"Eh?" aku mengamati sekeliling dan tidak ada yang memanggilku.
"Ada apa Mizuo?" Aka melihatku yang seperti orang kebingungan.
"Ah! Tidak apa-apa kok, Aka" aku tersenyum padanya.
"Mizuo, ba-bagaimana jika kita membeli beberapa perlengkapan sekolahmu, kau belum punya alat tulis, buku tulis, dan sebagainya kan?" Aka melirik ke arah lain dengan malu-malu.
"Wah! Benar juga tuh! Ayo Aka!"
Setelah kami berbelanja kebutuhan sekolahku. Kami pun pulang ke Kerajaan Merah.
Hari pun berganti.
"Gawat! gawat! gawat! Aku tidak bisa tidur semalamaaaaann!!" sambil meremas-remas bantal. "Karena hari ini aku mulai berangkat sekolah...aku harus siapkan fisik dan mentalku! Yoshaaa!!" ku mengepalkan tanganku ke atas.
Aku mulai bersiap-siap dan memakan sarapan yang diberikan pelayan padaku.
Aku melihat ke cermin. "Se-seragamnya....imut sekaliiii!! Aku tidak cocok memakai seragam seimut ini, lagi pula agak sedikit mewah juga. Sama sekali tidak cocok dengan kepribadianku yang lumayan tomboy ini...haah...terima saja deh" pipiku merona melihat diriku sendiri di cermin.
Setelah ku memakai sepatu, aku langsung lari keluar kamar.
"Waa! Aka! Kau mengejutkanku..." aku terkejut tiba-tiba ada Aka yang sudah berdiri di depan pintu kamarku dan seperti ingin mengetuknya.
"Ma-maaf..." Aka melihatku dari bawah ke atas dan itu sangat membuatku malu. "Cantiknya..., a-ah! Maksudku k-kau sangat cocok dengan seragam sekolahku, lumayan kok!" Aka menjadi salah tingkah dengan pipinya yang memerah.
"Eh?! Ah ya...terima kasih pujiannya Aka! Kau juga sangat tampan kok!" aku agak berteriak dengan pipiku yang memerah.
Wajah Aka memerah seketika. "Bo-bodoh! Ayo kita berangkat sekarang!" tiba-tiba Aka pergi begitu saja karena salah tingkah.
Kita pergi ke sekolah dengan Aka yang menggendongku sampai perbatasan dan dilanjutkan dengan jalan kaki.
Setelah kita sampai di depan gerbang, aku menarik dan menghembuskan nafas kuat-kuat. "Yosh! Ayo Aka!"
Sampailah di depan ruang guru, seperti biasa banyak murid yang memperhatikan.
"Permisi..." ku membuka pintu ruang guru.
"Shiromi-san! Oh! Ada Aka-sama juga, Aka-sama boleh langsung ke kelas kok"
"Baiklah, aku duluan ya Mizuo" Aka tersenyum padaku.
"Shiromi-san duduk disini dulu sampai bel masuk berbunyi"
"Bu guru, aku berada di kelas mana?"
"Kau berada di kelas 2-A, sekelas dengan Aka-sama kok, jangan khawatir" ibu guru tersenyum padaku.
'Sekelas dengan Aka ya...berarti Aoi juga ada disana! Waah~ sekelas dengan dua pangeran tampan memang sesuatu bangeet~!!'
*Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi*
"Nah Shiromi-san, pokoknya kamu ikuti ibu di belakang ya. Saat ibu masuk kelas Shiromi-san tetap diluar sampai ibu memanggilmu masuk"
"Baik bu!" aku tersenyum pada bu guru.
Kitapun berjalan menuju kelas 2-A, kelas baruku.
Sampailah di depan pintu kelas. 'AAAAAAAAAA!! BAGAIMANA INI?!! AKU GUGUP SEKALI JIKA SUDAH DI DEPAN PINTU BEGINIIII!!!' aku memegang dadaku yang berdetak kencang.
Ibu guru Syoko langsung memasuki kelas. "Selamat pagi semuanya! Ibu memiliki berita bagus hari ini. Kalian akan mendapat teman baru, kita kedatangan murid baru yang sangat cantik lho~ masuklah Shiromi-san..."
'AKU SUDAH DIPANGGIIIILL!!' aku berteriak dalam hati karena terkejut. 'Tenang Mizuo! Kau pasti bisa melewati perkenalan ini! Yosh!' aku menyemangati diri sendiri dengan menarik dan menghembuskan nafas sekuat mungkin.
Aku masuk dengan degupan jantung yang sedari tadi masih saja terasa kencang. Berdiri tepat di tengah-tengah kelas dan kumulai membuka mulut.
'MI-MIZUOOOO?!!' Aoi sangat terkejut melihat diriku yang ternyata murid pindahan itu.
'Syukurlah aku sekelas denganmu, Mizuo' Aka begitu bahagia.
"H-Halo semuanya! Selamat pagi! Perkenalkan, nama saya Shiromi Mizuo, langsung dipanggil Mizuo saja tidak masalah. Saya murid pindahan dari Wilayah Odlux. Mohon bantuannya semua!" aku membungkukkan badan. 'Akhirnya! Akhirnya selesai juga!!'
"Manis sekali dia",
"Pokoknya aku harus bisa dekat dengannya haha!",
*Sekelas mulai membicarakanku*
"Kau bisa duduk di bangku belakang yang kosong itu Mizuo-san" bu guru menunjukkanku tempat duduk.
'WOII! AKU DUDUK DIANTARA AKA DAN AOI?! Duduk diantara dua cowok tampan ini...ah! lebih tepatnya mereka OCku versi 3Dnya! Dan sayang sekali aku tidak dapat tempat duduk di pojok, Aka sudah memilikinya. Karena dipojok itulah yang terbaik! tidak apalah...', "Terima kasih bu" ku berjalan menuju tempat dudukku.
Sejak aku duduk aku sadar bahwa Aoi yang duduk disebelah kananku sedari tadi menatapku terus dan itu sangat menggangguku. "Aoi!! Bisa tidak jangan menatapku teruuuuss!!" aku merasa kesal sekaligus malu.
"Ah maaf. Hanya saja aku masih tidak percaya kau akan bersekolah disini apalagi kita sekelas. Pokoknya nanti saat istirahat kau harus membicarakannya denganku!"
"Baik-baik~ tapi jangan memandangiku lagi ya!"
"Ok Mizuo~" dengan nada menggodanya.
'Rupanya kalian memang sudah akrab ya...' Aka diam-diam memperhatikan kita yang sedang berbicara dengan tangan kirinya yang menopang dagunya.
YOU ARE READING
Takdir Dari Sebuah Impian yang Kuat
FantasySeorang gadis otaku yang multitalenta (Mizuo) memiliki sebuah impian sejak kecil yaitu bisa hidup dan berpetualang di suatu dunia lain selain di dunianya saat ini. Bagaimanakah cerita dari kehidupannya? Ikuti cerita "Takdir Dari Sebuah Impian" :D