Dunia di Luar Sana

23 4 0
                                    

Gabe datang dengan sebuah gitar di tangannya.
"Tunggu, aku akan mengatur senarnya terlebih dahulu,"
Ucap Gabe sambil memutar pengatur senarnya. Clementine yang tidak terlalu mengerti soal gitar hanya memperhatikan Gabe dari tempat tidur.
"Selesai!"
Ucap Gabe yang kemudian menarik kursi di sebelah tempat tidur sedikit lebih jauh kemudian duduk di atasnya. Ia mulai memetik senar gitarnya.

"When you looked over your shoulder
For a minute i forget that i'm older
I wanna dance with you right now
And you look as beautiful as ever
And i swear that everyday you get better
You make me feel this way somehow
I'm so in love with you
And i hope you know
Darling your love is more than it's worth in gold,"

Eleanor yang sedari tadi mengintip mereka tak bisa menahan diri untuk masuk. Gabe menghentikan permainan gitarnya karena menyadari keberadaan Eleanor.
"Kau sangat baik dalam bermain gitar, sebaiknya kau nyanyikan setiap hari untuk Clementine agar menenangkan kepalanya yang sakit,"
Ucap Eleanor menaruh semangkuk buah-buahan di atas meja. Ia pun memeriksa kepala Clementine.
"Tidak terlalu parah, hanya memar yang hampir sama dengan yang dialami Gabe,"
Jelas Eleanor. Gabe memegang pipinya yang terbungkus oleh perban.
"Tidak perlu memikirkan hal-hal yang terlalu berat, istirahatlah selama beberapa hari atau 1 minggu. Dan semuanya akan baik-baik saja,"
Tambah Eleanor.
"15 menit lagi aku harus pergi bersama beberapa tentara Wellington yang masih tersisa untuk memeriksa keadaan di wilayah Richmond. Kurasa perang tersebut belum selesai hingga kini,"
Ucap Eleanor yang kemudian pergi meninggalkan ruangan.
"Tripp masih berperang?"
Ucap Clementine. Gabe mengangguk pelan.
"Kita harus membantu mereka!"
Tegas Clementine. Gabe menggeleng.
"Kepalamu belum sembuh, yang kau lakukan hanya akan memperlambat mereka!"
Larang Gabe. Clem menghela napas, kemudian mengangguk.
"Kau beristirahat saja, aku akan disini,"
Ucap Gabe sambil mengambil secarik kertas dan sebatang bolpoin. Ia mulai menulis di kertas tersebut. Terkadang ia mencoret-coret sedikit karena mungkin salah menulis. Clementine yang melihat itu hanya tersenyum tipis, kemudian tertidur hingga sore hari.

~

Clementine mengerjap-erjapkan matanya. Dilihatnya seorang laki-laki dengan topi kupluk merah dan perban di pipinya sedang tertidur dalam keadaan menadahkan kepalanya di atas tempat tidur sedang ia sedang duduk di atas kursi. Clementine duduk dan mendengar suara berisik diluar. Ia mengucir rambutnya dan memakai topinya. Tepat saat dia hendak turun dari tempat tidur, Gabe menahan lengannya.
"Hanya orang-orang selamat yang datang dari pertempuran Richmond. Kau tak perlu pergi dan melihat mereka,"
Ucap Gabe dengan nada mengantuk.
"Tapi aku harus melihat mereka! Bagaimana jika Tripp dan Conrad tidak selamat?"
Clementine berusaha menegaskan Gabe bahwa dia ingin pergi keluar. Gabe akhirnya membiarkan Clem untuk pergi keluar.
Jklek...
Clementine membuka pintu luar. Ada banyak orang yang di rawat diluar sana. Eleanor terlihat sangat sibuk karena mengurusi mereka semua. Mata Clem tertuju pada seorang pria berpakaian biru, Tripp. Clementine menghela napas lega. Namun, suasana seperti ini mengingatkan Clementine akan orang-orang yang dulu bersamanya. Dia terlalu mengingat masa lalunya. Clementine memegang kepalanya.
"Ugh...,"
Sakit kepala, itu yang dirasakannya saat ini. Pandangannya buram, tubuhnya mulai tidak seimbang, hingga pada akhirnya,
Srat!
Seseorang menariknya ke dalam ruangan tadi. Terlihat Gabe yang menarik lengannya ke tempat tidur.
"Apa aku harus mengikatmu dengan rantai, hah?'
Ucap Gabe sambil memaksa Clementine duduk di tempat tidur.
"Apa yang kau-"
"Ssshhh...,"
Gabe menutup mulut Clementine.
"Aku sudah katakan jangan pergi keluar! Diluar sana ada salah satu petinggi The New Frontier wanita, Joan. Dia memerintah Eleanor untuk menyembuhkan semua anak buahnya yang terluka!"
Cerita Gabe. Clementine menaikan sebelah alis.
"Lalu kenapa kau tak mengatakannya sejak tadi?"
Tanya Clementine. Gabe menepuk dahi.
"Aku belum sepenuhnya sadar jadi aku melepaskan lenganmu tadi!"
Jelas Gabe.
"Aku harus mengambil senjata atau sesuatu yang berguna untuk pembelaan diri,"
Ucap Gabe yang kemudian pergi ke kantor Tripp yang dipenuhi oleh senjata. Clementine beranjak dari tempat tidurnya dan melihat secarik kertas yang dipenuhi dengan tulisan tangan. Beberapa kata dicoret karena mungkin memang salah. Namun, dia melihat sebuah nama di tulisan bagian bawah.
Written by: Gabe Garcia
For: çłəm
Clem tidak bisa membaca kata terakhir karena tulisan yang kurang jelas. Ia pun menaruhnya kembali di atas meja. Tak lama kemudian, Gabe datang membawa pistol dan beberapa pelurunya. Clementine langsung mengambil yang berisi dengan 7 peluru dan memasukannya ke dalam pistol miliknya. Clementine memperhatikan Gabe yang sedang melihat keluar jendela. Menyaksikan dunia yang tidak benar. Clem menepuk bahu Gabe.
"Kau masih mengingat dunia yang dulu kita tinggali? Dunia dimana semuanya baik-baik saja. Dimana hanya ada manusia, hewan dan tumbuhan. Aku sudah terlalu lama meninggalkan hal itu. Rasanya aku ingin kembali dan bertemu lagi dengan seluruh keluargaku. Ayah, ibu, saudariku. Semuanya,"
Ungkap Gabe pada Clementine. Clem menunduk. Aku juga memikirkan hal yang sama ujarnya dalam hati.

~To Be Continued~

Thanks for Reading ( ^-^)~♡

Further Than A Dream (TWDS3 Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang