"Semua orang disini mengalaminya,"
Jawab Clementine sambil menunduk.
"Tapi aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Kuharap,"
Ucap Clementine yang kemudian melihat ke arah jendela. Berandalan The New Frontier dan petingginya sudah pergi. Eleanor dan Tripp memasuki ruangan kantor yang bersebelahan dengan kamar Clementine.
"Semuanya sudah selesai, aku harap mereka tidak menambahkan serangan balik,"
Ucap Tripp kepada Eleanor.
"Kau harus istirahat, aku akan memeriksa Clementine,"
Ucap Eleanor dan langsung berjalan menuju kamar Clem.
Jklek...
Eleanor melihat Clementine yang sedang duduk di sebelah Gabe.
"Kulihat tadi kalian sedang tidur?"
Ucap Eleanor sambil memeriksa kepala Clementine dan melepas topinya.
"Jangan mengikat rambutmu terlebih dahulu, aku belum memberinya obat,"
Ucap Eleanor sambil melepas kucir rambut Clementine.~1 Minggu Kemudian~
"Memarmu sudah hilang, hanya tinggal menunggu besok untuk memeriksa apakah kau sudah pulih benar,"
Ucap Eleanor. Clementine mengangguk kecil, kemudian mengucir rambutnya dan memakai topinya. Terlihat Gabe yang sedang menulis di sebuah kertas. Clem menghampirinya.
"Hei, aku melihat sebuah jembatan tinggi di dekat sini. Mungkin kita bisa berkunjung kesana dan melihat pemandangan,"
Ajak Clementine kepada Gabe. Gabe menoleh.
"Tapi aku lapar,"
Ucapnya singkat.
"Eleanor sudah menjajikanku buah-buahan,"
Tambahnya lagi. Clementine memutar bola matanya.
"Makannya nanti saja, aku mau menunjukannya kepadamu!"
Ucap Clementine sambil menarik lengan Gabe keluar.~
Gabe dan Clem berjalan di tengah hutan. Mereka pergi ke jembatan yang Clementine maksud.
"Kertas yang kau tulis itu, apa isinya?"
Tanya Clementine di tengah perjalanan.
"Er-uh, hanya... hanya beberapa coretan yang tak berguna,"
Ucap Gabe terbata-bata. Clementine mengangguk-anggukan kepala.
"Perbanmu tidak pernah diganti sejak 3 hari yang lalu. Padahal Eleanor biasa menggantinya 2 hari sekali,"
Ucap Clementine sambil melihat ke arah pipi Gabe yang masih terbalut perban. Gabe mengangkat bahunya.
"Kau bisa menembak menggunakan AK47?"
Tanya Gabe.
"Yah... kurasa. Hanya saja aku tidak terlalu sering menggunakannya,"
Jawab Clementine.
"Keren!"
Ucap Gabe. Clementine tersenyum tipis. Rasanya sudah lama tidak mendengar kata-kata itu dari mulut Gabe.
"Kita sudah sampai,"
Ucap Clementine. Mereka berdiri di depan jembatan yang tak terlalu panjang. Dibawahnya terdapat sungai yang mengalir di sepanjang hutan. Mereka mulai berjalan di atas jembatan tersebut dan berhenti di tengah-tengah. Langit biru yang dipadukan dengan awan begitu indah, di depan mereka gunung-gunung menjulang tinggi menembus awan. Sudah semakin sore, bahkan hampir senja.
"Aku tidak pernah melihat yang seperti ini dalam hidupku,"
Ucap Gabe.
"Jika aku membawa kamera, aku pasti akan mengabadikannya saat ini juga,"
Tambahnya lagi. Clementine tersenyum.
"Sudah kubilang makannya nanti saja,"
Ejek Clementine. Gabe tertawa kecil.
"Baiklah-baiklah, kau memang benar. Dari mana kau tau tempat ini?"
Tanya Gabe.
"Aku pernah diajak berburu oleh Tripp supaya aku tidak bosan terus menerus berbaring di atas tempat tidur. Bukannya berburu, aku malah berdiam diri di tempat ini. Tripp mengatakan kalau tempat ini lebih indah jika dilihat saat senja hari. Untuk itu aku mengajakmu sekarang,"
Cerita Clementine. Gabe mengangguk.
"Terimakasih,"
Ucap Gabe singkat.
"Kau punya saudara kandung?"
Tanya Gabe.
"Um... tidak. Serangan walkers ini dimulai sejak aku berumur 8 tahun. Aku tidak pernah berpikir untuk memiliki seorang adik atau bahkan kakak,"
Jelas Clementine.
"Bagaimana denganmu?"
Tanya Clementine balik.
"Yah, aku punya, seorang adik perempuan bernama Mariana. Dia dipanggil Mari oleh seluruh keluarga. Dia mempunyai wajah yang lumayan mirip denganmu. Tapi dia polos, tak sepertimu yang hobi memakai senjatamu. Dia kembar denganku,"
Cerita Gabe. Clementine menoleh ke arah Gabe. Menatapnya iba.
"Namun sesuatu terjadi padanya. Yang tak mau aku ceritakan,"
Ungkap Gabe. Clementine melihat ke arah bawah. Sungai tersebut mengalir seperti perasaan Gabe saat ini. Pasti merasa sedih.
"Aku... tak terlalu suka mengungkit-ungkit kehidupan masa lalu orang lain,"
Ucap Clementine.
"Tak apa, kau tidak melakukannya,"
Ucap Gabe.
"Yah, sudah hampir malam. Kita harus kembali ke Prescott,"
Kata Clementine mengakhiri pembicaraan. Dia segera pergi dari jembatan tersebut bersama dnegan Gabe.~
Prescott tidak seperti biasanya, ramai dengan orang-orang. Namun sekarang, semuanya terasa sepi serasa tak berpenghuni.
"Apa yang terjadi pada orang-orang?"
Tanya Gabe mempercepat langkahnya.
"Aku tidak tau. Mungkin kita harus menanyakannya pada Tripp,"Kata Clementine. Mereka segera masuk ke dalam kantor. Tidak ada Tripp disana. Hanya ada Eleanor yang sedang membersihkan alat-alat medisnya.
"Kau tau dimana Tripp?"
Tanya Clementine.
"Dia pergi berburu bersama beberapa penduduk Prescott. Seluruh warga dihimbau untuk tetap dirumah masing-masing,"
Jelas Eleanor. Gabe dan Clem berpandangan.
"Tapi kenapa?"
Tanya Gabe.
"Saat kalian pergi beberapa walkers ditemukan muncul di wilayah Prescott tanpa diketahui dari mana mereka masuk. Diam di rumah adalah cara terbaik agar penduduk tetap aman. Kalian juga harus tetap dirumah,"
Cerita Eleanor. Gabe dan Clementine pun kembali ke rumah mereka. Namun, mereka melihat seorang pria tergeletak dengan lehernya yang terlihat baru saja dicabik-cabik di jalanan.~To Be Continued~
Thanks for Reading ( ^-^)~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Further Than A Dream (TWDS3 Fanfic)
FanficFanfic about Clementine on TWD the game! Especially fo Gabentine! 💟 Menceritakan seorang gadis perempuan bernama Clementine atau Clem yang menjalani kehidupan yang dipenuhi zombie atau disebut sebagai walkers bersama beberapa orang yang ditemuinya...