Keluarga Aneh

615 24 0
                                    

"Luke! Astaga! Kapan kau datang?" Aku berlari memeluknya.

Dia tersenyum, "Kejutan"

"Aku merindukanmu. Sangat" bisikku dengan posisi tetap memeluk Luke.

"Aku juga merindukanmu Jane. Kau sudah melupakanku ternyata" dia mengurai pelukan kita.

"Siapa bilang? Tidak akan pernah Luke, aku berjanji" kataku bersungguh-sungguh.

"Buktinya kau tak pernah mengunjungi tempatku."

"Aku sibuk, lain waktu aku pasti akan mengunjungimu."

"Baiklah."

Biar kujelaskan terlebih dahulu siapa itu Luke. Dia adalah teman masa kecil juga tetanggaku sewaktu di New York. Tapi itu dulu, aku pindah ke London dan kita berpisah. Aku berteman dengannya dari sekolah kanak-kanak sampai menengah pertama akhir. Aku tak punya teman selain dirinya, bisa dibayangkan betapa akrabnya kita.

"Kenapa kau melamun, cantik?"

"Siapa juga yang melamun, tukang sok tau."

Dia terkekeh. "Sudah lama aku tak bertemu denganmu. Kau tumbuh menjadi gadis yang manis dan masih dengan kebiasaan mengupil sembarangan."

Aku menoleh ke arahnya, masih dengan telunjuk di dalam lubang hidungku. Aku menghentikan kegiatanku, aku tau Luke menyindirku.

"Dasar tukang sindir."

Lagi-lagi dia terkekeh.

"Jane?" Pintu kamarku terbuka, disana ada ayah, ibu juga adikku dengan pakaian rapi mereka.

"Kalian mau kemana?"

"Kita akan menghadiri acara yang diadakan rekan kerja Papa."

"Baiklah, hati-hati dijalan."

"Jane, ngomong-ngomong tadi kau berbicara dengan siapa?" tanya ibuku.

"Dengan temanku. Kalian pasti sudah mengenalnya, dia tetangga kita dulu."

"Benarkah, siapa?"

"Luke, teman masa kecilku," Aku menyenggol bahu Luke, "perkenalkan dirimu lagi Luke. Mungkin mereka melupakanmu."

Luke diam tak menanggapi ucapanku. Aku menatap Luke geli, dasar Luke si tukang malu-malu. Aku kembali menatap kedua orangtuaku, ibuku menangis. Ayahku menatapku sedih, sedangkan adikku berusaha menenangkan ibuku yang menangis histeris. Kenapa mereka seperti itu? Padahal aku baik-baik saja disini. Jarak kita-pun dekat.

Sungguh aneh keluargaku ini.

Teman Lama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang