one - tawuran lagi?

108 8 3
                                    


Iqbaal itu Bad boy tapi suka susu. Iqbaal itu Raja dari segala tawuran tapi kalo ngeliat bunda marah malah kicep. Iqbaal itu gak peka karena Iqbaal bukan pemain game 'clash of clans'. Iqbaal itu nyebelin tapi bagi (namakamu) ngangenin. Iqbaal itu... Manusia tersempurna yang di ciptakan Tuhan untuk (namakamu) selamanya.

'Cewek itu selalu benar, dan Iqbaal emang tampan. So, sabarin aja.' – Iqbaal.

'Tampang sih boleh Bad boy, tapi siapa sangka kalo hatinya Iqbaal kaya Hello Kitty. Di bentak dikit nangis, di omelin dikit nangis, di jewer dikit nangis, apa-apa nangis. Maklum dia kan Bad boy rasa anak bunda.' – (namakamu)

***

"Sehari aja, gak usah tawuran! Jadi anak kok keras kepala, gede mau jadi apa lo?" omel (namakamu) yang tengah meyeret lengan Iqbaal kasar.

Iqbaal sesegukan, padahal (namakamu) gak ngapa-ngapain.

"Aldi yang ngajakin gue," elak Iqbaal dengan nada protesnya.

Kalo kaya gini terus, (namakamu) lama-lama bisa gila ngurusin si Iqbaal doang. Tangan (namakamu) kini beralih membuka pintu UKS dan Iqbaal dengan ancang-ancangnya sudah siap untuk lari.

Lebih baik lari daripada di obatin (namakamu), yang ada bukannya sembuh malah tambah sakit.

"Mau kemana, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan?" tanya (namakamu) yang sudah menarik telinga Iqbaal.

Iqbaal mengaduh saat jemari lentik (namakamu) menyentuh lembut telinganya namun berefek dahsyat pada kulitnya. Ini perih permisah.

"Mau ke toilet yang, kebelet." fix! Iqbaal dodol, emang.

"Mau ke toilet apa mau kabur, hem?" (namakamu) semakin memperkeras jewerannya di telinga Iqbaal.

Iqbaal lagi-lagi mengaduh "Mau kabur, eh. Mau ke toilet maksudnya," udah di bilang, si Iqbaal tuh emang dodol kalo urusan bohong.

Ingat kata bunda? Kalo lupa, mari kita ingatkan. Kata bunda 'Anak baik itu di larang bohong, kecuali dalam ke adaan mendesak' jadi, Iqbaal harus nurut kata bunda.

"Oh... Sekarang Iqbaal udah pinter bohong, mau gue aduin ke bunda?" tawar (namakamu) menganggukan kepalanya. "Oke, gue bakal lapor ke bunda kalo anaknya ini ternyata udah berani berbohong."

Mampus. Kalo bunda tau bisa-bisa jadi rempeyek Iqbaal di rumah. Iqbaal takut bunda? Jelas, karena bunda adalah sosok malaikat yang menyimpan monster di dalamnya. LoL.

"Jangan, yang. Sama pacar sendiri begitu," dengus Iqbaal melas.

Suara decakan terdengar. "Mangkannya nurut! Itu luka kalo gak di obatin bisa infeksi, lo mau muka lo di amputasi dan kadar ke gantengan lo seketika lenyap?"

Iqbaal menggeleng takut, bukan takut karena wajah (namakamu) yang menyeramkan, tapi yang Iqbaal takutin tuh kalo mukanya di amputasi, gimana jadinya muka di amputasi? Stupid boy. 

"Gak mau kan? Mangkannya ikut. Lo kan cuma duduk, nikmati dan hayati." ucap (namakamu) membuka pintu UKS lalu tangannya kembali menarik Iqbaal.

(Namakamu) mendudukan Iqbaal di ranjang UKS terus ngambil kotak P3K dan peperangan pun di mulai. Hohoho.

"Sakit, yang." desis Iqbaal memasang wajah melas-melas minta di tabok.

Dahi (namakamu) seketika mengerut. Cowok gue sarap kali? Belum juga gue obatin udah teriak sakit, dasar sableng. Pikirnya.

"Diem, kalo lo gak diem bakal gue laporin bunda!" ancam (namakamu) menuangkan alkohol ke kapas.

Sedikit lagi sampai akhirnya benda menyeramkan itu menempel mulus tepat di tulang mata Iqbaal. Fix, mukanya Iqbaal seketika merah kaya pantat bayi lagi iritasi sama popok. Ngakak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang