Gabe terdiam. Ia langsung memakai kembali topi kupluknya. Clementine pun kembali dengan sebotol air minum dan menaruhnya di sebelah tempat Gabe duduk.
"Jika kau butuh sesuatu lagi, katakan saja padaku. Aku akan naik ke atas untuk memeriksa keadaan,"
Ucap Clementine yang langsung menaiki bagian atas gerbang. Gabe membuka botol minum yang ada disampingnya. Saat Gabe baru saja akan minum, ia mendengar suara sebuah senandung lembut. Gabe meletakan botol minumnya dan berjalan perlahan menuju asal suara. Ia menaiki bagian atas gerbang. Tapi... Clementine ada di atas sana. Apa mungkin...? Pikir Gabe saat sudah sampai di atas..."Hearts beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can i love when i'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer,"Clementine sedang bersenandung kecil sambil melihat ke arah langit yang kebetulan sedang berbintang. Gabe memperhatikan dengan serius.
"I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid
I have loved you for a thousand years
I'll loved you for a thousand more,"Seketika, nyanyiannya terhenti begitu saja. Clementine melihat ke arah cahaya rembulan. Gabe memberanikan diri untuk menghampiri Clem.
"Merindukan seseorang?"
Tebak Gabe tiba-tiba. Clementine menoleh ke arah Gabe.
"Kau mengagetkanku,"
Ucap Clementine singkat. Gabe mengangkat kedua bahu.
"Aku hanya mendengar sebuah nyanyian lembut, kemudian aku mencari tau kemari,"
Jelas Gabe.
"Jadi kau mendengar nyanyianku tadi?"
Clementine menghela napas. Gabe mengangguk perlahan sambil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal.
"Kau pernah diajarkan untuk bernyanyi?"
Tanya Gabe berdiri di sebelah Clementine.
"Yah, ibuku mengajarkan banyak hal. Tetapi aku masih berumur 8 tahun saat itu. Aku jadi lupa beberapa hal,"
Cerita Clementine.
"Ayahku mengajarkan beberapa hal. Dari baseball, cara bermain gitar, dan bahkan aku diajarkan untuk menembak menggunakan pistol, tetapi ibuku melarang,"
Cerita Gabe sambil tersenyum. Namun kemudian, dia menunduk sedih.
"Ayah dan ibuku selalu bertengkar. Aku pernah mendengar kata 'berpisah' di tengah-tengah pertengkaran mereka,"
Lanjut Gabe lirih.
"Aku ingin kehidupanku seperti dulu lagi, dimana semua ini tidak akan terjadi,"
Gabe menghela napas.
"Tapi setidaknya aku bisa bertemu dengan sahabat sepertimu,"
Lanjut Gabe sambil tersenyum memaksa. Clementine melirik Gabe iba.
"Aku sudah mengatakannya padamu. Semua orang disini mengalami hal yang sama. Termasuk diriku,"
Ucap Clementine ikut tersenyum memaksa.
"Aku akan bertarung terus menerus sampai menemukan tempat dimana aku bisa meneruskan apa yang diajarkan oleh ayah dan ibuku,"
Tekad Clementine. Gabe menoleh ke arah Clementine. Kagum dengan apa yang ditekadkan seorang gadis yang terlihat lugu namun tidak lemah dan pantang menyerah.
"Kau begitu berusaha... itu sebabnya aku menyukaimu,"
Ucap Gabe tanpa menyadari apa yang dia ucapkan. Clementine kaget lalu menoleh ke arah Gabe.
"Kau... tadi mengatakan apa?"
Tanya Clementine mengoreksi apa yang diucapkan oleh Gabe.
"Eh-a-aku? Aku-aku tidak mengatakan apapun,"
Ucap Gabe terbata-bata dan melihat ke arah lain. Clementine yang kebingungan hanya melihat lurus ke arah jalanan yang kosong. Gabe terlihat memukul-mukul dahinya sendiri sambil berkomat-kamit tidak jelas."Time stand still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Evey breath
Every hours has come to this
One step closer,"Clementine kembali bersenandung, hanya saja kini dengan suara yang lebih pelan. Gabe menoleh ke arah Clementine.
"I have died everyday
Waiting for you
Darling don't be afraid
I have loved you for thousand years
I'll love you for a thousand more,"Kini, Gabe melihatnya seperti diiringi pleh musik piano yang sangat lembut hingga memberikan ketenangam tersendiri bagi Gabe.
"And all along i believed i would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for thousand years
I'll love you for a thousand more,"Clementine menunduk. Gabe menaikan sebelah alis.
"Menurutmu untuk siapa kau menyanyikan lagu itu?"
Tanya Gabe tiba-tiba.
"Ayahku bilang, suatu hari, untuk orang yang aku sayangi. Aku menyanyikannya setiap hari untuk ibuku, yah, tapi itu dulu,"
Cerita Clementine sambil tersenyum. Tak lama kemudian, mereka mendengar suara sebuah mobil van yang datang mendekati mereka. Tripp, Eleanor, dan Conrad datang bersama beberapa tentara Wellington. Clementine segera membuka gerbang untuk mereka.
"Kita harus segera memulai pencarian kita. Masing-masing harus berpencar. Clementine bersama dengan Conrad, dan Gabe, kau denganku,"
Komando Tripp. Mereka pun segera berpencar untuk mencari apakah ada celah tempat para walkers memasuki wilayah Prescott.
"Kita akan berkeliling di bagian kiri, jika menemukan sebuah celah, aku akan mengambil beberapa papan kayu untuk menutupinya,"
Ucap Conrad. Clementine mengangguk, kemhdian berjalan di depan Conrad.~To Be Continued~
Thanks for Reading ( ^-^)~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Further Than A Dream (TWDS3 Fanfic)
FanfictionFanfic about Clementine on TWD the game! Especially fo Gabentine! 💟 Menceritakan seorang gadis perempuan bernama Clementine atau Clem yang menjalani kehidupan yang dipenuhi zombie atau disebut sebagai walkers bersama beberapa orang yang ditemuinya...