KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA PART 36
Keadaan Afgan pun semakin hari semakin membaik dan alerginya pun perlahan menghilang.
Afgan pun sedang menggendong kedua putranya yang semakin hari semakin menggemaskan.
#KamarBayi
Raisa yang sedang tertidur pulas pun terbangun karena melihat suaminya yang sedang menggendong kedua anaknya.
"Hoaaaam, sayang kamu udah sehat? Kalo belum sehat jangan gendong anak-anak dulu."
"Aku udah sehat istriku sayang dan kamu tadi kan tidur jadi aku gak tega untuk membangunkan kamu sayang. Lagian anak-anak mengerti kalo mamanya kelelahan jadi mereka gak rewel."
"Iya syukur mereka gak rewel tapi aku sangat menikmati anugerah-anugerah terindah yang sekarang menerangi kehidupan kita, Mas."
"Iya, kamu juga anugerah terindah untukku dan tanpa kamu mungkin gak akan pernah ada Adhi dan Bayu."ucap Afgan sambil mencium kening Raisa.
Theana pun mengetuk pintu kamar keponakan-keponakannya itu.
#kamarbayi
"Hey, kalian ada disini toh. Kalian dipanggil mama sama papa diruang makan dan bawa anak-anak kalian ya?"ucap Theana sambil menggendong Andira anak perempuannya.
"Hmmm lo tuh kebiasaan deh, Na. Gak pernah ngetok pintu dulu."ucap Afgan sambil geleng-geleng kepala melihat saudari kembarnya itu.
"Ah lo ribet banget sih jadi kembaran gue, ya udah gue duluan ke ruang makan .. Bye Afisa."ucap Theana yang meninggalkan kamar bayi Afisa.
"Hmmm Theana tuh dari dulu selalu begitu dan gak pernah berubah sama sekali sayang."ucap Afgan yang menggendong Adhi.
"Ya udahlah gak usah protes lagian dia tuh kembaran kamu loh, ayo ke ruang makan sayang .. Gak enak udah ditunggu sama mama dan papa."ucap Raisa yang menggendong Bayu.Afisa pun langsung menuruni anak tangga dan langsung menuju ruang makan untuk menemui seluruh anggota keluarganya.
"Nah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga."ucap papa Loyd.
"Memangnya ada apa sih Pa Ma?"tanya Afgan bingung.
"Jadi mama udah memutuskan untuk kembali ke Indonesia, Gan."ucap mama Lola sambil mengambil Adhi dalam gendongan Afgan.
"Apa? Mama mau kembali ke Indonesia? Terus Theana, Dei, Cita sama papa setuju kalo mama mau kembali ke Indonesia?"tanya Afgan sambil menggendong Bayu dari gendongan Raisa.
"Justru kita semua juga mau pulang ke Indonesia juga karena kasihan anak-anak gue alergi dingin walaupun mereka lahir di sini, Gan."jawab Theana sambil memainkan alisnya.
"Ih lo tuh ya kenapa mau ninggalin gue sama Yaya disini sih?"tanya Afgan cemberut.
"Ya ampun Gan lo tuh udah punya anak kembar masih aja cemberut, lo tega lihat anak-anak gue setiap kedinginan bentol-bentol tangannya?"jawab dan tanya Theana sambil menggendong Andira dan Deva menggendong Adira.
"Ya udah aku juga mau pulang ke Indonesia deh."jawab Afgan yang masih cemberut.
"Tapi kamu kan ada interview Mas di Oxford University untuk jadi dosen juga harus menetap disini."jelas Raisa sambil menuangkan nasi dan lauknya untuk dirinya juga untuk suaminya itu.
"Tuh kan lo menetap disini aja, Gan. Lagian gue ke Indonesia cuma konsultasi sama dokternya anak-anak gue yang ada di Indonesia untuk minta obat alergi anak-anak gue sama Mas Deva."terang Theana pada Afgan.
"Tapi lo sama Deva kembali lagi ke London kan?"tanya Afgan pada Theana.
"Iya, gue balik lagi, Gan. Lo ditinggal sebulan aja rempong benar sih."jawab Theana meledeknya.
"What? 1 month? Apa gak kelamaan?"protes Afgan.
"Aduh lo tuh protes mulu deh, biar anak-anak gue beradaptasi sama Indonesia. Udah gak usah protes lagi, capek gue dengar protesan lo itu."jawab Theana.
"Gan, udah lo tenang aja. Theana pasti gue jaga kok."jelas Deva pada Afgan.
"Ya tapi apa gak kelamaan sebulan, Dev?"tanya Afgan pada Deva.
"Gue ada presentasi di salah satu rumah sakit di Bandung makanya gue mau mengajak istri dan anak-anak gue ke Bandung. Dan kalau presentasi gue diterima ya gue akan menetap di Bandung bersama keluarga kecil gue, Gan."jawab Deva dengan tegas.
"Ya udah gue izinin deh walaupun gue kehilangan saudari kembar gue yang cerewet ini."tegas Afgan.
"Hmmm jadi lo tuh protes cuma karena Theana sama keluarga kecilnya bakalan menetap di Bandung, Gan?"tanya Dheri pada Afgan.
"Gak kok Kak Dei .. Gue cuma gak mau rumah segede ini sepi aja."jawab Afgan mengeles omongan Dheri.
"Udah deh papagan ga usah ngeles deh."ucap Dhika mnggoda abangnya.
"Hahaha gue tahu lo tuh pasti bakalan kangen sama kecerewetan gue kan? Ayo ngaku aja deh!"tanya Theana menertawakan saudara kembarnya itu.
"Hmmmm skakmat deh gue dikroyok 3 wanita nih."jawab Afgan cemberut.
"Mas, udah ah malu tuh sama anak-anak kamu. Udah ga usah cemberut, lihat tuh Adhi dan Bayu mereka tersenyum melihat papanya dikroyok sama saudara-saudaranya."ucap Raisa yang menahan ketawa.
"Yah istri gue sendiri juga sama aja nih ngeroyok suaminya sendiri jadinya bukan dikroyok sama 3 wanita tapi 4 wanita sekaligus."jelas Afgan yang semakin cemberut.
"Udah deh kalian tuh malah mojokin Agan bukannya dibujuk biar gak cemberut lagi."bela mama Lola.
"Hmmm kalau mama udah kayak gini ya udah kita bujuk deh, ya Kak Dei, Kak Ana, Kak Yaya."ucap Dhika pada Dheri, Theana dan Raisa.
"Yuk."jawab Dheri, Theana dan Raisa berbarengan.
"Agaaaaaaaaan ayo kita gelitikin."Dheri, Dhika, Raisa dan Theana kompakan membuat Afgan geli dan kembali tertawa.Akhirnya Afgan pun kembali tertawa karena saudara-saudaranya bersama sang istri paling tahu cara membuat Afgan kembali ceria.
Sementara Isyana dan Dimas baru mengabari Raisa akan bertamu ke rumahnya bersama kedua anaknya.
Tak berapa lama suara bel rumah Afgan berbunyi.
"Pasti itu Isyana dan Dimas bersama anak-anaknya deh."ujar Raisa semangat.
"Ya udah coba kamu buka pintunya ya, Yay."perintah papa Loyd pada Raisa.
"Baik Pa."jawab Raisa dan langsung berlari menuju pintu depan rumahnya.Raisa pun membukanya dan benar dugaannya bahwa Isyana, Dimas bersama kedua anaknya baru saja sampai dirumahnya ini.
"Hai Isyan, Dimas. Ayo masuk."sapa Raisa pada Isyana dan Dimas.
"Hai Yay, suami lo ada kan ada dirumah?"tanya Dimas pada Raisa.
"Iya ada kok, Dim. Oh iya nama anak kalian apa nih? Perempuan semua kan?"jawab dan tanya Raisa pada Isyana dan Dimas.
"Ini yang lo gendong itu namanya Muara Khalisa Anggara dan yang gue gendong ini namanya Maryam Khalisa Anggara."jawab Isyana tersenyum.Raisa pun mengajak Isyana dan Dimas ke ruang makan karena sedang makan siang. Dan Dimas ada keperluan dengan Afgan.
Ada keperluan apakah Dimas dengan Afgan?
BERSAMBUNG..
YOU ARE READING
KU DENGANNYA KAU DENGAN DIA
RomanceSebuah cerita cinta yang begitu rumit di antara persahabatan yang telah lama mereka jalani .. Tanpa mereka sadari dihati masing-masing saling mencintai satu sama lain tapi mereka juga telah mengkhianati pasangan masing-masing. Kecurigaan pasangan me...