Feel

5.3K 419 81
                                    

Sesampainya di halte bus. "Yaa? kenapa kau meninggalkanku sendiri, bagaimana jika aku tersesat?" Tanyaku dengan nafas terengah-engah setelah berlari mengejarnya.

Dia menoleh kepadaku." Setelah turun dari kereta kau terus saja mengomeliku. Kupingku sangat panas mendengar omelanmu!"protesnya sambil mengusap kedua kupingnya.

Aku tak terima dengan perkataannya tadi yang berbalik memarahiku. Seharusnya aku yang marah denganmu.

"Mwo?".aku meninggikan suaraku.       " Yaa..." belum selesai aku berbicara, tiba-tiba bus datang menghampiri kami. Lalu ia mengulurkan tangannya kemudian menarik tangannku cepat.
(Apa)

"Kajja busnya sudah datang"ucapnya.
(Ayo)

"Yaa! aku belum selesai berbicara!" ucapku kesal.

Dia lalu mengeluarkan kartu dan menempelkannya pada mesin otomatis itu. Dia menggandengku dengan erat menuju bangku belakang, aku bisa merasakan tangannya yang hangat di pergelangan tanganku. Aku hanya bisa terdiam saat dia menggandengku.

" kita duduk disini saja"pungkasnya setelah itu, kami terdiam untuk waktu yang cukup lama.

Aku merasa canggung duduk berdekatan dengannya. Aku mulai memainkan alur cerita yang tak aku mengerti di otakku yang membuatku cepat-cepat menghentikannya.
Lalu tiba-tiba ia bertanya kepadaku, yang sedari tadi kami hanya diam, tanpa saling menatap.

Dia menoleh kepadaku."Aku akan mengajakmu ke suatu tempat supaya kau tidak marah lagi"

Aku tersentak saat dia berkata padaku, saat aku sedang melamun.
Aku mengalihkan pandanganku dari lamunan gila ini. "Eodi?" jawabku sedikit terbata-bata.
Dia hanya tersenyum kepada ku tanpa berkata apapun.(dimana)

Eun ji POV

"Ada apa denganku?, kenapa saat Joo hyuk menarik tanganku, jantungku terasa ingin meledak."batinku.
Aku mulai merasakan wajahku terasa panas, pasti wajahku mulai memerah, seperti tomat.

aku mengibaskan tanganku, agar wajahku tak berubah seperti tomat.
Aku menarik nafasku panjang lalu kuhembuskan perlahan.

Lalu tak sengaja, aku menatap wajahnya yang begitu tampan dan manisnya, yang membuatku tersenyum -senyum tidak jelas.

" arggh...aniya" aku menggelengkan kepalaku. Seketika bayangan wajahnya muncul di otakku seketika pudar.

'Eun ji, Joo hyuk adalah sahabatmu, jangan sampai kau jatuh cinta dengan sahabatmu sendiri!'batinku memberontak.

Lalu dia berbicara kepadaku yang membuatku sedikit terkejut dan aku mencoba menenangkan perasaan aneh ini agar aku tidak jatuh terlalu dalam.

Setelah sampai di tempat yang ingin kami kunjungi. Ternyata dia mengajakku ke sebuah kafe.

Kafe ini sangat nyaman dan cukup ramai karna banyak pengunjung datang kemari, di tambah lagi letaknya di pinggir jalan yang berdampingan dengan toko-toko elit lainnya.

Kami pun mencari bangku untuk makan, setelah menemukan bangku itu,  dia meletakkan koperku dan beranjak pergi untuk memesan.

"Tunggu, disini aku akan memesankan makanan dulu" Pintanya.

" ne" aku menganggukkan kepalaku.(ya)

Joo hyuk pun datang dengan makanan yang sudah ia pesan dan meletakkan di atas meja.

"Gomawo, kau tahu saja, jika aku sedang lapar" Ucapku senang.(terimakasih)

Segera aku melahap burger yang ada di tanganku. Saat aku sedang asyik makan, dia memulai membuka topik pembicaraan.

" Eun ji, kenapa kau pindah ke Seoul tanpa memberitahuku terlebih dahulu" tanya joo hyuk penasaran.

"Eoh, mianhae joo hyuk. Aku tidak memberitahu mu. Aku saja diberitahu ayahku mendadak, saat ayahku pulang kerja dan menyuruhku berkemas esoknya, jadi aku tak sempat menghubungimu. mianhae"Jawabku dengan tersenyum.(ya,maaf)

"Arraseo, tapi kenapa ayahmu menyuruhmu ke sini?" Tanya joo hyuk.
(Aku mengerti)

" oh, itu ayahku menyuruhku ke seoul untuk pindah sekolah, karna menurut ayahku ada sekolah yang cocok denganku. Dan besok mungkin ada sekretaris Park yang akan mengantarku untuk melihat sekolah baruku" Jawabku.

Dia meminum soda di depannya dengan sekali seruput.
"Lalu kau akan tinggal dimana?"

Aku melirikkan mata ku kekiri, aku mengingat tempat yang akan aku tinggali dimana.

Aku mengernyitkan dahiku." eoh, aku akan tinggal di sebuah apartemen yang letak nya tak jauh dari sini, (aku saja tidak yakin jika tempatnya dekat dari sini.batinku). Geurae aku sudah selesai makan, kajja kita pulang." (baiklah,ayo).

Aku berdiri dari tempat dudukku dan menarik koperku untuk keluar terlebih dahulu. Aku mendengar derap langkah kaki yang sedari mengikutiku.

Dia berjalan di belakangku dan menghentikan langkahnya.

"Bolehkah aku mengantarmu pulang?"
Tanya joo hyuk.
Aku menghentikan langkahku dan menoleh padanya.

" ah,aniya. Aku bisa pulang sendiri lagi pula tidak jauh dari sini, aku bisa naik busway. Lain kali aku akan mengajakmu ke apartemenku, aku pulang dulu"pungkasku dengan nada menolak.(tidak)

Aku segera berjalan menuju bus yang sudah tiba, sambil melambaikan tangan padanya. Aku masuk ke dalam bus dan duduk di dekat kaca bus itu,  aku segera membuka kaca itu dengan mengeluarkan kepala di luar jendela.

Aku menatapnya mematung di tepi jalan.

Joo hyuk berdiri di tepi jalan melihatku masuk bus dengan wajah kecewa.

Saat bus mulai berangkat, "jika kau sudah sampai telpon aku arraseo?" teriak joo hyuk dengan mengisyaratkan untuk menghubunginya.

Dia melambaikan tangan sambil berlari kecil menghampiri bus.

"Ne" teriakku.

-TBC-

Comeback again guys...
Mungkin ini lebih panjang dari sebelumnya.semoga kalian menyukainnya
Janngan lupa vomennt ya😊

-devi-

My friend is idol [FF Suga] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang