"Kau sangat menggiurkan"
Lelaki itu bergumam, namun aku tidak begitu mendengarnya.
"Kau mengatakan sesuatu?" tanyaku untuk memastikan.
Dia hanya menggeleng dan tersenyum.
Ah apa Daniel begitu senang tersenyum?"Silakan masuk"
Ajaknya setelah berhasil membuka gembok pagarnya.
Akupun mengikuti Daniel untuk masuk ke dalam rumahnya. Saat masuk, aku ternganga karena bagian dalam rumahnya sungguh berbanding terbalik dengan bagian luarnya yang terlihat tidak terawat.
Sungguh design interior rumah ini begitu berseni dan high class!
"Silakan duduk, kau mau minum apa?" tanya nya kepadaku.
"Kau punya apa untuk aku minum?" aku bertanya balik pada Daniel.
"Wine, bir, vodka, champange dan—"
"Air putih saja hahaha. Aku belum boleh minum alcohol" ujarku memotong perkataannya.
"Ah baiklah. Tunggu sebentar" ujarnya dan segera berlalu untuk mengambil air untukku.
Sembari menunggunya, aku melihat ke sekelilingku dengan pandangan 'wah'
Tak lama, lelaki itu kembali dengan segelas air putih. Wah! Bahkan gelasnya pun terlihat berkelas.
"Maaf bertamu sepagi ini, aku hanya penasaran dengan rumahmu. Aku mengira bahwa rumah ini tidak berpenghuni. Ternyata kau yang menmpati. Padahal kudengar kawasan ini sudah tidak berpenghuni lagi" kataku panjang lebar.
"Apa.... Kau tidak takut padaku?" tanya nya sambil menatapku instens.
Aku hanya menggeleng dan meminum air putihku.
"Kau tinggal sendirian?" tanyaku.
Sungguh aku ini gadis dengan tingkat keingin tahuan yang tinggi.
Istilah gaulnya sih, kepo.
"Aku tinggal bersama beberapa saudaraku. Tapi beberapa dari mereka sudah tidak tinggal di sini lagi" jelasnya dengan bibir yang dikerucutkan.
"Ih kau sungguh menggemaskan!" pekikku sambil mencubit kedua pipinya.
Namun yang kurasakan adalah, dingin.
"Kau dingin, Dan" ujarku dan perlahan melepaskan cubitanku.
"Dan kau hangat, Al. Aku menyukaimu!" ujar Daniel dengan senyum yang mengembang.
"Hahahahaha baiklah baiklah, aku akan terima itu. Tapi aku sungguh penasaran denganmu Dan" kataku sambil menopang daguku di atas pahaku.
"Apa yang kau ingin kan, hmm?" tanya nya dan Daniel mengikuti apa yang aku lakukan saat ini.
"Aku penasaran kenapa pria setampan dirimu bisa tinggal di lingkungan seperti ini dan kenapa kau sangat dingin. Apa kau Vampire? Hahahaha" kataku dan diakhiri dengan tertawa.
Kulihat Daniel mulai terkejut dan menampakkan wajah seriusnya.
"Ada apa? Apa pertanyaanku terlalu pribadi?" tanyaku memastikan. Aku jadi tidak enak.
"Bagaimana jika aku.... Memang seorang Vampire? Apa kau percaya?" tanya nya.
Aku terdiam beberapa saat.
"Tidak. Kupikir Vampire memiliki taring dan wajah yang menyeramkan. Tapi kau? Kau begitu manis dengan gigi kelincimu itu" ujarku dengan girang.
Dan kulihat dia tertawa lagi. Ah apakah Daniel memang senang tertawa? Sungguh manis dan menggemaskan. Aku tidak percaya jika lelaki ini Vampire. Jika orang seperti Guanlin dan Jinyoung, mungkin aku percaya hahahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRIVATE] Vampire ♕ Kang Daniel
Vampire[PRIVATE RANDOM] Alice percaya jika Vampire itu ada. Tapi kalau Vampirenya seperti Kang Daniel, itu diragukan. Mana ada Vampire yang manis dan menggemaskan serta mesum sepertinya? Part: •Prologue Chap1: Camping Chap2: Kissmark Chap3: The Story Ch...