Keluarga son sedang berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan tentang hilang nya putri kebanggaan mereka, Son Seungwan.
"ini sudah hari ke-sepuluh, dia tak kunjung pulang" Tuan son—ayah wendy— menghela nafasnya kasar.
"bagaimana bisa tak seorang pun bisa mendapatkan nya?" tanya Nyonya son—ibu wendy— dengan nada getir.
Kedua orangtua ini sedang linglung memikirkan putri kesayangan nya itu.
Mereka sudah membayar puluhan orang untuk mencari Seungwan. Tapi tetap saja hasilnya selalu nihil. Seungwan seperti hilang ditelan bumi.Kalau kalian bertanya tentang produser Minseok, orang itu tidak memberitahu jika Tao sempat menemukannya. Dia belum memberitahu kepada orang tua Seungwan karena tak ingin mereka mendapatkan Seungwan lebih dulu. Licik kan?.
Anak buah Minseok terus saja menelusuri dan berjaga setiap hari di sekitar rumah Yuta. Tapi akhir-akhir ini mereka tak pernah melihat dua insan itu dirumah tersebut. Apa mereka pindah? Tak ada yang tau.
'Kringg Kringg!!' telepon rumah Son berbunyi.
Nyonya son pun mengangkat gagang telepon tersebut.
"Halo?"
"halo ibu, ini aku seungwan"
—————————————————
"senangnyaa toko roti kita banyak peminat nya disini" Wendy melompat-lompat ria di sekitar dapur.
"iya aku tak menyangka orang-orang disini akan menyukai roti buatan kita" Yuta senyum sumringah.
"eh bagaimana tadi apakah bahasa jepang ku sudah lumayan bagus?" wendy menatap yuta penuh harap.
Yuta terkekeh. Tangannya mengacak-acak rambut halus Wendy.
"sudah sayang.. Kau melakukan nya dengan baik" ucapnya halus.
Wendy tersenyum puas.
Kalau kalian bertanya, mereka ini pindah ke Jepang lima hari lalu. Bahkan yuta sampai membuatkan pasport baru atas nama Wendy khusus untuk gadis itu. Mereka tinggal berdua di rumah lama yuta dan mendekor nya menjadi rumah sekaligus toko roti bersama.
Mereka memulainya dari nol. Benar-benar dari nol. Bahkan hanya dengan uang yang tak seberapa hasil dari mereka bekerja di toko roti nenek Nakamoto saat itu.
Semangat mereka tak pernah luntur. Bahkan orang-orang jepang ternyata sangat menyukai roti buatan mereka. Membuat semangat mereka menjadi bertambah setiap detiknya.
Dan kalau kalian bertanya apakah yuta sudah mengetahui semua tentang Wendy, jawabannya adalah Yuta sudah tau. Dan bagaimana?
Flashback on
Setelah kejadian penculikan wendy oleh tao.
Paginya, mereka bangun dengan posisi saling memeluk. Tidak, hanya wendy yang sudah bangun. Yuta masih terlelap dalam tidurnya.
Wendy menatap pria tampan dihadapannya ini. Ia tersenyum sambil memainkan bulu mata lentik Yuta.
Tubuh wendy sudah baikan, demamnya sudah hilang. Mungkin karena ada yuta disebelahnya makanya dia merasa sangat sehat.
Mata yuta mengerjap-ngerjap. Wendy tak sadar karena dia masih saja sibuk mengagumi ketampanan wajah yuta hingga akhirnya wajah yuta maju dan dengan secepat kilat yuta mencium kening wendy.
Wendy membelalak kaget. Dia merona sekaligus malu karena kepergok sedang memperhatikan yuta. Aahh wendy malu sekali.
Yuta terkekeh. Ia sungguh gemas melihat wajah malu-malu wendy dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Wendy, I Love You!
Fanfiction[8 Chapter END] Son Seungwan, wanita cantik yang juga seorang model sebuah majalah ternama ini harus menerima kenyataan tentang pahitnya hidup. Namun, siapa sangka? ternyata dengan mengubah jati diri nya, ia mampu menemukan belahan jiwa nya yang me...