INFINITE Short Stories Collection

Wooya : Worth it to be Stupid (1)

A/n penting : Aku emang kasi nama pairnya tetep Wooya meskipun ini cerita Howoo. Soalnya aku ngerasa gak biasa aja nyebut Howoo wkwk. Jadi, ada kan di description klo aku ngasi contain Wooya tapi yang jadi bottom (uke) itu si Namu?

Jadi jangan heran ya klo tulisannya Wooya, tapi isinya Howoo hehe.

Okay, maap A/n nya diawal *peace *bow

Happy reading! ^_^

***

"Yes! Yes! Yes!" teriak salah satu cowok yang sedang bersantai di rooftop Hansang High School pada siang hari itu.

Saat ini adalah jam istrahat makan siang. Tapi mereka, kelima cowok yang tengah duduk melingkar di lantai beralaskan kain lebar itu-yang kebetulan mereka temukan di gudang sekolah atas dan mengklaimnya untuk digunakan bersantai-lebih memilih makan siang bersama seperti sekarang daripada ke kantin yang pastinya ramai.

"Woohyun hyung, jangan tiba-tiba berteriak saat sedang makan!" protes salah satu dari mereka, satu-satunya yang memiliki wajah paling cantik meskipun ia namja.

Woohyun, yang tadi berdiri sambil berteriak hanya nyengir dan duduk kembali. "Ah, mian, Jongie-ya. Aku tiba-tiba dapat ide!"

Tiga orang lainnya yang ada didekat mereka hanya tertawa pelan, sudah tak heran bila seorang Nam Woohyun bisa menemukan atau mengingat sesuatu disaat makan.

"Ide apa? Kau baru saja membuat teori tentang 'Bagaimana mengajari hamster berenang' kemarin." Sahut si chestnut Sungyeol sambil menggigit burgernya. "Dan kau malah-"

"Membunuh hamsterku." Potong Myungsoo sambil menatap tajam Woohyun.

"Mianhae, Myungie." Kata Woohyun sepelan mungkin. Ia menunduk dan mendekat ke seseorang di sebelahnya, bermaksud untuk menghindari tatapan elang Myungsoo yang menakutkan. "Kau tahu, aku tak sengaja. Padahal aku sudah mengajari hamstermu berenang dengan sepenuh hati."

Myungsoo memutar mata, "Kalau begitu, kenapa dia mati?"

Woohyun merasa kalau tubuhnya makin menyusut seiring dengan tatapan dingin sahabat brunettenya itu. Ia memainkan ujung jari-jarinya, berusaha menemukan alasan yang bagus sebelum menjawab. "Kurasa... dia punya masalah hidup yang berat dan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menenggelamkan diri."

"Maksudmu, hamsterku bunuh diri?" Myungsoo mengerutkan dahinya.

"Em, mungkin, bisa jadi." Jawab Woohyun sambil menunjukkan wajah sepolos mungkin meskipun dalam hati ia tahu kalau alasannya sangat... tidak masuk akal.

Sungyeol dan orang yang dijadikannya perisai-Hoya-tertawa semakin nyaring mendengar penuturan konyol nan polos dari Woohyun. Sungjong yang tadinya sedang konsen makan pun ikut memperhatikan dan terkekeh.

"Well, apa kau membuat hamstermu stress, Myungsoo?" tanya Hoya yang masih setengah tertawa.

Sungyeol menghentikan tawanya dan menyikut-nyikut Myungsoo yang ada di sebelahnya. "Yak, kau ini kejam sekali pada hamster. Mereka kan spesies yang super imut."

Myungsoo mau tak mau menghentikan aksi pura-pura marahnya-ia senang menjahili Woohyun yang mudah percaya dengan kemampuan aktingnya-dan ikut tertawa. Dia berdiri dan dengan cepat mendekati Woohyun yang masih setia bersembunyi di belakang tubuh tegap Hoya.

"Uwahh! Hobaby, tolong aku! Myungmyung mau membalaskan dendam hamsternya!" Woohyun secara refleks menarik lengan Hoya dan mengajaknya berlari mengitari pelataran rooftop gedung kelas 2 itu dengan Myungsoo yang mengejar mereka.