Jungkook side
Sudah beberapa bulan ini aku terus berhubungan dengan taeyong. Bahkan kami sempat makan bersama beberapa kali. Apa aku harus menyatakan perasaanku padanya?
Biasanya disaat saat seperti ini aku akan bertanya pada hoseok. Tapi ia sedang tidak dapat diganggu untuk beberapa saat. Kudengar hoseok dan taehyung akan menikah secepatnya. Jadi, kemungkinan ia sedang sibuk dengan calon istrinya itu.
"Apa aku cari masukan pada namjoon Hyung ya??" Tanyaku pada diri sendiri. Setelah beberapa saat merenung, aku memutuskan untuk meminta masukkan pada namjoon Hyung.
Sesaat setelah aku Samapi didepna pintu ruangan namjoon Hyung, aku langsung bergegas masuk. Tanpa mengetuk. Entah kenapa aku sudah terbiasa untuk masuk ketempat orang -yang tentunya sudah kukenali- tanpa permisi. Tapi lupakanlah.
"Kemana orang itu?" Tanyaku saat kulihat ruangannya kosong. Aku baru saja akan kembali kekantorku saat kulihat sebuah papan yang memang disediakan kantor penuh dengan coretan rumus rumus serta beberapa foto orang orang penting di perusahaan ini.
"Apa ini?" Tanyaku sambil mengambil sebuah kertas yang terselip dibelakang papan itu. Sebuah foto. "Bukannya ini namjoon dan hoseok Hyung? Lalu yang ini siapa?" Tanyaku pada diri sendiri (lagi).
Aku memutuskan untuk pergi dari ruangan namjoon Hyung dan memberi tahu hosoek masalah ini. Kalau sudah seperti ini, namjoon memang layak untuk dicurigai. Apalagi foto foto itu dipenuhi dengan coretan coretan.
"KUDAAAA" teriakku tepat setelah membuka pintu ruangan atasanku itu. "YAK!! SUDAH KUINGATKAN UNTUK MENGETUK PINTU DULU!!" Teriaknya balik padaku. Aku hanya nyengir melihat taehyung yang terlihat blank dipangkuan hoseok.
"Ehh maaf Hyung~" ucapku nyengir lebar. Kulihat taehyung yang duduk dengan gelisah dipangkuan hoseok berusaha untuk turun. "Hyung! Sepertinya dia merasa tidak nyaman" ujarku sambil menunjuk taehyung. Taehyung yang ditunjuk hanya menundukkan kepala malu.
"Kau yang membuatnya tidak nyaman!! Kau tahu, sebelum kau masuk ia mandesahkan namaku dengan sangat merdu!! Gara gara kau-- YAK HEI!! BERHENTI MEMUKULKU!!" ucap hoseok terpotong dengan pukulan-jitakkan- yang dilayangkan taehyung dengan manisnya pada tempurung kepalanya. "DASAR HOSEOK JELEK!! BODOH!!! TIDAK TAHU MALU!!! AKU BENCI HOSEOK!!!" Teriak taehyung lalu berlari keluar ruangan sambil membenahkan pakaiannya.
"Pftttttt" "jangan ketawa" ujar hoseok Hyung tajam. "Kau ini benar benar tidak bisa melihat orang senang" lanjutnya sambil memasang kembali dasinya. "Hei! Hei! Aku kesini untuk memberitakan sesuatu yang penting" ucapku sambil meminum teh yang sudah tersedia. Sepertinya taehyung membuatnya sebelum aktivitas tadi.
"Penting di kamusmu itu beda dengan penting di kamusku" ujar hosoek Hyung sambil duduk dengan tenang dimeja kantornya. "Baiklah terserah. Aku hanya ingin menyampaikan kalau namjoon hyung memang layak untuk dicurigai. Apa kau tahu Hyung? Tadi ke ke ruangan namjoon tapi orangnya tidak ada. Terus aku lihat meja kantornya penuh dengan berkas berkas aneh yang belum pernah aku ketahui. Kau tahu kan? Kalau menerima berkas harus lewat aku dulu. Tapi aku tidak pernah melihat berkas seperti itu sama sekali terus--" "AISHH!! KAU INI!! NAMJOON JUGA TEMAN KITA. BAGAIMANA KAU BISA BERPIKIRAN SEPERTI ITU?!" sepertinya aku pernah mendengar kalimat itu...
Taehyung side
"aishh! jung hoseok bodohh!!" kesalku pada hoseok hyung. tanpa sadar menendang tong sampah yang ada didepanku membuat semua perhatian teralihkan padaku. merasa mengganggu kegiatan orang orang, aku lekas meminta maaf sambal membungkukkan badan pada orang oorang yang tadi memperhatikanku. beberapa menitu kemudia, aku sudah mendapati diriku yang duduk disalah satu bangku cafe di perusahaan ini.
sepertinya aku melamun lagi batinku. entah kenapa beberapa hari terakhir ini, aku sangat sering sekali melamun. bahakn saat bersama hoseok hyung pun kadang kadang aku melamun. karena terlalu sibuk dengan pemikiranku sendiri, aku tidak sadar jika sala satu karyawan mendatangiku.
"umm, permisi?" sapanya menghancurkan lamunanku. "ya?" tanyaku menjawab sapaannya. "boleh aku dudu disini? kursi yang lain sudah penuh" ujarnya sambal tersenyum. perkataannya membuatku melempar pandang pada penjuru cafe. sudah berapa lama aku melamun? bahkan sekarang cafenya sudah dipenuhi orang. batinku.
merasa tidak mendapat jawaban, orang tadi kembali bertanya padaku. "tuan--" "ya. duduk saja" ucapnya terpotong olehku yang langsung menjawab dengan cepat. kulihat ia sempat memasang wajah bingungnya lalu kembali tersenyum setelahnya.
"namaku seokjin. kim seokjin. kau bias memanggilku jin" ucapnya memecah keheningan diantara kami. kulihat ia mengulurkan tangannya padaku. "aku kim taehyung. panggil taehyung saja seokjin hyung" ucapku membalas uluran tangannya. setelah itu kami pun larut dengan obrolan obrolan ringan dan kami pun menghabiskan waktu makan siang bersama. walaupun hanya seokjin hyung yang menghabiskan waktu makan siangnya. aku sih diperbolehka untuk pergi kemanapun yang kumau bahkan saat waktu bekerjapun. hanya tidak boleh keluar dari kawasan perusahaan saja. seperti anak anak kan? aku sudah bilang pada hoseok untuk jangan memperlakukanku seperti anak kecil. tapi jika aku bilang begitu, ia hanya akan menjawab 'aku hanya tidak ingin membuatmu terkekang. disaat yang bersamaan, aku juga memikirkan mengenai keselamatanmu. jadi berhenti merajuk seperti anak kecil. jika tidak aku akan memakannmu sekarang juga" kurang lebih begitu.
setelah menyelesaikan makanku, aku bergegas naik dan disuguhi pemandangan hoseok hyung yang sedang menceramahi jungkook. tanpa sadar aku tersenyum. membayangkan jika nanti aku dan hoseok hyung menikah dan memiliki saudara ipar yang seperti jungkook. walau sebenarnya hoseok hyung dan jungkook tidak resmi bersaudara, tapi setidaknya mereka terlihat seperti saudara yang sangat dekat. ehh?? apa apaam kau ini kim taehyung!! janagn berfikiran yang tidak tidak!! batinku lalu memutuskan untuk duduk disamping hoseok hyung dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Tbc
maaf ya.. chapter kali ini rada pendek^^
KAMU SEDANG MEMBACA
But I'm Your Angel [HopeV]
Fiksi PenggemarKim taehyung. seorang remaja manis nan imut yang harus menjadi tulang punggung keluarganya bertemu dengan seorang lelaki misterius yang menawarinya sebuah pekerjaan. "Apapun akan aku lakukan untuk keluargaku"- KTH "selamat datang di tempatku"- JHS G...