Ia hanya bisa diam di tempat tanpa mengalih kan padangan nya.
'Cantik'
Nilai pertama ketika melihatnya
'Mengangumkan'
Nilai kedua nya
'Perfect'
Tak ada lagi nilai-nilai karna menurut nya gadis disana benar benar..
Ah..
Susah di ungkap oleh kata
Cara nya menendang, meninju, menangkis benar benar hebat.
"Gadis yang tangguh"
------------------------------------------------------
Awal kisah, di halte ada ibu-ibu yang sedang menunggu angkutan umum
Tapi tak lama dua preman datang dan merebut dompet yang di genggam nya
Salah satu dari preman menodongkan pisau dan mengatakan agar diam pada ibu tersebut, yang satu nya menyeringai pada ibu-ibu sambil menepuk nepuk dompet ibu-ibu itu
Ibu tersebut hanya bisa menangis sambil melihat preman tersebut melangkah pergi
Salah satu nya meringis ketika kepala nya terkena lemparan sesuatu
"Berani ya lo sama gua!" gertak preman kepada gadis sma
Gadis itu hanya menyeringai sambil membantu ibu tadi yang terkulai lemas karna menangis
"Om sepatu nya dong" kata gadis itu
Salah satu preman tersebut memungut sepatu yang tadi terkena kepala nya.
Niat nya preman tersebut melempar dengan kencang agar terkena gadis itu tanpa di sangka gadis itu dengan mudah menangkap sepatu nya
"Makasih yo, ohya sekalian dompet nya dong balikin" kata nya
"Siapa lo bocah ngatur ngatur gua!"
"Gue minta baik baik om preman jadi tinggal balikin aja apa susah nya"
"Kalo gak mau gimana?"
"Secara paksa boleh?" tanya gadis itu
"Kaya berani aja lo bocah" nada mengejek dari preman tersebut sudah membangunkan singa di gadis itu
"Ok"
Ibu ibu tadi menutup mulutnya melihat adu otot di depan nya.
Disana ada gadis yang sedang melawan dua preman berbadan kekar
Sepasang mata tak jauh dari sana juga bergidik ngeri melihat nya.
Ingin bantu tapi..
Makan saja masih belepotan
Bagaimana ia melawan dua preman?
Jadi ia hanya berdiam diri di balik pohon sambil berdoa agar tak terjadi hal buruk pada gadis itu
Dua preman tersebut sudah terkapar di tanah dengan nafas tersengal sengal
"Dompet!" kata gadis itu sambil menjulurkan kan tangan nya
Dengan ragu-ragu preman tersebut memberi dompet tersebut
"Mau lagi?" tanya gadis tersebut
Dengan cepat preman tersebut menggeleng dan melarikan diri.
Dengan mudah gadis itu menahan kerah preman tersebut
Tanganya terulur lagi
"Pisau nya"
Preman tersebut memberikan nya lalu lari
Sosok di balik pohon tersebut menghela nafas pelan lalu mengusap keringat di pelipis nya
Karna terbawa suasana ia keringat dingin bahkan memasukan Batu kecil ke saku celana nya agar bisa menahan kencing nya
Ah.. Kekanak kanakan
••••
Cerita kedua kalo suka tolong vote dan comment
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
B O Y N E R D
Teen FictionSetahun membuat saya berbeda di luar dan di dalam, jika dulu saya di belakang punggungmu sekarang tidak, saya yang akan ada di depan mu. Percayalah