-5 menit aku berdiri didekat wastafel.

Sampai aku mendengar sebuah nyanyian yang langsung membuatku merinding.



Lingsir wengi
Sliramu tumeking sirno




Aku membalikan badanku, mencoba melihat apa yang ada dibelakangku, tapi hasilnya nihil.





Ojo tangi nggonmu
Gulingawas jo ngetoroaku


Sekelabat bayangan hitam seperti berjalan, dan berdiri dibalik gorden yang menutupi bath up.




Lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utus ijin




Aku memberanikan diri mendekati bath up, tanganku gemetar saat akan menyentuh gorden dan.

SRETTT






Setan kang utusi dadyo
Sebarang wojo lelayu sebet

                                                     

                           
Suara gorden tebuka tanpa memunculkan apapun.

"Kowe golei aku, "(kamu mencari aku)
Suara halus dan terkesan feminim itu, belum pernah aku dengar.

Dan aku tahu suara itu berasal dari belakangku.




                   ******
Voment oi
;):)
568 kata

ITKM  {Ibuku Tak Kasat Mata}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang