You always have my heart.
Arya dan Sofie, bersahabat sejak kecil. Mereka tak terpisahkan, saling melindungi dan menyayangi. Layaknya belahan jiwa dalam satu raga. Karena terbiasa bersama, Arya memiliki perasaan lebih pada Sofie. Menyimpan rasa dalam hati hingga tidak tergoda gadis lain.
Perasaan cinta sepihak untuk sahabat. Sofie gadis yang manis dan lembut. Arya merasa takut kehilangan, bahkan tak rela lelaki lain memiliki Sofie. " Sofie akan selalu menjadi milikku", ucap Arya dalam hati.
Arya takut bila Sofie tahu tentang perasaannya, akan menjauh sebagai sahabat. Karena pemikiran itu, Arya mencoba untuk kencan dengan beberapa gadis yang mirip dengan Sofie.
~~~~~~~~~
Arya dan Sofie satu sekolah, hanya berbeda kelas. Mereka selalu pergi dan pulang bersama.
Arya menatap Sofie selalu manis, walau tersamar dengan kacamata dan rambut yang dikuncir kuda.
Setiap jam istirahat, Arya selalu menghabiskan waktu bersama Sofie. Meski punya teman kencan tiap minggu. Arya mengatakan pada mereka, kalau Sofie lebih penting.
Setelah jam pelajaran kedua selesai, Arya menuju kelas Sofie. Ia melihat Sofie sedang sibuk memasukkan buku ke dalam tas, tanpa disadarinya Arya sudah duduk dibangku depan."Sof, ayo ke kantin... laper nih," Arya merengek padanya sambil memegang perut. Sofie membalas dengan senyum lalu jalan duluan ke kantin.
>>>>>
Saat pulang sekolah mereka akan bergantian menunggu ditempat parkir. Kelas Arya baru saja selesai, Ia bergegas menuju ke tempat parkir.
Saat berjalan menuju parkiran, Arya melihat Sofie duduk dikursi. Arya berjalan mendekat kearahnya. "Sof, maaf ya... Kamu jadi nunggu lama."Dia tersenyum dan menggeleng pelan. "Aku belum lama nunggu kok, baru sekitar 15 menit," balasnya.
"Aku traktir kamu ice cream strawberry, gimana? Sebagai balasan waktu kamu menunggu aku," tawar Arya.
Sofie menggeleng dan tersenyum. "Aku udah biasa nunggu kamu, santai saja."
"Aku bahagia menyukaimu, karena hatimu sangat baik," batinku.
Setelah itu Arya mengajak Sofie pulang.~~~~~~~~~
Pov Arya
Beberapa hari kemudian
Aku sedang dalam mengikuti pelajaran di kelas. Lalu, aku merasa ponsel bergetar, kemudian membaca pesan yang masuk. Setelah membacanya mataku terbelalak kaget.
DEG
From 081XXX
Sofie pingsan, cepat datang ke rumah sakit XX.
Aku bergegas meminta izin untuk keluar pada guru yang mengajar. Dengan cepat aku berlari ke parkiran, untuk menuju ke rumah sakit. Aku memacu motor dengan cepat. Perasaanku panik, bingung dan cemas.
Di rumah sakit, aku ke bagian informasi dan menayakan kamar rawat Sofie.
Saat aku masukruangan, Sofie terbaring lemah dengan infus dan oksigen. Aku melihat dengan wajah sendu. Lalu, duduk dikursi dekat ranjang dengan pelan. Melihat keadaannya, aku teringat kejadian saat dia mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu.
" Apa penyakit yang diderita oleh Sofie sampai harus dibawa ke rumah sakit?," ucapku lirih dengan mata berkaca kaca.
Tak lama kulihat dia mulai bangun dan duduk bersandar pada banker terlihat terkejut dengan wajah yang pucat. "Dit, kenapa kamu ada disini?," tanya Sofie.
"Aku disini karena dapat kabar kamu pingsan, apa kamu tahu gimana paniknya aku?,” tanyaku saat melihatnya yang masih kaget akan kedatanganku.
"Please, apa penyakit yang kamu derita?," tanyaku pelan. Aku penasaran karena dia tak pernah mengeluh sakit.Aku lihat dia menundukkan kepalanya, tanpa mau menatapku. "Ak... Aku…mengalami kelainan jantung." Ucapannya yang pelan mampu membuat perasaanku sangat hancur. Aku merasa sangat kecewa, kenapa dia merahasiakannya dariku?.
" Kenapa kamu merahasiakan hal ini?,” tanyaku menahan emosi. Sebisa mungkin menekan intonasi suaraku agar tidak terlihat marah.
" Aku gak mau kamu merasa kasihan padaku," ucap Sofie dengan pelan. Air matanya jatuh dari mata beningnya.
Dengan pelan aku mengusap air matanya. "Aku juga mau bilang sesuatu sama kamu, agar tidak ada penyesalan," ucapku.
Sofie menatapku bingung dengan alis yang mengernyit dalam. Dia menunggu ucapanku selanjutnya. "Aku sayang kamu lebih dari sahabat, kamu sudah mencuri hatiku.
Selama ini, aku menjagamu dengan melakukan kencan mingguan, agar perempuan yang iri dengan kedekatan kita tidak dapat menyakiti kamu." Aku mencium tangannya. Dia menatapku dengan raut wajah yang terkejut."Aku menyayangimu dan akan menjagamu agar cepat sembuh." Kukecup keningnya.
"Aku janji akan membantumu mendapatkan donor jantung. Aku mau kamu bertahan."
Wajahnya terlihat sendu,''apakah dia tak senang dengan perasaanku?."tanyaku dalam hati.
"Adit…Aku juga sayang sama kamu. Tapi aku takut tidak dapat menemanimu lebih lama," katanya lirih sambil terisak.
Dalam sekejap, jantungku serasa berhenti. Baru kali ini mengharapkan sesuatu, ketika terpenuhi harus rela melepaskan. Aku bingung untuk bersikap, akal sehatku seakan hilang.
"Sofie, apa aku boleh minta sesuatu padamu?" Sambil memandang mata dan menyentuh pipinya. Aku tanpa sadar terlintas pemikiran ini.
Dia mengangguk pelan dan sedikit tersenyum, walau wajahnya terlihat pucat.
" Aku mau kamu menjadi kekasihku."
Hanya ini yang sekarang ada di pikiranku. Bahkan setelah sekian lama, mengapa takdir terlihat kejam untukku?
"Aku mau jadi kekasihmu," ucapnya.
Aku memeluk dan mengecup pelan pucuk rambutnya.~~~~~~~~~
"Tuhan...berikan aku waktu sedikit lagi untuk membuat kenangan bersamanya." - Sofie
"Aku akan selalu bersamamu sampai waktu yang memisahkan kita. Karena kamu separuh jiwaku." - Adit
END
With Love and Smile....Fly.
Please give your vote and comment.
Special thanks for camoccachino,unknownsiwonest,veaaprilia,Arissona,sicuteaabis,dharma_byakta,harya_kei,nickeyufa26,GenthonkGenthink,MeonkDagong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love
ChickLit"Let Me Love You.. If not for the rest for your life.. Then for the rest of my life..."