Daniel
Malam telah berlalu, sinar mentari kembali menyinari kota kami, menggantikan kegelapan malam dan sinar bulan di angkasa. Perlahan kubuka mata, dan mulai bangkit dari tempat tidur. Kuusap lengan kiriku dengan lembut, dan aku mulai menyesal karna setelah kuusap luka itu, sakit mulai merambat dari lenganku.
Dengan segera ku bangkit dan merapikan selimut, lalu berjalan keluar kamar. Kudapati Samantha tengah menyesap cangkirnya seraya menatap kearah hpnya. Kududuk di hadapannya dan berkata,
"Pagi"
"Oh, hai, bagaimana lenganmu?" tanyanya
"Baik, trims" ucapku
"30 menit lagi Ibu akan mengantarmu pulang" ucapnya
"Kurasa itu tidak perlu, aku sudah cukup merepotkan semalam, aku bisa pulang sendiri" ucapku
"Dengan apa? Ban motormu berlubang" ucap Samantha, mengingatkan.
"Ada beberapa kendaraan umum kan" balasku
"Sudahlah, Daniel, aku akan mengantarmu, dan jika kau mau, kau bisa memakai kaos milik George" ucap Agent Paulette
"George?" tanyaku bingung
"Ya, kakakku, Ia sedang kuliah di Inggris, kurasa Ia tak keberatan kaosnya dipinjam oleh mu" ucap Samantha
"Trimakasih, tapi aku tak ingin merepotkan kalian lagi" ucapku
"Oh, tak usah pikirkan itu, aku sudah menyiapkan kaos di atas sofa, kau bisa memakainya" ucap Agent Paulette
"Baiklah, Terimakasih Mrs.Paulette" ucapku.
Lalu kuambil kaos itu, dan berganti kaos di kamar. Biasanya aku langsung melepas itu di luar kamar, namun mengingat ini bukan rumahku, maka aku melakukannya di kamar. Kaos itu berwarna abu-abu gelap dengan kedua lengan panjang berwarna merah tua.
Tak lama kemudian, Agent Paulette mengantarku pulang. Di dalam mobil Ia berkata,
"Apa yang sebenarnya terjadi Dayton?" tanyanya
"Pukul 10.00 malam aku sampai di rumah, 35 menit kemudian aku di hubungi oleh Samantha, Ia mengatakan bahwa di depan rumahnya ada 5 orang asing degan senjata, saat itu suaranya benar-benar ketakutan, maka aku pergi kesana. Sampai disana aku menyuruhnya memanjat tali yang kuberikan padanya, hanya Ia menjatuhkan pot, dan mereka mengejar kami. Kami lari, mereka menembak ban motorku saat aku mengeluarkan kunci, kami lari, namun mereka berhasil menembak lenganku, dan kami berhenti berlari saat sudah tak ada suara tembakan lagi. Lalu kami kembali ke rumahmu dan Samantha" jelasku
"Oya, apa Samantha tahu pekerjaan aslimu?" tanyaku
"Tidak, yang Ia tahu aku bekerja sebagai manager hotel" jawabnya
"Yup, Ia juga tak tahu bahwa aku seorang agen" ucapku.
"Daniel, bisa aku minta sesuatu?" tanyanya
"Selama itu tidak membunuhku" jawabku
"Bisa kau jaga Samantha?" tanyanya yang kujawab dengan tawa
"Apa kau serius?" tanyaku
"Kau sungguh berpikir aku bercanda akan hal ini Dayton?" tanyanya
"Tidak" ucapku
"Trimakasih" balasnya dan kuanggukkan kepala.
Beberapa menit kemudian kami sampai di rumah ku. Saat ini motorku berada di bengkel, mengganti ban, lalu mereka akan mengantarkannya kembali ke rumah ku. Syukurlah karna kalau tidak, aku harus berjalan kaki, atau menggunakan kendaraan umum, setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Infinity Necklace
Teen FictionDaniel Dayton adalah salah satu siswa baru di suatu sekolah menengah atas di kotanya. Pengelola sekolah mewajibkan seluaruh siswa baru mengikuti masa orientasi yang diselenggarakan selama 4 hari di sebuah lapangan di pinggir hutan. dalam masa orient...