Dengan muka yang sama-sama ditekuk, Lisa dan Jennie lagi duduk di depan pagar rumah milik Lisa. Bukan tanpa tujuan mereka ngegembel kaya gitu. Melainkan mereka lagi nunggu temannya, Rose dan Jisoo.
"Bajing udah hampir 1 jam, nunggu sampe kena adzab dah gue" keluh Lisa sambil melemparkan batu kerikil.
Tes.
Tes.
Tes.
"Masuk aja yo jing hujan" Lisa masuk ke dalam diikuti Jennie. Lalu mereka duduk di teras depan.
Ting
Rosea lele : lo nyamper ke rumah gue aja gih lagi banyakan nih. Ada si june hanbin chanwoo yunhyeong donghyuk sama jisoo.
"Kita ke rumah si Rose aja" ucap Lisa.
"Ngapain?"
"Tau, ngikut sama dia ajalah" Lisa mengeluarkan kunci motor dari sakunya, lalu beranjak menyalakan mesin motor.
"Ini hujan Lis"
"Udah gapapa, gue pengen basah-basahan lagian aw ah ah"
Jennie mengerucutkan bibirnya melihat tingkah Lisa.
"Ada anak ikon katanya, si hanbin gituan"
"Eh?" Jennie tersenyum merekah.
Percuma bego, diakan sama Rose. Gerutunya didalam hati.
Jennie kembali dengan wajah datarnya. Ia terlalu berharap lebih, seharusnya Jennie tahu batas kalau ia bukanlah siapa siapa Hanbin. Bahkan jika disebut teman, itu terlalu jauh. Jennie dan Hanbin hanyalah 2 orang asing yang baru saling mengenal kemarin lusa.
"LISA"
Seketika Jennie dan Lisa menoleh ke arah pagar, mendapati penampakan seorang Bobby yang malang. Ia sedang menggiring motornya dengan keadaan yang basah kuyup.
"HAHAHA BAJING LO ABIS KENA SEMBURAN LIMBAD YA" Lisa tertawa sangat kencang sambil memegangi perutnya.
"Gue nebeng di rumah lo ya ekor sperma"
"Ga. Lo gue usir, silahkan"
"Ayolah bokap bisa nerkam gue bisa bisa"
"Gue mau jalan sama Jennie lagian" Lisa mulai duduk di motor, di ikuti Jennie diboncengannya.
"Mau kemana?"
"Rose home"
"IH TAU AJA LO GOBLOK GUE MAU KESANA, SAYANG LISA DEH" Bobby kali ini terlihat girang.
"Bacot Bob, lo punya motor sendiri. Gak usah ngemis gitu, gue tau lo miskin" kali ini Jennie ikut bicara.
"Mogok hehe" Bobby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Lisa mendecih. Dengan terpaksa ia menunjuk jok paling belakang dengan dagunya.
"Nah syukron ughtea"
"Eh? Bonceng tiga gitu?" Jennie mengerutkan dahinya. Lisa dan Bobby serempak menjawab dengan sebuah anggukan.
"Nyebut gue nyebut" Jennie membuang mukanya tanda malas.
Lisa mulai memarkirkan motornya "Siap?"
"Berangkat jing!" teriak Bobby histeris dari belakang. Sedangkan Jennie sudah merasa risih dengan kerusuhan yang Bobby buat, maka dari itu ia hanya berdecak kesal dan menutup telinganya rapat rapat.
Mereka sampai di jalan raya, kondisinya bisa di bilang lumayan tidak macet karena motor motor yang menepi untuk melindungi diri dari hujan.
"Udahlah reputasi gue ancur didempet ya'juj dan ma'juj" gerutu Jennie pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay -bp ikon
Fanfic[masa revisi] Kadang ekspetasi tidak seindah realita, kadang nasi tidak seenak boled jawa. ❝Lo bukan Albert Einstein, apalagi Thomas alva edision, tapi kenapa lo bisa menemukan bagian terpenting di hidup gue?❞ "Apaan?" "Kamu" Sejenak laki laki itu t...