"Andrew! Kenapa lama sekali?!" Tanya Godwin setibanya Andrew menyusul, yang saat ini sedang sibuk memimpin di barisan depan.
"Maaf. Ada masalah kecil di belakang tadi." Katanya santai. "Beberapa pemula ada yang tak senang dengan gaya memimpinku."
"Huh! Ini sudah sering kali terjadi padamu. Kita urus saja itu nanti. Kita harus fokuskan kekuatan pada monster ini sekarang!" Balas Godwin. "Oke! Apa semuanya sudah siap?!"
"YAAA !!" Sahut para petualang yang sudah bersiaga, menunggu perintah Godwin.
Godwin mengarahkan senjatanya ke depan.
"SERANG !!"
"WOOOO !!!"
Setiap tim melakukan tugasnya masing-masing. Tim Tanker terus berdiri di garda depan menahan gerakkan musuh untuk tidak melukai para DPS di belakangnya. Sembari di topang para Healer yang secara terus-menerus menyembuhkan mereka dengan Healing Circle, yang meregenerasi luka mereka terus-menerus.
Sedang kedua tim DPS mengerahkan semua serangan terbaik yang mereka bisa dengan serangan dan sihir jarak jauh. Dari sihir elemen api, angin, air, tanah, petir. Semuanya di lancarkan secara bersama-besama dan terus menerus.
"Aero Cannon !!"
"Raging Fire Fist !!"
"Chaos! Lakukan lagi..." Sahut Aldridge. "Aero Cannon !!"
"Ya!" Jawab Chaos sambil mengangguk. "Raging Fire Fist !!"
Monster itu diserbu beragam elemen dan tembak-tembakan panah, peluru maupun lembing secara bersamaan. Hingga akhirnya Demon Skull Centipede itu terluka demikian parah dan lenyap seperti Boss Monster pada umumnya.
"HUWWOOOO !!" Sesaat setelah monster itu lenyap, teriakan kemenangan para petarung ini bergema keras sekali. Dan pintu menuju lantai 5, otomatis terbuka.
"Wohh... Kebetulan macam apa ini... Kita bisa menang. Dengan korban seminim ini." Gumam Godwin, setengah tidak percaya, sambil jatuh berlutut, melepas senjata dan perisai dari genggamannya dengan perasaan lega. "Padahal..."
"Ini karena komandomu, jelas dan terarah! Kapten Godwin!" Kata dua orang knight yang menolong Godwin sebelumnya.
"Salute! Kapten Godwin!" Sahut Knight yang lainnya dengan memberi hormat padanya.
"Kalian..." Godwin tertegun mendengarnya. "Tidak-tidak, ini karena kerjasama semuanya. Kalian semua disini adalah petualang yang hebat-hebat!" Godwin duduk sejenak dan melihat sukacita semuanya.
"HORE !! Kita menang! Kita menang! WOOO !!"
"Setelah ini, kita bisa menjelajahi dungeon ini lagi!"
"Kau lihat tidak, aku berperan paling banyak disini."
"Ayo teman-teman! Kita menuju lantai 5!"
Sebagian kecil petualang memutuskan lanjut ke lantai berikutnya. Ya... Mereka yang daritadi berperan paling sedikit, menyimpan tenaganya dan menunggu orang lain berjuang mati-matian menuntaskan masalahnya.
Sedang sebagian besar petualang memutuskan untuk berdiam diri dulu, dan menunggu bersama-sama ditempat ini. Saling merayakan kemenangan dan kenalan dengan orang-orang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Weapon II - Dark Empire
خيال (فانتازيا)Fantasy Based on MMORPG Culture. Meskipun ini bukan Game. ON GOING (Update Setiap Jum'at) Book 2 - Spirit Weapon Series (Novel ini tidak disertai gambar, Karena Author tidak sempat XD.) Tahun 1901, Azuria Continent Melanjutkan petulangan Aloysius Al...