?Untitled [Lai Guanlin ft. Bae Jinyoung, Park Jihoon]

913 104 15
                                    










Guanlin. Caca.

Mulai dari muka sampe nama, mereka ga ada miripnya sama sekali. Sifatnya juga beda. Kalo Guanlin lebih pendiam, Caca termasuk cewek yang cerewet. Caca cengeng, Guanlin benci menangis.

Tak ada yang menyangka bahwa keduanya adalah kembar. Berawal dari kemunculan Caca pertama kali di SMA Guanlin, mereka terus-terusan menempel. Entah Caca yang menghampiri Guanlin ke kelasnya, atau Guanlin yang menghampiri Caca ke kelas gadis itu. Jika sudah bertemu ya sudah, urusan akur atau berantem itu terakhiran. Yang penting mereka bersama. Kebersamaan mereka itu dipandang salah oleh siswa lain, para siswa Antariksa mengira Caca adalah kekasih Guanlin. Gosip menyebar, sampai akhirnya Jinyoung yang meluruskan itu semua.

Kenapa Jinyoung?

Abisnya dia digosipin jadi orang ketiga di antara Caca Guanlin. Jinyoung capek, sedangkan kedua sahabat kecilnya itu malah tertawa-tawa tak peduli. Esoknya ia membongkar semuanya, bahwa Caca Guanlin adalah saudara kembar, dan dirinya sendiri adalah sahabat kecil mereka.




***





Guanlin sedang tiduran di kasurnya, masih dengan seragam lengkap melekat di tubuhnya. Ia menggumam samar lirik-lirik lagu yang secara random terputar dari hapenya. Sampai ketika sang kakak berteriak dari lantai bawah.

"GUANLIN INI CACA KOK PULANG-PULANG NANGIS?!"

Guanlin panik. Dia langsung lompat dari kasur terus lari-lari ke bawah.

"Hah hah kenapa kenapa?"

"Gatau ini ga mau cerita sama gua." Kata Daniel, lalu menatap Caca, "Kamu cerita sama kembaranmu, Kakak ada jadwal kuliah 15 menit lagi. Pulang nanti Kakak beliin martabak. Udah ya." Pamitnya sembari mengecup singkat kening adiknya.

Daniel melesat pergi, meninggalkan dua adik kembarnya yang kini saling tatap. Caca masih menangis, airmatanya mengalir deras di pipi, sedangkan Guanlin kini malah jadi emosi sendiri.

"Lo diapain sama Jihoon, sih? Kok balik-balik malah nangis?!" Tanya Guanlin tak santai.

Caca terisak, "Huhu Liiin. Caca sedih." Adunya lalu maju memeluk Guanlin.

Guanlin tak tega, kini mengelus pelan rambut Caca, "Kenapa sih kenapa?"

"Lin.. hiks... masa... Kak Ji..hoon.. nembak Caca...." rengek Caca diselingi isak tangisnya.

Guanlin ternganga, dia menjauhkan tubuh Caca darinya, "Ca lo ditembak kenapa malah nangis?!" Semprot Guanlin.

"HUHU LIIIN KAN GUANLIN JUGA TAU CACA SUKANYA SAMA JINYOUNG BUKAN KAK JIHOON! CACA SEDIH SOALNYA KENAPA YANG NEMBAK MALAH KAK JIHOON BUKAN JINYOUNG HUHU LIIIN TOLONGIN CACAAA!!"

"Ya kalo gitu tolak aja si Jihoon!"

"Gak bisaaaa huhu..."

"Kenapa gak bisa kan lo gak suka sama dia!"

"Kak Jihoon kan baik... terus ganteng pula.... masa Caca nolak dia kan sayang..."

Guanlin pusing ngadepin Caca.








Sedangkan di balik pintu rumah, ada Jihoon yang berdiri mematung. Tadinya ia ingin memberikan botol minum Caca yang tertinggal di mobilnya, Daniel menyuruhnya masuk sementara ia berangkat ke kampus. Jihoon menurut saja, baru ingin masuk ia malah mendengar percakapan dua saudara kembar itu.

Alih-alih merasa sedih, bibirnya malah tersenyum geli, "Sinting emang gua nih bukannya patah hati kok malah seneng dibilang ganteng." Gumam Jihoon.






[1] Chewing Gum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang