kelima

9 4 1
                                    

Taman

Kevin pov

Saat sampai ditaman, aku dan sari duduk di ayunan yang ada disana. Aku memulai pembicaraan karena gak ada yang memulai bicara.
"Sebelumnya saya minta maaf sama kamu dan juga saya gak tahu kalau kamu yang akan dijodohin sama saya"
"Dan juga saya ingin kamu gak cerita sama rani kalau saya dijodohkan sama kamu" sambung aku
"Bapak tenang aja saya gak bakal bilang ke rani kalau saya akan dijodohkan sama bapak" ucap sari
"Jadi saya ingin gak ada orang lain lagi yang tahu kalau kita dijodohkan, oke" ucap aku
"Oke" jawab sari
"Jadi gimana pak, cara kita agar membatalkan perjodohan ini" tanya sari
"Saya masih belum tahu juga sih, tapi saya akan pikir bagaimana untuk menghentikan perjodohan ini tanpa membuat orang tua kita salah"ucap aku
'Semoga aja perjodohan ini berakhir dengan cepat' batin sari
'Bagaimana cara yang harus aku lakukan, aku sudah kehabisan ide untuk mengakhiri semua masalah ini' batin kevin
"Yasudah kalau gitu ayo kita masuk ke dalam, hari sudah mulai gelap" ajak aku
Saat sampai diruang tamu aku segera duduk ditempat aku tadi dan juga sari yang pastinya disebelah aku. Aku sedang berusaha memberi kode untuk mama dan papa kalau sebaiknya kita pulang karena hari sudah mau malem tapi sangat susah agar mereka paham sampai akhirnya aku harus mengirim kan pesan ke mama dan untugnya mama langsung baca, setelah tau apa maksudku mama pamit untuk pulang pada tante winda.
"Win, kita pulang dulu ya. Sudah mau malem" kata mama
"Kenapa gak menginap aja disini" tanya tante silvi
"Nggak kita pulang aja, sampai jumpa lagi ya" ucap mama
"Ya udah kalau gitu" ucap tanye winda
Sari menyalami kedua orang tua aku dan terakhir aku. Setelah itu kami keluar dari rumah tante winda dan segera memasuki mobil yang sudah terparkir di halaman dan aku langsung pergi kerumah.

Kevin end pov

☆☆☆

Kost an

Tring tring
Aku melihat handphone aku yang berbunyi tanda pesan masuk dan aku segera melihatnya ternyata itu dari mama ku
"Sayang apa kamu seminggu lagi bisa pulang kerumah"
Setelah membacanya aku segera mengirim pesan ke mama.
"Memangnya ada apa ma"
Aku merasa binggung kenapa mama menyuruh aku pulanh dalam waktu seminggu ini dan ya memang dalam waktu seminggu itu aku libur kuliah dan biasanya aku tak pulang tapi entah mengapa mama menyuruhku pulang.
Tring tring
Ternyata pesan dari mama
"Sayang mama minta kamu pulang ya tahun ini. Ada yang ingin mama dan papa bicarakan dengan kamu"
Setelah membacanya aku segera membalas pesan dari mama.
"Baiklah, rani akan pulang seminggu lagi ya"
Setelah mengirimnya aku segera menaruh handphone ku di atas nakas tidak lupa aku aktifkan mode silent agar tidak ada yang akan menggangu ku lagi dan aku segera menyelimuti tubuhku dengan selimut yang nyaman.

☆☆☆

Kampus
Hari ini aku kesiangan bagun dan aku baru ingat kalau hari ini aku ada kelas pagi. Aku sampai lupa gara-gara aku balikan dengan kevin. Sesampainya aku masuk dan kelas sudah dimulai, aku merasa takut sekali karena yang kelas pagi aku itu kevin, pacar aku sendiri tapi jika tentang pekerjaan dia sangat tegas dan tidak membandingaknnya dengan hal pribadinya.Saat aku masuk dalam hati aku berdoa agar tidak terjadi apa-apa pada diriku nanti. Setelah aku mengetuk pintu aku memasuki kelas dna kevin bertanya kepada ku.
"Rani kenapa kamu telat" tanya kevin dengan nada yang tegas
"Maaf pak, saya kesiangan bangun" ucapku sambil menunduk tak berani menatap kevin
"Kenapa kami tidak memasang alarm" tanya pak kevin
"Saya lupa hidupinnya pak" jawab aku
"Yasudah kamu duduk di tempat kamu, nanti saat kelas selesai kamu temui saya" ucap pak kevin
"Baik pak" jawab aku sambil berlalu menuju tempat untuk ku duduki

☆☆☆

Saat ini aku sedang menuju ruangan pak kevin, entah apa yang akan dia bialang ke aku, mungkin sudah nasib aku. Saat sampai diruangannya aku mengetuk pintunya dan ternyata dia ada didalam.
"Masuk" ucap pak kevin
"Ada apa ya, pak" tanya aku
"Kenapa kamu kesiangan, apa ada masalah" tanya pak kevin
"Gak ada pak, hanya masalah pribadi" jawab aku
"Kamu bisa cerita ke aku ran kalau ada masalah, cerita saja" ucap kevin
"Sebenarnya....."
Jadinya aku cerita ke kevin tentang mama gue nyuruh pulang dan dia bisa nebak kalau gue juga sedang mikirin dia, betapa malunya gue dan bodohnya gue bilang iya dengan spontan tanpa mikir-mikir dulu apa yang terjadi. Setelah bicara dengan kevin aku segera keluar dari ruangannya dan pergi kekantin dan saat aku ingin pergi ada seseorang memanggil aku dan aku melihat kebelakang.
"Rani" ucap dimas
Ternyata dimas yang manggil aku dan dia berjalan ke arah aku dan kami berdua tepat berada ditengah-tengah lapangan yang lumayan ramai dan ada urusan apa dia dengan aku. Saat sampai didepanku dia berlutut dihadapan aku sambil mengeluarkan bunga yang ternyata dia singitin di belakangnya dan semua orang jadi memperhatikan pandangannya pada satu titik yaitu pada aku dan dimas.
"Ran, mungkin ini terburu-buru dan lo pasti terkejut melihat semua ini, tapi sebenarnya gue udah mendam perasaan sama lo, gue suka sama lo" ucap dimas.
Mendengar yang dia ucapkan aku sedikit terkejut. Bagaimana bisa dimas yang selalu pendiam dikelas dan dia orang yang baik bisa menggungkapkan perasaannya. Aku sedikit tidak percaya dia menggungkapkan perasaannya pada aku. Saat aku melihat sekeliling ternyata kevin juga melihat pertunjukan ini dan terlihat sepertinya dia marah karena ada orang yang berani nembak aku dan dia sepertinya berjalan mendekati kearah aku dan aku segera membawa dimas pergi dari sana agar tidak terjadi keributan. Aku menarik tangan dimas tapi dia masih sedikit binggung apa yang aku lakukan.
"Aku ingin bicara dengan kamu, ayo tegak" ucapku
Aku segera membawa dimas pergi menuju tempat yang sepi dan aku sungguh binggung kenapa dia sampai senekad gitu untuk nembak aku.
"Kenapa kamu nembak aku dim" tanya aku
"Aku suka sama kamu ran" jawab dimas
"Kamu tau kan dim kalau aku selalu nolak semua cowok yang nembak aku, aku gak mau pacaran dengan kalian, aku udah punya cowok dim" ucap aku
"Aku hanya ngungkapin perasaan aku ke kamu ran, jika kam nolak aku maka aku terima karena aku gak bisa nyembunyiin perasaan aku kekamu" ucap dimas
"Aku minta maaf ya dim, aku gak bisa terima kamu" ucap aku
"Gak papa kok, tapi kita masih teman kan" tanya dimas
"Masih lah, masa cuman masalah seperti ini kita berantem" jawab aku
"Ya udah aku lergi dulu ya, ada urusan" ucap aku sambil berlalu meninggalkan dimas dan sekarang tujuan aku adalah kembali lagi keruangan kevin dan pergi ke kantin pasti sari dan zein sudah nunggu aku.
Saat aku sampai didepan ruangan kevin, terlihay sepertinya dia sedang marah dan aku mengetuk pintunya.
"Tolong jangan ganggu saya" ucap kevin tidak ingin diganggu, tapi aku tetap memasuki ruangan tersebut. Saat tau kalau ada seseorang memasuki ruangannya dia seperti sanagat marah.
"Sudah saya bilang jangan mas..." ucapnya terhenti saat melihat jika yang memasuki ruangannya adalah aku.
"Apa aku boleh masuk" tanya aku
"Masuk saja" jawabnya
"Maaf atas kejadian tadi, aku juga gak tau kalau dia akan ngungkapin perasaanya didepan semua orang tadi" ucap aku
"Kenapa kamu membawa di..."
"Agar tak terjadi keributan, aku tau kamu lagi marah, karena itu aku membawa dia pergi dari sana" aku langsung potong ucapan kevin
"Aku harap kamu gak marah ya" sambung aku lagi
"Aku gak marah sama kamu tapi sa.."
"Dia gak salah, dia berhak ngungkapin perasaannya ke aku" aku memotong lagi ucapan kevin
"Kenapa kamu motong ucapan aku terus" tanya kevin
"Gak papa, ku harap kamu bisa maafkan dia ya, dia gak salah" ucap aku
"Ya udah, yang penting kamu gak terima dia" ucap kevin
"Tapi kalau aku terima dia" tanya aku
Kevin yang tadi menatap laptopnya langsung menatap aku dengan marah.
"Kenapa kamu menatap aku begitu, apa kamu marah" tanya aku lagi
"Jika yang kamu bilang benar maka aku tak segan-segan untuk mengeluarkan dia dari kampus ini" jawab kevin
"Tapi jika memang benar apa kamu akan melakukannya sekarang" tanya aku
"Ya aku akan mengeluarkannya" tegas kevin
"Sudahlah aku tak ingin melajutkan masalah ini lagi, aku ke kantin dulu ya, bay" ucapku sambil berdiri dari hadapnnya dan pegi dari ruangannya dan aku tau kevin hanya menatapku saja.

persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang