---
Dengan perasaan kacau, kuambil lembaran foto itu, lalu berlari meninggalkan rumahnya. Tetapi saat didepan pintu, wajahku tiba-tiba saja dihantam oleh sesuatu, "Hei! Hati-hati!!" teriakku pada seorang gadis dengan sepeda yang melempar. Namun gadis itu tak mendengarku.Ah ternyata hanya koran...
Tunggu...
'Seorang gadis ditemukan bunuh diri di--' i-ini... benar-benar gila... padahal aku baru saja bertemu dengannya kemarin...
'--gadis misterius berambut merah, tinggi, ditemukan menggantung dirinya--" aku tak sanggup lagi!! Konsentrasiku sudah hilang, tak mungkin satu lagi meninggalkanku... M-Maki... aku yakin itu Maki...
Sekali lagi air mata mengalir, tak kuasa kutahan kesedihan ini. Benar-benar dalam dan sakit... aku tak ingin lagi merasakan seperti ini. Aku harus menemui 'diriku' dan Kotori sekarang juga!!
----
Kulesatkan kaki menuju apartemen, berharap ada orang disana. Namun--
"Aduh!!" aku tak sengaja menabrak seseorang, dia terjatuh, menjatuhkan beberapa buku yang tebal. Seragam sekolahnya terkena debu di jalan dan membuatnya kotor, "sakit, zura!!"
Tanpa menghiraukan gadis dengan kata akhiran aneh itu, aku melanjutkan lari menuju apartemen, "Ahh, maaf!! Aku buru-buru!" aku ingin cepat sampai, dan meminta perlindungan dari mereka... aku ingin cepat sampai!!
Akhirnya aku sampai, kutekan tombol lift, dan langsung berpindah lantai ke yang lebih tinggi. Namun anehnya, pintu apartemen-'ku' dikunci... dia sedang tidak ada... kemana??
Apakah mereka pergi mencariku...?
Ini benar-benar terkunci, aku tak tahu lagi harus kemana. Tempatku mengadu hilanglah sudah, tak ada lagi yang bisa kutemui. Eh...? Suara apa itu??
Kutempelkan telinga ke pintu, terdengar suara telepon yang sedang menjalankan perintah pesan suara, "Halo!! Kousaka Honoka disini... sayangnya, aku mungkin sedang ada diluar, jadi tinggalkan pesan setelah mendengar... faito dayo!!"
Suaranya hilang, lalu disusul dengan pesan seorang gadis, suaranya sangat mudah dikenali, suaranya seperti pernah kudengar dulu, suara yang mirip dengan desahan, suara yang lembut, "... anu... H-Honoka-chan...? A-Aku ingin me-mengucapkan sesuatu padamu... eh-- Honoka-chan, kupikir inilah akhirnya..." t-tunggu, apa? Kenapa orang itu sangat sedih?
"--Honoka-chan, kau adalah orang yang baik untukku, dan untuk Rin-chan juga... jadi..." Rin-chan? I-Ini... Hanayo?? Ia mulai menangis, aku tak tahu kenapa. Dan mengapa dia bilang ini akhirnya? Apakah--
"kupikir... ini... adalah pesan terakhir untukmu, Honoka-chan...!!" tangisannya makin keras, entah kenapa hati ini terasa teriris, aku ingin mendengar pesannya sampai habis, aku hanya terdiam didepan pintu sambil menangis.
"M-Maafkan aku!! Honoka-chan!!!---" suaranya hilang, lalu disertai dengan suara rintihan hebat, dia seperti sedang kesakitan... apakah dia disiksa?! Apakah dia dibunuh seseorang...?! Tidak mungkin itu...
Suara Hanayo pudar dalam jeritannya sendiri... entah apa yang terjadi... namun air mataku tak bisa kuhentikan lagi, aku hanya terduduk diam tak bergerak didepan pintu. Menunggu keajaiban terjadi... namun tak ada.
Nasibku sekarang bagai ditengah tebing yang kecil, dengan jurang dalam disekitarnya... sekali salah langkah, aku bisa jatuh dan mati. Jika aku diam, maka tanah curam ini akan retak dan jatuh juga...
Kemana langkah yang harus kucaari?! Aku sudah kehilangan akal!!
J-Jika Hanayo sampai disiksa, maka hancurlah hidupku sudah...
Semua anggota Myus tercerai-berai, Maki bunuh diri, Nozomi hilang... Eli jatuh miskin...
Apa yang terjadi sebenarnya?! Bagaimana dengan masa depan dan mimpiku yang cemerlang?!
Apakah semua itu akan hilang begitu saja?! Apakah itu hanyalah imajinasiku belaka...
Aku tak tahu lagi harus bagaimana...
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)