Setelah Senja Usai

Prolog

Kadang cinta memang perihal melepaskan dan mengikhlaskan.

Melepaskan dia yang telah bersungguh-sungguh kau tunggui bertahun-tahun.

Mengikhlaskan dia yang sekarang telah mendapatkan kebahagiaannya tanpa dirimu.

Memang, cinta kadang memang sepedih ini.

Sebab, beginilah cara tuhan menyampaikan pada kita bahwa orang yang kau tunggu, bukanlah orang yang diciptakan untukmu.

Mungkin saja, jika kau masih berjuang untuknya sedangkan dia bukan diciptakan untukmu, kau telah menyia-nyiakan kehidupan yang sejatinya hanya satu kali ini bukan?.

Perihal melepaskan dan mengikhlaskan, masih ingatkah dengan sosok hujan yang merelakan senja dan gerimis bersama?.

Iya, senja yang kini tertawa bersama gerimis dipenghujung hari.

Sedangkan hujan, lebih memilih berbalik arah dan mencari kehidupan baru.

Kehidupan yang harus ia jalani tanpa senja yang menjadi satu-satunya dambaan hati.

Ia tidak kecewa.

Ia tidak sakit-lagi-.

Ini tentang takdir, bukan masalah mundur atau gagal berjuang.

Begitulah ucapnya selalu.

Cerita ini, tentang hujan yang memahami arti kebahagiaan sesungguhnya.

Tentang hujan yang tidak membenci penantian sia-sia.

Dan tentang hujan yang mendapatkan kebahagiaan setelah cerita panjang tentang kepedihan, kekecewaan, dan keikhlasan yang ia terima.

Cerita ini tentang Hujan.

-------------------------------------------------------------

Hai semua.
Author balik lagi nih.
Pada kangen? Upss.😂

Mumpung waktu libur author masih panjang, jadi kepikiran buat cerita sambungan dari "Senja,Gerimis dan Hujan".

Judulnya udah tau kan, gak jauh-jauh amat dari kata "Senja".😂
Maklum, author masih suka Magenta -eh-😁

Cerita ini emang kelanjutan dari kisah cinta Raina, sesuai janji author dulu.

Bagi teman-teman yang belum baca karya pertama author, baca dulu yaa. Karna nanti bakal gak paham sama cerita ini😂.
Cek profil please!

Happy reading yaa.
And, selamat datang kembali di cerita gaje ini dengan author yang tak mampu melucu🎉🎊