16 | R U M A H S A K I T

736 183 0
                                    

kang daniel terbangun dari tidur tujuh harinya. dan yang ia dapati pertama kali bukan ibunya, bukan ayahnya, bukan adiknya; woojin.

maupun kucingnya, rooney dan/atau peter.

tapi seorang gadis bersurai coklat, yang bersandar diatas kasurnya. terlelap sambil memegang tangannya.

keningnya berkerut, siapa? baru akan membangunkan gadis itu, kalau gadis itu tidak tiba-tiba duduk tegap dan memandang lurus kearah manik coklat tua milik daniel.

"aku panggil suster sebentarㅡ"

"sejeong?" diam. kim sejeong diam di tempat ketika tiba-tiba pergelangannya di tahan oleh laki-laki yang baru bangun dari tidurnya itu. "kim sejeong, kan?"

"aku panggil suster," tapi sejeong dengan cepat kembali ke alam sadarnya, melepaskan tangan seorang kang daniel lalu menekan tombol panggilan suster.

beberapa menit kemudian, suster dan dokter yang di panggil memasuki ruangan. memeriksa kang daniel, dan menyatakan bahwa ia baik-baik saja.

selain luka-luka dan kakinya yang di gips itu, dan mungkin dibutuhkan satu dua terapi untuk membiasakan dia bergerak berhubung ia tidak sadarkan diri selama satu minggu.

sejeong kembali duduk disamping kasur rumah sakit dengan nama kang daniel itu. pandangannya mengarah kearah laki-laki diatas kasur itu, tapi dengan ekspresi yang tidak terbaca sama sekali. "kenapa disini?"

"ya kamu yang kenapa! kenapa sampe kecelakaan coba? katanya ketemu di memoire cafè jam sepuluh apanya? aku malah ketemu kamu gak disana, jam sepuluh lewat empat puluh lima. di rumah sakit ini, di ruangan ini! gila kamu ya?" rentetan ocehan sejeong membuat daniel tersenyum, lalu dengan gemas mengacak rambut gadis disampingnya itu.

"ya, kalau aku tidak menghindar, kan nyawa anak kecil yang akan hilang."

"ya tapikan kamu yang mungkin bakal kehilangan nyawa! gila, kamu banting stir dalam kondisi bawa mobil kenceng. mau mati ya?!" namun hal tersebut malah membuat daniel tertawa, "apa yang lucu?"

"gak ada. cuma, keren aja. kamu bahkan gak inget aku tapi bisa mengeluarkan rentetan sepanjang itu." sejeong diam. ekspresinya berubah, "kenaㅡ eh maaf sumpah gak bermaksud buat maksa kamu inget aㅡ"
















































"aku udah inget kamu. meski gak semua."

mémoire. - daniel.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang