Nikah Kontrak ♥ 17+ [kth.psy]

🔹Perbaikan🔹

TAEHYUNG POV

Beberapa hari sudah berlalu, tepatnya hari ini Soo Young sudah dibolehkan meninggalkan rumah sakit. Eomma yang beberapa hari lalu juga sempat dirawat di rumah sakit karena kesalahan yang aku buat, sekarang dia jauh lebih sehat dari sebelumnya. Aku senang melihatnya. Meskipun bisa dibilang aku sering melakukan hal yang tidak disukai eomma, tapi aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti hatinya. Namun, kali ini aku tidak ingin mengecewakannya lagi, aku berjanji akan mengajak Soo Young bulan madu keliling Eropa. Dan aku akan menepati janjiku itu.

Sekarang aku bersiap menjemput Soo Young di rumah sakit. Eomma sengaja tidak ikut denganku, tapi dia menyuruh Jimin untuk ikut bersamaku. Setelah dia melihat apa yang sudah aku lakukan dengan Yeri beberapa hari yang lalu, dia meminta Jimin untuk selalu ikut denganku kemana pun aku pergi. Sebenarnya aku risih jika harus dijaga seperti anak kecil seperti ini, tapi eomma tidak mau mendengar penolakan dari mulutku. Dengan terpaksa, akhir-akhir ini aku selalu ditemani Jimin kemana pun aku pergi.

Cittt 🚗

Tidak terasa aku sudah sampai di rumah sakit tempat Soo Young dirawat. Aku memberitahu Jimin agar menungguku di mobil saja, karena ada sesuatu yang ingin aku ceritakan dengan Soo Young. Sesuatu itu ialah peristiwa yang terjadi di rumah saat Soo Young berada di rumah sakit. Sebenarnya aku agak malu menceritakan peristiwa itu, tapi aku tidak ingin menyembunyikan apa pun dari Soo Young. Langsung saja aku menuju ke kamar tempat dia dirawat.

Ceklek...

Dia peka jika ada seseorang yang membuka pintu kamarnya. Soo Young langsung menoleh ke arah pintu dan mendapatiku sedang berdiri di sana dengan membawa seikat bunga mawar untuknya. Dia yang sedang merapikan baju-bajunya ke dalam koper akhirnya menghentikan aktivitasnya dan membalas kedatanganku dengan senyuman.

"Eoh Taehyung-ah wasseo." Ujarnya sambil berjalan mendekatiku.

"Ne.. Bukankah aku datang lebih awal?"

"Hm.. ini terlihat aneh. Apa ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan? Apa ini penting?"

"Ya! Kamu bisa menebaknya sebelum aku memberitahu."

"Cih, marhaebwa. Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya dengan begitu polos.

Terlebih dahulu aku menaruh bunga yang aku bawa di sofa putih yang ada di dekat Soo Young, lalu aku meraih kedua telapak tangannya dan mensejajarkan tubuhku dengannya.

"Waeyo? Apa ini serius?"

Aku memfokuskan kedua mataku pada kedua retina Soo Young, lalu aku tersenyum dan berkata "Kajja, kita bulan madu bersama."

"Nde?! Geundae, Wae?!" Respon Soo Young sambil membelalakkan kedua matanya.

"Aish, apa aku membuat jantungmu menari-nari didalam sini. Hm, sepertinya iya." Tuturku sambil mendekatkan telingaku mendengarkan degub jantungnya.