Chapter 5 - Malam Hari di Lautan

646 73 0
                                    

Lyon menghindari serangan seorang duyung dan memukul kepala duyung itu dengan ujung pedangnya. "Kenapa mereka tak ada habisnya?" gumamnya sambil mengayunkan pedang untuk memotong sulur-sulur duyung.

Dari kejauhan, Lyon melihat seseorang yang tengah terseret ombak, berusaha melepaskan diri. Ia berusaha melepas sulur yang mengikat lehernya dan membawanya ke tengah lautan. Lyon membelalakkan matanya ketika ia mengenali siapa orang itu.

"Arisu!"

Lyon segera melompat ke air dan berenang menuju Arisu. "Lepaskan dia!" seru Lyon, terus berenang. Arisu yang masih berusaha membebaskan diri terkejut ketika melihat Lyon berenang ke arahnya.

Duyung yang membawa Arisu menggeram dan menarik Arisu ke dalam air bersamanya. "Tak akan kubiarkan..." Lyon menarik napas dan menyelam. Namun seketika seekor duyung menarik kaki Lyon. Lyon mencoba melepaskan diri namun duyung lain berdatangan, ikut menariknya.

Mereka menggenggam Lyon dengan erat, mencegahnya kabur. Seorang duyung menggenggam wajah Lyon dari belakang, membuat gelembung udara keluar dari mulutnya. Ia sudah kehabisan napas, dan sebentar lagi akan tenggelam.

"Frjósa."

Arisu menggenggam sulur yang menjerat lehernya. Hawa dingin keluar dari tangannya, membekukan sulur itu. Ia lalu dengan cepat mematahkan sulur yang beku itu dengan tangannya. Duyung yang membawanya mendesis dan berenang dengan cepat ke arah Arisu, namun ia dengan cepat menghindar dan menggenggam ekor duyung itu, membekukannya.

Arisu berenang menuju Lyon dan membekukan kedua wajah duyung yang menyergap Lyon, lalu menariknya ke permukaan air. Mereka berdua pun sampai ke permukaan. Lyon terbatuk, berusaha mengeluarkan air yang memenuhi hidungnya, ketika tiba-tiba Arisu memukul kepalanya. "H-hei! Sakit, tahu!"

"Kenapa kau mengejarku?" tanya Arisu. "Kau bisa saja terbunuh oleh para duyung itu," sambungnya.

"Tentu saja aku menyelamatkanmu!" balas Lyon.

"Aku bisa melakukannya sendiri, tahu," kata Arisu, "lagipula sebelum mereka menarikku ke dalam air aku sudah merapal mantra agar aku bisa bernapas." Ia lalu menyentuh permukaan air, membuat lapisan es yang membentuk jalur menuju kapal dan naik ke atasnya. "Ayo kembali ke kapal," ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepada Lyon. Lyon menggenggam tangan Arisu dan naik ke atas lapisan es, lalu mereka bersama-sama bergegas menuju kapal.

Duyung-duyung pun berlompatan ke arah mereka. Mereka mencoba menarik Lyon dan Arisu kembali ke dalam air. Seorang duyung menggenggam kaki Lyon, membuatnya jatuh. "Enyah kau, Duyung!" tukas Lyon sambil memukul mundur duyung itu dengan ujung pedangnya.

"Sebentar lagi sampai, Lyon. Ayo!" Arisu membantu Lyon berdiri dan melanjutkan perjalanan mereka ke kapal.

Sementara itu, para awal kapal masih memerangi para duyung. Endar mengayunkan tombaknya, berusaha menghalau duyung-duyung yang melompat ke arahnya. "Sial—kapan mereka akan menyerah?" Saat Endar lengah, seorang duyung menerjangnya dari belakang dengan kencang sampai ia terjatuh dari geladak kapal.

Endar segera menancapkan tombaknya di badan kapal, sementara duyung itu masih menggelayuti kaki kirinya. "Kau tampan, Tuan Elf," kata duyung itu. "Aku akan senang jika kau ikut bersamaku ke sana."

"Terima kasih atas pujianmu, Nona Duyung," balas Endar, "tapi sayang, kurasa aku harus menolak tawaranmu." Endar mengangkat kaki kanannya dan menendang duyung itu hingga jatuh ke air. Ia memanjat kembali ke kapal.

Raven masih menggunakan sihirnya untuk menyeimbangkan kapal, walaupun ia sudah terlihat kelelahan. Tanpa ia sadari, seorang duyung melompat ke arahnya dan menerjang Raven. Mantranya pun terlepas dan kapal mulai oleng kembali.

Tale of Distant Land - Land of the Fairies [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang