Floren POV
Kenapa si jomblo nanyain begituan sih? Gue harus jawab apa duh. Gawat banget.
"Yauda kalo gak mau jawab gapapa. Gue gak maksa" ujar James kemudian
Gue masi diem. Gatau mau ngomong apa.
"Kita udah nyampe. Lo masi mau diem disitu?" tanya James yang membuat aku tersadar dari lamunan.
Kok cepet? Eh itu pernah gue tanyain kan? Kenapa gue sering ngelamun? Kalo kesambet ntar gimana..........
Akhirnya gue pun masuk ke kampus sendirian, si James ada urusan gitu. Pas masuk, gue ngeliat tatapan aneh dari anak-anak. Ini gue kenapa lagi coba? Akhirnya guepun mendatangi tempat yang rame banget yaitu di majalah dinding. Pas gue lagi berdesak-desakan buat ngelewatin lautan manusia dan akhirnya nyampe, gue ngeliat foto gue sama James pas di mall kemaren. Pas yang beli baju. KOK BISA ADA DISITU?!?!? ADUH............ James harus tau. Harus.
Gue pun langsung mencopot foto-foto kampret itu dan langsung segera nyari James. Dan gue nemuin dia di taman. Dia lagi duduk dibawah pohon besar gitu. Yakan macem jomblo banget. Eh. Jangan mikirin gituan Floren. Fokus tujuan lo nyari dia.
000
James POV
Gue lagi males sama suasana kampus jadi gue mutusin buat duduk dipohon yang rindang itu sambil ngedengerin musik. Siapa tau ketiduran. Trus dibangunin cewe cantik. Yakan?
Pas gue uda bersiap menikmati lagu, tiba-tiba ada yang nyopot headset gue. Dan ternyata itu Floren. Cewe freak.
"Lo harus tau ini" ujarnya seraya menunjukkan foto pas kita ke mall kapan hari
Ternyata gosip baru. Gila, masa jalan-jaaln sekali sama asisten, satu kampus bisa tau. Keren. Eh. Kok asisten. Mantan asisten
"Yauda biarin kali. Ngurusin banget" jawab gue santai
"Elo mah gak masalah. Lah gue? Bisa kena macem-macem." katanya seraya duduk di sebelah gue. Nyederin kepala gitu. Nyenderin di batang pohon. Kenapa gak di gue aja? Eh.
"Kalo lo ada yang jahatin, bilang gue. Gampang kan?"
"Tau ah. Capek gue" ujarnya seraya menutup mata. Bukan meninggal oke. Mungkin cuma mau menikmati suasana.
"Kenapa sih lo?" tanya gue heran
"Gak papa. Cuma capek" jawab dia yang masi sama dengan keadaan tadi
"Capek kenapa?" tanya gue lagi
"Ada banyak hal yang gak lo ketahui tentang gue, James." ujarnya kemudian
Dan itu bikin gue kepo.
"Gak mau berbagi sama gue?" tanya gue sekali lagi
"Entahlah. Mungkin belom saatnya" jawab dia
Oke. Gue tunggu kapanpun itu. Pasti.
Normal POV
"Eh, lo Floren?" ujar cewe berambut panjang gelombang saat gue baru aja mau kluar dari toilet
"Iya, gue. Lo siapa ya?" tanya Floren heran
"Gue Cyntia. Calon tunangan James. Dan gue mau lo jauhin dia. Karna dia gak pantes buat lo. Dia pantes sama gue. Jadi kalo lo masi tetep ngedeketin dia, liat aja apa yang bakal terjadi" kata cewek itu dengan senyum licik seraya meninggalkan Floren
Kaget. Cengo. Bingung. Heran. Campur jadi satu. Floren cuma bisa pasang muka datar doang. Gatau mau ngapain. Masi shock dengan ancaman barusan.
Akhirnya Floren pun memutuskan untuk menceritakan hal itu kepada James. Karena jujur saja, dia masi bingung apa yang harus ia lakukan. Menuruti omongan cewe yang ngakunya tunangan James atau menuruti omongan James sendiri. Mungkin sih menuruti omongan James, tapi kalo ancaman cewek itu menjadi kenyataan gimana? Floren gamau ambil pusing. Dia ingin tidur dan melupakan segalanya.
Keesokkan harinya, James menjemput Floren lagi. Dan rupanya mood cewek itu lagi biasa saja. Apa mungkin udah lupa sama kemaren? Mungkin nggak. Tapi cuma ingin melupakan sejenak. Mungkin saja.
"Wey, kok diem?" tanya James sambil fokus menyetir
"E enggak kok. Emang mau ngomong apa?" balas Floren
"Apa gitu. Lo diem mulu" kata gue lagi
"Ya gue bingung mau ngomong apa. Lagian gue juga uda crita sama lo"
"Tentang?" ujar James seraya menaikkan alis
"Calon tunangan lo" jawab Floren
"Gue gak suka sama dia" kata James dengan penuh penekanan disetiap katanya
"Tapi dianya suka sama lo" tukas Floren
"Gue gak peduli" jawab James acuh
"Dia uda dijodohin sama lo" balas Floren lagi
"Kan lo uda jadi pacar boongan gue. Jadi amankan?"
"Kalo nyokap bokap lo gak setuju sama gue?"
"Harus setuju"
"Maksa banget"
"Gue gamau debat sama lo"
"Gue cuma tanya James Kevin. Gue cuma tanya kalo nyokap bokap gak setuju gimana?" tanya Floren dengan penekanan
"Kita brusaha bikin setuju" jawab James
"Lo nyusahin gue emang" ujar Floren seraya memandang jalanan.
Cup!
"Lo bawel, gue cium lagi" kata James datar
"Kampret" dengus Floren
"Mau lagi?" tanya James seraya menaikkan alis
"Iya iya enggak" jawab Floren pasrah.
"Good girl" ujar James dengan seringaian kecil.
000
Floren POV
Cowok ngeselin emang. Demenannya nyosor mulu Dikira bebek apa. Hih.
"Mulut lo manyun mulu. Kayak bebek tau gak. Mau dicium lagi?' ledek James
Idih. Dicium dia ogah banget. Muntah pelangi gue. Emang ada yak? Eror lama-lama gue jadinya.
"Diem mulu. Gue cium beneran, tau rasa lu" kata James lagi
"Gue ngomong salah, gue diem salah. Maunya apaan sih?", tukas Floren dengan jengkel. Yaiyalah jengkel. Diem salah. Ngomong salah. Minggat aja udah.
"Udah sampe nih. Ayo turun" ujarnya seraya mematikan mesin dan pergi ninggalin gue.
"Dasar cowo ngeselin" batinku.
Gue pun berjalan ke kelas dan duduk di bangku gue. Dan gue nemuin foto gue sama........sama Kevin. Eh kok bisa ada disini? Siapa yang naruh coba? Aduh.
Gue pun segera membereskan foto -foto tersebut dan memulai pembelajaran. Karna dosen aslinya uda masuk.
Pelajaran pun selesai, pas gue mau ngecek loker, tiba-tiba disana terdapat coklat. Dari siapa nih? Valentine uda lewat perasaan. Apa dari secret admirer? Atau ada hubungan dengan Kevin?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Okayy. Gue lagi ngestuck. Endingnya gajelas banget. Itu baru konflik awal. Ntar bakal ada konflik yang parah kok. so, keep waiting ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Savior
Teen FictionFlorentia Agatha. Cewek aneh dan penyendiri yang berhasil menarik perhatian James, asisten dosen yang cukup tampan dan memiliki banyak fans. Siapa sangka pertemuan yang tidak terduga menjadi masalah yang besar buat Floren? Apa yang terjadi sebenarn...