[REVISED] 33 - #What Else?

296 59 36
                                    

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 33 - #What Else?

• • •

Seorang wanita terbangun di ranjangnya, saat burung-burung kecil masih menyanyi di pagi hari. Wanita bernama Tiffany itu berjalan ke arah kamar mandi, di kamarnya. Sesampainya wanita itu, ia kemudian memperhatikan wajahnya di depan cermin. Tiffany melihat ke arah matanya sendiri, yang terlihat begitu membengkak. Ia mengingat dengan jelas, ia menangis di bawah bantalnya selama hampir tiga jam lebih tadi malam.

Matanya juga terlihat memerah pagi itu. Terasa air matanya kembali ingin mendesak keluar, jika harus mengingat kejadian yang membuatnya menangis tersedu-sedu selama semalaman.

Namun, Tiffany buru-buru menyamarkannya dengan membasuh wajahnya dengan air. "Apa yang harus kulakukan, sekarang? Sehun-ah..." Gumam wanita itu.

Biasanya, Tiffany tak pernah menghabiskan waktu hingga satu setengah jam lebih untuk mandi. Tapi, kali ini Tiffany benar-benar menghabiskan waktunya di kamar mandi untuk merenung. Ia tak bisa memikirkan apapun. Wanita itu tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi yang sekarang sedang terjadi pada dirinya.

Wanita itu kemudian melirik ke arah jam dinding di kamarnya. Jam sembilan kurang lima belas. Ia tahu, seharusnya ia sudah ada di kantor sekarang ini. Tapi, yang ada malah Tiffany masih berdiri di kamarnya dengan rambut yang masih basah dan berantakan.

Air matanya tiba-tiba kembali menggenang di balik matanya yang indah itu. Ia tidak bisa menahannya terus-menerus. Air matanya mengalir, dan Tiffany membiarkannya begitu saja. Tak lama kemudian...

Drrrt.. drrrt...

Matanya melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di nakas samping tempat tidur.

SEHUN
Hari ini aku akan mulai bekerja di perusahaanku. Kau baik-baik saja? Apa kau melewatkan sarapan pagimu?

Tiffany tidak tahu harus membalas pesan singkat dari Sehun dengan kalimat apa. Dua menit, ia hanya memandangi layar ponselnya yang masih menampilkan isi dari pesan singkat yang dikirim oleh Sehun beberapa saat yang lalu.

Drrrt... drrrt...

SEHUN
Kau pasti sedang sibuk~
Kalau begitu, SEMANGAT!

Wanita itu semakin merasa bersalah. Ia bersandar di bawah ranjangnya, menumpukan tangannya di kedua lututnya, kemudian memegangi kepalanya dengan kedua tangan, merasa frustasi. Semakin coba untuk dipikirkan, semakin Tiffany tak bisa menahan air matanya untuk tidak turun.

Tangannya kemudian menekan tombol panggil dengan sekali menyentuh layar ponselnya. Dalam beberapa saat, sudah terdengar suara seseorang di ujung telepon.

"Yeoboseyo? Fany-ah, wae? Kenapa kau malah meneleponku dan tidak membalas pesanku saja?" Tanya Sehun dari seberang telepon.

Tiffany masih terdiam, tak mengeluarkan suara. Wanita itu tahu, apabila ia mengeluarkan suara pasti isak tangisnya akan dapat didengar oleh Sehun. Dan ia tidak mau itu terjadi. Karena itu sama saja akan membuat Sehun menjadi khawatir.

"Yeoboseyo? Fany-ah! Kau di sana?" Tanya Sehun sekali lagi.

Merasa pertanyaannya tidak dijawab, Sehun menampakkan wajah kebingungan. Tiffany lalu mencoba untuk menarik nafas dalam-dalam. Mencoba untuk bersikap biasa, sebisa mungkin.

"E... eo, Sehun-ah! Aku di sini." Balas wanita itu.

Sial! Gagal sudah!

Tiffany menyumpah dan mengutuk dirinya sendiri. Suaranya masih terdengar serak dan terdengar seperti suara seseorang yang baru saja menangis.

[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang