kala itu keduanya masih berumur lima tahun, ketika euigeon harus pergi dalam jangka waktu yang lama karena ayahnya dipindah tugaskan.
dan kalung itu adalah benda terakhir yang di berikan oleh gadis berkuncir dua.
seutas kalung hitam panjang, dengan manik sebuah pesawat. "kamu jangan sampe lupa sama aku ya!" ㅡ dan sejeong bangun. mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan yang asing tak asing baginya.
"oh, anda sudah sadar rupanya." ucap seorang gadis dengan papan jalar di sela tangannya, "saya akan memeriksa anda sebentar."
"iniㅡ"
"iya ini di rumah sakit. tadi, saat kecelakaan anda berlari kearah kejadian. lalu ntah mengapa, tak lama setelah anda melihat korban, anda pingsan di tempat." sejeong mengangguk.
"biaya pengobatan anda sudah dibayarkan oleh kakak sepupu anda, namun ia langsung pergi tadi."
"oh, iya. terima kasih sus," dan suster tersebut setelah memeriksa sejeong, keluar dari areanya. kak! tadi ke rumah sakit?
tak lama, kakak sepupunya menjawab. iya, tapi sumpah maaf banget aku gabisa disana kelamaan. banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang cukup singkat. baik-baik ajakan kamu?
iya,
yaudah. take care. baru saja sejeong ingin mengunci telfon genggamnya setelah mengirimkan pesan terhadap kakaknya, notifikasi dari kakaknya kembali muncul.
kang daniel, vip room 219.
KAMU SEDANG MEMBACA
mémoire. - daniel.
Short Story"tolong sertakan aku pada memori kehidupanmu." ㅡ akrtrbl, 2017.