RS 4

32 11 3
                                    

RUNNING STORY 5.6.17
Genre : Fantasy

Aku dipaksa masuk ke Magic Academy. Apa salahku? Aku tahu ayahku dan ibuku merupakan orang ternama di Magic Academy. Lalu, mengapa mereka memaksaku sekolah disitu juga? Aku ingin hidup normal seperti gadis lainnya. Aku tidak ingin berteman dengan yang namanya sihir. Aku ingin mereka melupakan fakta bahwa aku adalah anak dari petinggi Magic Academy. -T.G-

Tapi, apa yang aku harus lakukan? Membantah mereka? Itu tidak mungkin. Tapi, jika aku masuk ke sana, maka aku akan berada di antara orang-orang aneh dan keahlian aneh yang mereka miliki. -T.M-

Dengan sangat terpaksa aku mengikuti kemauan mereka. Berada ditengah-tengah orang aneh itu. Ya itu menurutku, mereka sangat aneh namun begitu ajaib dengan kekuatan-kekuatan yang mereka miliki. Perlahan namun pasti aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam asrama Magic Academy.-Pio-

Aku mengedarkan pandanganku menatap sekeliling asrama magic itu, tidak ada yang aneh sampai di sini. Asrama ini terlihat wajar dengan deretan kamar-kamar yang salah satunya akan aku tempati. Yak! Langkahku terhenti ketika Ayah menyentuh bahuku, "Ini kamarmu, jangan nakal! Dan turuti semua perarturan di sini!" ucap Ayah lalu mengecup keningku lama. -Ling-

Aku mulai membuka pintu bercat putih gading itu. Saat terbuka, mataku langsung bertemu dengan punggung seorang cewek yang terlihat sedang menyiram tanaman menggunakan sihirnya. "Sepertinya dia teman sekamarku." pikirku. Aku berjalan mendekatinya. Dia tersenyum hangat. Aku sedikit tak suka mengenai fakta bahwa aku sekamar dengan seseorang. Aku tidak bisa berbagi kamar dengan seseorang. Tapi mau bagaimana lagi. Sudah ketentuan di sini setiap kamar untuk 2 orang murid. -T.M-

Aku melihat ke sebelah kasur di sisi kiri kamar. Sudah banyak barang disana.
'Nampaknya kasurku sudah ditentukan', pikirku.
Aku menghampiri sisi kamar yang akan menjadi milikku selama disini. Aku menghempaskan diriku ke kasur dan terkejut ketika teman sekamarku tiba-tiba menyerangku dengan bola-bola air yang melayang-layang di tangannya tadi. Wajahku basah terkena serangannya.
"Apa yang kau lakukan?", Tanyaku dengan nada sedikit meninggi. -EA-

"Aku tidak melakukan apapun. Hanya sedikit bermain-main dengan dirimu saja." ujarnya
Aku hanya menghela nafas dan membiarkan dia dengan segala tingkahnya itu. Aku sedang tidak ingin melakukan apapun, rasanya aku tidak mood untuk bermain mungkin karena perjalanan menuju ke asrama ini sangat jauh dan belum lagi jarak menuju kamarku begitu membuatku pusing dan badanku terasa sangat lelah.-Pio-

"Maaf, aku tidak bermaksud", suarannya dari kasur seberang memalingkanku. "Ya, tidak apa-apa."
"Aku Christy. Salam kenal dan kau?", Katanya sambil tersenyum lagi, sejujurnya senyumnya memang sangat manis sampai membuatku juga ikut tersenyum.
"Aku Hannah. Salam kenal."
"Apa kau baik-baik saja? Kau terlihat kurang sehat. Ku panggilkan seksi kesehatan asrama, ya."
"Trimakasih, aku hanya perlu tidur seben.."
Christy, sudah keluar kamar sebelum aku sempat mengakhiri kalimatku.
"Ya sudahlah," kataku pasrah dan mencoba untuk tidur. -EA-

Saatku mencoba tidur, Christy datang membawa seksi kesehatan asrama ini. Dia adalah gadis manis dengan rambut panjang yang bersinar berwarna biru. Aku mengernyit bingung. Dia manusia atau jelmaan peri? tanyaku dalam hati.

Tangan gadis itu sudah mendarat di atas dahiku dan terlihat serius memeriksa keadaanku. "Suhu tubuhmu mulai tinggi. Dan kurasa kau tak makan sejak tadi pagi, itulah mengapa kau sakit seperti ini," jelasnya. -NEH-

"Aku memang buru buru tadi pagi " ucapku

"Christy kamu pergi ambilin makanan dulu ya , dan kamu hanya perlu istirahat sebentar besok kamu sudah bisa sekolah kalau keadaanmu membaik" ucap nya

"Terima kasih" ucapku
Dia hanya tersenyum dan kemudian pergi

"Kamu tunggu disini ya hannah , aku pergi sebentar mengambilkammu makanan " ucap christy

Running Story AuthorIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang