Part ini dilihat dari sudut pandang indri,jadi enjoy reading guys.
---------------------------------
Perasaan yang tak biasa yang kurasakan sejak beberapa hari yang lalu sekarang terbukti,perasaan itu adalah perasaan menyambut seseorang yang ku rindukan.
Seorang laki laki yang bisa membuat ku terus memikirkannya dan membuat ku rindu.
Walau sudah ada kumbang yang lain,yang mencoba membuat hidupku sedikit berbeda,tapi tetap saja hanya kumbang itu yang ku mau. Aku pernah berfikir tak mungkin dia dapat menemuiku dan menghampiri ku ke sini,namun tak ada yang tak mungkin jika ia mau.
Dari sini,dari gubuk di tengah sawah ini. Aku bisa melihat seseorang yang jauh di ujung sana berjalan ke arahku. Tak percaya jika ia datang, namun benar adanya itu dia,sebuah rindu yang kutunggu datang.
Entah senyum dari mana yang ada di wajahku datang. Tapi, mengapa ia terdiam sejenak dan berbalik arah?
"Fedi datang ndri" ucap aska di depannku. tanpa ku hiraukan dia,aku langsung berjalan menyusul fedi.
Aku mendengar dia mengatakan "Telat" kata fedi asal sambil berjalan balik dengan sedikit penekanan.
"Ga ada yang telat mas" celetuk ku asal di belakangnya yang membuatnya langsung berbalik.
"Ga ada yang telat mas, apa kabar?" Ulangku, dan ia terlihat gugup.
"Baik ndri,kamu juga apa kabar?" Suara fedi gugup dan juga detak jantungku semakin kencang. Rindu kamu mas.
"Baik,mas kesini naik?" Tanya ku karena aku tak melihat mobilnya.
"Naik mobil,tapi mas tinggal disana!" Tunjuknya jauh di depan jalan setapak. Aku tau karena untuk kerumahku hanya ada jalan setapak di tengah sawah.
"Jalannya sempit ya mas?,pedasaan banget ya mas?" Tanyaku menyindir.
"Engga kok,cuman tadi pas turun dari mobil mau ga mau lepas sepatu,soalnya belok banget. Hehe" jujurnya ia membuat ku tertawa. Ini yang aku rindukan,dapat tertawa lepas bersamanya.
"Mas kesini mau jelasin semuanya ndri,jelasin kalau mas dan ata..." belom sempat dia melanjutkan pembicaraanya tiba tiba aska ada di belakang ku,dengan menaikan sebelah alisnya.
"Fedi? Ngapain lu kesini?" Tanya aska dari belakang ku dengan sedikit emosi.
"Iya gua fedi,kerumah calon istri gua lah" jawab fedi menantang balik aska. Calon istri?. Pikiranku langsung blank.
"Hah? Calon istri? Becanda mulu hidup lu bro. Hahaha" aska mentertawai omongan fedi barusan. Tapi benarkah ucapanya tadi? Aku hanya bisa senang jika iya.
"Udah udah.. sekarang kita kerumah aja ya,udah siang" ajak ku melerai pembicaraan fedi dan aska karena takut terjadi hal yang kurang bagus.
sekarang suasana yang canggung terjadi di ruangan ini. Aska yang biasa mengajak ku mengobrol kini ia diam seribu bahasa. Dan juga fedi,dia masih tak mau memulai.
"Mas fedi tadi yang di sawah mau ngomong apa?" Tanyaku menanyakan pembicaraan yang terpotong tadi.
"Hm,gajadi udah lupain aja" jawabnya.
"Mas saka,ibu minta tolong boleh?"
"Aska ibuuu" ucapku membuat mereka tertawa. Setidaknya suasana mencair sedikit.
"Oh iya maksud ibu itu,hehe"
"Tolong apa bu?" Katanya lembut di hadapanku. Jika dilihat aska adalah pribadi yang baik,tapi tetap saja aku tak bisa denganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love BABY SISTER
RomanceSiapa yang tak ingin memiliki suami setampan dia dan sekaya dia. Tak pernah terlintas sedikit pun di benak ku untuk menikah dengan dia.mungkin itu hanya cita2 sesaat. Pertemuan tak sengaja yang mempertemukan kami. Yang kini aku menjadi miliknya.