Chapter 12

17 2 0
                                    


*Pelajaran berlangsung*

*Bel istirahat berbunyi*

"Yosh! Istirahat!" Sebelum ku berdiri dari tempat duduk tiba-tiba seluruh teman-teman di kelas mengerubungiku. 'HEEEEEEEE!!'

Mereka memujiku, menanyakan banyak hal padaku, dan ingin berteman denganku. Sebenarnya aku merasa senang tapi juga kewalahan.

"Aah~!! Mizuo sudah direbut duluan oleh teman-teman...woii kalian! Mizuo sudah berjanji denganku duluan!, ah percuma saja aku diabaikan..." Aoi berusaha masuk ke kerumunan tapi tidak bisa.

Aka yang melihatku dikerubungi teman-teman tiba-tiba ia berdiri. "Semuanya! Sebagai teman pertamanya Mizuo, aku akan membantu menjelaskan segala pertanyaan yang kalian lontarkan itu!" Aka berteriak.

"Terima kasih Aka...!" aku melihat Aka dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

"T-tidak masalah. Aku hanya se-sekedar membantumu saja..." seperti biasa Aka malu-malu dengan memalingkan wajahnya.

Semua orang pun bertanya satu persatu dan dijawab olehku yang dibantu oleh Aka. Teman-teman pun merasa puas dan akhirnya mereka pergi walau sesi tanya-jawab tadi membutuhkan waktu yang cukup lama juga.

Aoi yang ikut mendengar cukup terkejut. "OI OI!! Apa-apaan cerita itu tadi, itu bohong kan??! dan Aka! memang benar sih kau teman pertamanya Mizuo di dunia ini tapi di cerita yang kau ceritakan tadi menyimpang sekali!" Aoi berteriak dan agak kesal.

"Ssssttt! Ngomongnya pelan-pelan saja Aoi! Ya kebetulan saja semuanya sudah keluar untuk istirahat, jadi begini, kau sudah tau bukan aku harus merahasiakan identitasku yang sebenarnya dari orang-orang. Kita tau ini bohong, tidak ada pilihan lain. Demi kebaikanku" aku menjelaskan pada Aoi.

"Ah, begitu ya...maaf-maaf. Aku mengerti kok! Tapi tetap saja aku tidak terima dengan Aka yang seenaknya membuat cerita sendiri huh!" Aoi dengan cepat memalingkan wajahnya dengan wajah cemberutnya.

"Hoo~ kau tidak terima ya?" Aka mendekati Aoi dengan senyum menyeringai.

"Iya! Aku tidak terima. Kenapa?" Aoi meletakkan kedua tangannya di pinggang.

"Dari pada kau yang tidak membantunya sama sekali" Aka menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Aku kan tidak tau apa-apa! Mizuo yang pindah kesini saja aku tidak tahu!"

"Menyerahlah, ikuti saja alur yang kami buat. Yang terpenting kau harus bisa menjaga rahasia ini, ok?"

"Haah~ Baiklah~ sebagai sahabat dan teman masa kecilmu aku akan selalu ada dan membantumu, Aka!" Aoi tersenyum dengan memperlihatkan giginya.

"Terima kasih Aoi" Aka tersenyum dengan malu.

"Waah! Jadi kalian adalah teman masa kecil ya? Kenapa salah satu dari kalian tidak menceritakannya padaku?" Mizuo menyela.

"I-Itu bukan sesuatu yang harus diceritakan. Kami hanya bermain bersama sejak kecil, itu saja" Aka melirik ke arah lain.

"Benar sekali! Kita dulu setiap hari selalu bermain bersama, jika tidak aku yang ke istananya, Aka ya Aka yang ke istanaku, atau kita juga sering kok main diluar. Tapi seringnya aku yang kesana hahaha! Dari TK sampai SMA kita selalu satu sekolah, menakjubkan bukan?" tiba-tiba Aoi mendekatiku dan berbisik di telingaku. "Mizuo, kau mau tau rahasianya Aka tidak saat masih kecil?" dengan nada yang amat lirih.

"Mau-mau!" aku menggangguk dengan senangnya.

'Apa yang mereka bicarakan?' Aka menaikkan satu alisnya.

Aku dan Aoi agak menjauh dari Aka supaya dia tidak mendengar perbincangan kita. "Dulu saat kecil aku kan mempunyai sebuah anjing di istana, setiap Aka main ke istanaku dia selalu saja ketakutan hingga menangis dan lebih parahnya dia mengompol dicelana! Padahal anjingnya hanya menggonggong saja~ ahahaha!"

"Eh?! Benarkah?! Ahahaha! Astagaaaa parah sekali!! Ahahaha!" aku dan Aoi tertawa.

'Hm? Kenapa mereka tertawa? Apa yang mereka perbincangkan? Kenapa aku tidak diajak? Entah kenapa ini sangat menggangguku!' Aka bergumam dalam hati. Tiba-tiba Aka memukul meja. "Mengapa kalian berdua tertawa? kenapa menjauh dariku seperti itu? A-aku bukan bermaksud ikut dalam pembicaraan kalian yang mencurigakan itu! Hanya saja itu sangat menggangguku" Aka berbicara sambil memalingkan wajahnya.

"Hee~ kau kenapa jadi kepo seperti ini Aka~" Aoi menggoda Aka.

"T-tidak! Aku hanya merasa dicuekin saja!"

"Aka, kau dulu takut sekali dengan anjing sampai kau menangis hingga ngompol ya?" Mizuo dan Aoi tertawa.

Tiba-tiba wajah Aka memerah seketika. "A-APA?!! BODOH! KENAPA KAU MENCERITAKANNYA AOI!! Lagipula itu masa lalu, sekarang sudah tidak lah!"

"Hihi! Peace...~" Aoi tersenyum sambil membentuk jari tangannya seperti peace.

"Reaksimu lucu sekali Aka hahaha!" Mizuo tertawa.

"Bodoh! Itu tidak lucu sama sekali" Aka memukul kepalaku menggunakan telapak tangannya.

*Bel masuk pun berbunyi*

*Pelajaran berlangsung*

*Dan bel istirahat kedua pun berbunyi*

"Eh eh!, bukankah hari ini di taman ada cosplayer?"

"Wah iya ya! Aku sampai lupa!"

'Eh?! Cosplayer?! Maksudnya taman sekolah?! Heeeeeeee!! Aku harus kesanaaaaa!!' aku langsung berdiri mendengar dua teman kelasku membicarakan tentang cosplayer. Dan aku tanpa pikir panjang ingin memastikannya.

"Mizuo, ke kantin yuk! Istirahat pertama tadi kita belum makan apapun nih!" Aoi mengajakku.

"Ah maaf! Aku ingin pergi ke suatu tempat dulu. Dadah!" aku langsung lari keluar kelas begitu saja.

"Eeh~ mau kemana dia buru-buru begitu?"

"Aoi, Mizuo pergi kemana?" Aka yang sedari tadi duduk memandangi keluar jendela tiba-tiba bertanya.

"Entahlah, tapi dia seperti terburu-buru sekali. Sebaiknya kita membelikannya makanan yuk Aka!"

'Ada apa ya?', "Baiklah. Ayo" Aka dan Aoi pun pergi ke kantin.

Aku terus berlari dan mengabaikan orang-orang yang membicarakan dan menatapku.

Akhirnya aku sampai ke lantai paling bawah dengan ngos-ngosan. "Taman...taman itu di samping sekolah kan ya" aku berjalan ke samping sekolah.

Tiba-tiba ada bola sepak melayang ke arahku. "HEI KAU!! AWAAAAAASS!!" *DUAK!* aku yang tidak sempat menghindar akhirnya terkena hantaman bola sepak tersebut tepat ke arah mukaku saat aku menengok hingga aku mimisan. Seketika aku pingsan di tempat.

Takdir Dari Sebuah Impian yang KuatWhere stories live. Discover now