Murka

6 1 1
                                    

REYSHA POV

Ini dia nih, bocah yang bikin gue dipanggil kepsek.

"Eh lu! Genter jemuran!"
Nah dia nengok tuh, dia ngerasa jir wkwk.

"Kalo manggil orang jangan teriak-teriak, deketin orangnya."
Lah najis, dia minta di deketin hahah.

"Woi, GENTER JEMURAN!"

"Evuset. Parah lu ya. Gue punya nama. Dan kalo ngomong bisa gak gausah teriak depan telinga orang? Gapunya tatakrama lu."

"Terserah.
Lu kan yang udah ngaduin gue macem-macem ke pak kepsek?"

"Gue ngaduin apa yang harus gue omongin kok. Gue ga macem-macem, dan gue cuma satu macem."

"Gini ya, anak PEMILIK YAYASAN. Lu jangan so iye deh. Kalo lu gatau masalahnya. Gausah ikut campur. Dan kalo lu gasuka sama gue, bilang depan muka gue. Gausah bawa-bawa kepsek. Pengecut lo."

"Gini ya, bocah cantik. Gue bilang ke kepsek sesuai apa yang gue liat dan yang gue alamin. Jadi gue tau dan gue bukan pengecut."

"Terus kalo bukan pengecut apa? Banci? HAHA."

"Lo bener-bener dehya. Uhh..."
Lah dia mau nampol

"Et, bener kan. Lo itu ga lebih dari seorang pecundang. Bisanya main kekerasan. Sama seorang cewek."

"Gasalah? Lo cewek? Eh, lu itu cuma seorang cewe yang gapunya sopan santun dan tatakrama. Ngerti?"

"Tau apasih lo tentang sopan santun dan tatakrama? Hah?!"

"Jelas gue tau, sopan santun dan tatakrama berawal dari sebuah keluarga! Jadi kalo cewe macem lo gini, yang gapunya sopan santun dan tatakrama, berarti lo gapunya keluarga, HAHAHAH."

"TAU APASIH LO TENTANG KELUARGA GUE. INI UNTUK YANG PERTAMA DAN TERAKHIR KALI GUE KASIH TAU LO. JANGAN PERNAH SOK TAU TENTANG KELUARGA."

---------------------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello, Kezha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang