Chapter 3 Demi Abi.

1.5K 74 1
                                    

   ADA POV.

   sebaiknya sebelum aku ke ruang ICU untuk melihat keadaan abi,aku mau sholat ashar dulu karena waktu untuk sholat ashar sudah akan habis.

   setelah sholat akupun langsung menuju ke ruang ICU untuk melihat keadaan abi,dan semoga saja abi sudah sadar.Amiiinnn.

   ***

Cklek

  saat Arda membuka pintu ruang ICU,dan saat itu juga semua orang yg datang tertuju pada pintu yg terbuka dan mendapati Arda yg mematung melihat kedatangan ummi,tante,nenek,dan sekumpul keluarga yg tak pernah Arda lihat.   oh...ya...satu lagi yang datang dengan pakaian jas hitam dan memakai peci dikepalanya,bisa dipanggil dia penghulu.

  tak seorangpun yg memulai pembicaraan,semua yg hadir hanya tenggelam dengan tangisan mereka masing-masing seraya menatap Arda dengan tatapan yg diartikan

    'semoga kamu bisa memenuhinya nak'
 
     dan akhirnya dengan rasa gugup,khawatir,bingung.  Arda memulai pembicaraannya.

  "loh,semuanya kok natap Arda kayak gitu sih.memangnya ada apa...???"tanya Arda dengan tatapan yg tak kalah khawatirnya.

   "..."tak ada seorangpun yg menjawab pertanyaan yg Arda ajukan.

  "ummi,sebenarnya ini semua ada apa...???"tanya Arda seraya sedikit mengguncqng pundak ummi-nya.

  "Arda...hiks...hiks...kamu...hiks...langsung...baca surat...hiks...hiks...ini...saja."ucap ummi Arda dengan nada bicara yg terpenggal-penggal.

     Arda langsung membuka lembaran letih itu dengan perasaan yg tak karuan khawatirnya.

  Arda langsung membacanya dengan teliti.

   Assalamualaikum,Arda anak kesayangan abi.
pasti saat kamu baca surat ini abi udah gk ada,abi minta maaf ya karena permintaan abi yg konyol ini bikin kamu shok.

   Abi sudah tau kalau pastinya umur abi ini udah gk lama lagi,jadi sebelum abi meninggal  abi ingin sekali melihat calaon suamimu yg mengatakan ijab khobul didepan mata abi,tapi abi gk tau mau menikahkanmu dengan siapa.

   Kebetulan abi bertemu dengan kakak kelasmu,kalau tidak salah itu namanya Muhammad Reno Al-a'raf.dan ternyata kakak kelasmu itu baik dan orangnya perhatian,abi juga sempat bertanay kepadanya "apa kamu mencintai Arda" dan dia jawab kalau dia itu pernah sepintas menyukaimu.

  Akhirnya abi memutuskan untuk menikahkanmu dengannya,dan ternyata orang tuanya juga setuju.

   dan sekarang kamu sudah terikat dengan tali pernikahan,dan  tolong maafkan abi kalau pernikahan  ini adalah sebuah paksaan karena inia dalah permintaan terakhir abi.

   Jadi kalau kamu tidak sudi menerima nak Reno sebagai suamimu kamu bisa menceraikannya,tapi semoga saja kamu mau menerima nak Reno dengan ikhlash karena allah ta'ala.

   Abi pergi ya.

jangan lupa terus do'akan abi ya.

   Assalamualikum.

   Dan seketika itu juga tangisannya pecah danmatanya tertuju pada abinya yg sekarang sudah tak bernyawa lagi.

   "Arda yg sabar ya nak,tadi nenek juga diberi pesan oleh abi,dan harus ditanyakan langsung kepadamu.apa kamu mau menerima nak Reno atau sekarang juga kamu akan menceraikannya...???"tanay nenek dengan nada yg sedikit sesenggukan.

  "hhhuufff."Arda menghembuskan nafas besar,seraya melirik kak reno selama 5 detik yg sekarang sedang tertunduk.

   "insyaallah,Arda siap untuk menerima kak Reno ikhlas lilla hita'ala."

      "alhamdulillah."jawab semua

  dan sekarang kak Reno sudah tak menunduk lagi,tetapi sudah tersenyum cerah menatap Arda.

    ***
setelah semua yg diurus sudah selesai dan katanya alm.abi akan dimakamkan malam ini juga.tetapi Arda,ummi,dan keluarga perempuan hanya boleh menunggu dirumah.

   Arda masih tak mengucap sepatah kata pun terhadap kak Reno.

Di  mobil.

   Arda terpaksa menaiki mobil kak Reno karena dipaksa oleh umminya padahal suasananya masih suasana berduka.

   "uuummm,kak."ucap Arda dengan nada yg super gugup plus jantung yg berpacu dengan cepat.

  "hm"jawab kak Reno dengan ber dehem.

"seminggu ini,apa aku boleh menginap dirumah ummi terlebih dahulu...???"tanya Arda dengan suara yg benar-benar gugup.

  "boleh,tapi..."

"boleh apa kak...???"

   "boleh,kakak menemanimu dirumah ummi...???"tanya kak Reno dengan nada yg sedikit gugup plus jantungnya yg berdetak sampai terdengar di telinga Arda.

    "boleh,tapi gimana dengan baju-baju kakak."tanay Arda dengan suara yg mulai biasa tanpa ada ras gugup.

  "nanti biar diantar oleh supir di ruamah kakak."

"oh."

     ***

Dirumah Arda suasana masih berduka tetapi mereka tetap tersengum walaupun itu dipaksakan.

   dan setelah acara pemakaman selesai,semua orang dikamarpun tidur.

"oh ya,Arda.nannti nak Reno biar tidur dikamar kamu,ruamah kitakan kamarnya cuma ada dua."ucap ummi Arda.

   "kok,harus dikamar Arda si ummi."rengek Arda pada umminya.

"loh,diakan sudah sah sekarang menjadi suami kamu sekarang."

   "yaudah deh kalau gitu.assalamualaikum ummi selamat tidur."ucap Arda meninggalakan umminya yg sekarang sudah berjalan ke arah dapur.

     ***

Tbc.

Authornya udah ngantuk nih,berjuang demi kalian ampe authornya harus tidur jam 0:20.

   menurut kalian chapter ini feelnya dapet gk,jawabnya comment ya.

udah ah,authornya mau bobo cantik dulu.

  bye...

   see u on the next chapter,and happy reading.

assalamualaikum.

 

AKHWAT Penghafal AL-QUR'AN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang