[01]

1 2 0
                                    

DIBUAT: 10 JULI 2017
PUBLISH: 8 Agustus 2017

–·HAPPY READING·–

Lindsey tanpa sengaja mendengar dan melihat 2 orang gadis yang sedang berbincang-bincang didepan pintu apartemen milik teman semasa kecilnya, yaitu Kevin.

"Gimana kalau yang keluar nanti bukan Kak Kevin, tapi malah ibunya?"

"Tenang saja! Katanya orang tua Kak Kevin sedang dinas keluar kota"

"Masa menyatakan cinta sampai kerumahnya? Itu…"

"Hei! Kalian!!" potong Lindsey dengan nada tinggi lalu berlari kearah dua gadis itu. Dengan sigap Lindsey merentangkan kedua tangannya di depan pintu apartemen Kevin untuk menghalangi mereka, saat mereka hendak mengetuk pintu.

"Sana pulang!! Aku ini punya kewajiban menjaga Kevin selama paman dan bibi dinas di luar. Aku tidak akan membiarkan kalian seenaknya nembak Kevin!!" lanjut Lindsey hingga membuat kedua gadis itu tercengang dalam diam.

BRAK

Terdengar suara pintu yang berbenturan dengan kepala Lindsey, karena Kevin dengan sengaja membuka pintu agak keras agar dapat mengenai Lindsey. Tak lama setelah pintu terbuka, tampaklah Kevin yang berdiri di ambang pintu.

"Lindsey, suaramu keras sekali, sih. Mengganggu tetangga tau!" ucap Kevin saat sudah berdiri di belakang Lindsey.

"Kyaa~ Kak Kevin" ucap kedua gadis itu ketika bisa melihat Kevin secara dekat, sedangkan Lindsey masih setia memegangi bagian kepalanya yang baru saja di adukan dengan pintu.

Kevin yang melihat ekspresi wajah Lindsey, langsung saja merangkulkan kedua tangannya kepundak Lindsey, lalu dengan santainya ia meletakkan dagunya diatas kepala Lindsey.

Kedua gadis yang melihat perlakuan Kevin kepada Lindsey hanya bisa saling pandang dan melemparkan senyum kecutnya.

Lalu salah satu dari mereka mulai bicara dan memcah keheningan itu.

"Apakah dia 'adik yang tak bisa melepaskan kakaknya' yang dimaksud oleh teman sekelasmu kak?" tanya gadis berambut pirang kepada Kevin, Lindsey yang mendengar pertanyaan itu langsung saja membelakkan matanya sebagai tanda bahwa ia tidak percaya kepada ucapan gadis itu.

"Hei! Aku ini teman masa kecilnya Kevin! Dasar, tidak sopan" gerutu Lindsey, lalu suasana kembali hening.

Lindsey yang mengingat tujuan kedua gadis itu, langsung mengeratkan tangannya untuk mencengkram lengan Kevin yang melingkar dibahunya.

"Kev, katanya mereka mau nembak kamu lho!" ucap Lindsey dengan nada tinggi, dan menunjuk gadis yang ada hadapannya.

Kevin yang mendengar pernyataan Lindsey hanya mengikuti arah yang di tunjuk oleh nya. Sedangkan gadis yang ditunjuk hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu.

"Ooh… dia sepertinya lumayan mirip dengan tipeku" balas Kevin tenang dan dengan senyuman yang mengembang diwajahnya, hingga membuat wajah gadis tadi tersipu malu.

Sedangkan Lindsey yang mendengar pernyataan Kevin hanya bisa merasa kecewa dan sedih.

"Di… Dia seperti anak gaul yang tidak bisa masak, selain itu dadanya juga besar! Tidak boleh! Tidak boleh! Pokoknya tidak boleh!" ucap Lindsey dengan nada yang agak frustasidan semakin mengeratkan cengkramannya ke lengan Kevin.

"Baiklah … aku tidak akan pacaran dengannya…" ucap Kevin menggantung, hingga membuat ketiga gadis itu terkejut.

Salah satunya merasa lega dan senang, dan yang dua merasa kecewa dan sedih.

"Apa boleh buat, Lindsey selalu manja padaku sih, ya…"

"Apa?!" ucap gadis berambut pirang menyela ucapan Kevin.

"Karena itu maaf ya…"

"Aku tidak bisa terima itu!" ucapnya lagi dan memotong ucapan Kevin.

"Kalau begitu …" ucap Kevin yang sengaja digantung. Lalu ia melepaskan rangkulannya dari Lindsey dan berjalan menghampiri kedua gadis itu.

"Aku akan jadi teman mu. Ayo, kita pergi main" sambung Kevin sesampainya dia dihadapan gadis itu.

"Kevin!!" bentak Lindsey sebagai bentuk ketidak setujuannya dengan sikap Kevin.

"Tidak boleh!! Kalau hanya teman, seharusnya kau tidak masalah kan!!" balas kevin tanpa menoleh ke Lindsey dan dengan nada yang tegas.

Hal itu langsung menyadarkan siapa Lindsey bagi Kevin.

"Jam malamnya jam 7 yah!! Kalau kau pulang cepat, mungkin nanti aku akan membawakan bola-bola daging kesukaanmu" ucap Lindsey setengah berteriak, karena Kevin sudah agak jauh darinya.

Lindsey hanya menatap punggung Kevin yang semakin menjauhi dirinya dalam diam dan berusaha menahan tangisnya.

•••
Tbc

Vote + komment ya!!

<<<Vote 10+>>>
L A N J U T

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

End Of Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang